“Marilah kepada-Ku kamu semua yang berlelah dan berbeban berat, dan Aku akan menyegarkan kamu. Pikullah kuk-Ku atasmu dan belajarlah dari-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati dan kamu akan mendapatkan kelegaan bagi jiwamu, karena kuk-Ku itu halus dan beban-Ku itu ringan” – Yeshua Ha Mashiah (Matius 11:28-30)
Artikel ini dibuat untuk memenuhi permohonan Saudara Yohanes Limanto Setiawan yang sedang dalam pencarian Jalan Yang Lurus. Di bawah ini adalah kopi lengkap dari surat sdr. Yohanes, yang diikuti oleh jawaban dari Anggur Baru. Semoga jawaban ini menjadi berkat bagi Anda, Yohanes, dan juga para pembaca lainnya. Damai Sejahtera Elohim Yang Hidup kiranya melimpah atas kita semua. Anggur Baru.
@Yohanes L. Setiawan (17/12/2014): “Syalom saudara anggur baru perkenalkan nama saya yohanes saya berasal dari keluarga katolik. Ada yang saya mau tanyakan tentang ayat-ayat yang dipakai dalam Alkitab yang dipakai oleh GRK untuk menyatakan bahwa ayat-ayat Alkitab tersebut mendukung ajaran Purgatorium (Ajaran Api Penyucian dalam Katolik). Mohon Tolong Bantu saya dijelaskan ayat-ayat tersebut dibawah ini dalam Terang Firman TUHAN (YAHWEH). Saya sedang dalam perjalanan Mencari Petunjuk FIRMAN TUHAN Yang murni tanpa dibaluti niatan politik apapun. Saya takut dengan ancaman dalam ajaran Katolik bahwa kalau saya murtad dari katolik maka otomatis saya akan kehilangan KESELAMATAN saya. Terimakasih. Mohon Petunjuk dan Penjelasannya dalam TERANG FIRMAN TUHAN untuk ayat-ayat dibawah ini yang biasa dipakai oleh GRK untuk mendukung ajaran Api Penyucian (saya kutip ayat ayat dibawah ini dan penjelasannya dari sudut pandang katolik roma dari http://www.katolisitas.org) :
Ibr 9:27; Luk 16:19-31: Pengadilan Khusus: sesaat setelah kita wafat.
2Tim 1:16-18: Rasul Paulus mendoakan sahabatnya Onesiforus, yang telah meninggal (mungkin berada dalam api penyucian).
1Ptr 4:6: Injil diberitakan kepada orang-orang mati (orang orang mati yang ada dalam api penyucian).
1Ptr 1:7: Iman kita akan diuji kemurniannya oleh api (penyucian).
1Kor 3:11-15: Pekerjaan setiap orang yang mengimani Kristus, akan diuji, namun orang itu akan diselamatkan, seperti dari dalam api. Pengujian ini tidak terjadi di Surga, karena di Surga segalanya telah sempurna sehingga tidak diperlukan pengujian. Demikian pula, ujian ini juga tidak terjadi di neraka, karena neraka merupakan ‘tempat’ penghukuman kekal bagi mereka yang telah menolak Kristus, maka semua yang berada di sana tidak dapat beroleh keselamatan dan beralih ke Surga. Sedangkan dikatakan di 1Kor 3:15 bahwa setelah diuji (dalam api penyucian), jiwa tersebut akhirnya dapat memperoleh keselamatan.
Mat 12:32: Ada dosa yang tidak dapat diampuni di dunia ini dan di dunia akan datang. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada dosa yang dapat diampuni di dunia yang akan datang.
Ef 2:8; Tit 2:11, 3:7; Yak 2:17,24,26, Gal 5:6, Why 21:27; Ibr 12:14: Kita diselamatkan karena kasih karunia, iman dan perbuatan kasih. Namun, walaupun kita diberi karunia oleh Tuhan serta mempunyai iman, tapi jika tidak sempurna dalam kasih, maka setelah kita meninggal, kita tidak dapat langsung masuk Surga dan memandang Allah. Sebab, tanpa kekudusan tak seorangpun dapat masuk Sorga. Secara implisit hal ini menunjukkan bahwa, bagi mereka yang wafat dalam keadaan belum sempurna dalam kasih, perlu dimurnikan atau disempurnakan terlebih dahulu, dan pemurnian ini disebut Purgatorium (Api Penyucian).
1Yoh 5:16-17; Yak 1:14-15: Perbedaan dosa ringan dan dosa berat. Dosa berat mendatangkan maut atau neraka, sedangkan dosa ringan mendatangkan penghukuman/ ganjaran namun bukan neraka.
Kej 3:23-24; 2Sam 12:13-14; Bil 20:12; Luk 1:20; Mzm 99:8; 2Taw 6:23: Dosa membawa konsekuensi. Maka, walaupun kita telah mendapatkan pengampunan, namun kita juga harus tetap menanggung konsekuensi dosa, yang bisa ditanggung di dunia ini (saat kita masih hidup di dunia ini) atau di dunia yang akan datang (Api Penyucian saat kita sudah mati).
Terimakasih TUHAN YESUS menghargai & memberkati usaha buah karya anda semuanya JBU
Jawaban dari Anggur Baru:
Salam sejahtera dari Yeshua Ha Mashiah, Adonai (Tuhan) kita yang hidup selamanya bagi Anda saudara Yohanes Limanto dan pembaca lainnya dan Selamat Tahun Baru 2015! Saya berharap Anda jujur dengan pernyataan Anda di atas, kutipan: “Saya sedang dalam perjalanan Mencari Petunjuk FIRMAN TUHAN Yang murni tanpa dibaluti niatan politik apapun.” Seandainya ada motif yang lain, itu tentunya urusan Anda dengan Pencipta Anda, bagi saya sebagai hamba-Nya, saya siap menjawab pertanyaan Anda dengan senang hati dan gembira. Di bawah ini jawaban saya. Ayat-ayat di Alkitab diambil dari Kitab Suci Indonesia Literal Translation (ILT), kecuali jika itu di tulis lain.
Salam, Anggur Baru.
Pada jawaban ini kita akan mengamati:
– Apakah doktrin Purgatori benar ada tertulis di Alkitab?
– Apakah doktrin Purgatori sejalan dengan ajaran Alkitab?
– Reaksi ahli Kitab Suci di abad pertengahan atas doktrin Purgatori
“Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa yang mendengarkan firman-Ku, dan pecaya kepada Dia yang telah mengutus Aku, ia memiliki hidup kekal dan tidak masuk ke dalam penghakiman, melainkan telah berpindah dari kematian kepada kehidupan” – Yeshua Ha Mashiah (Yoh 5:24)
Difini Purgatori. Mari kita mulai dengan difinisi kata Purgatori menurut sumber aslinya. Gereja Roma Katolik (GRK), mendifinisikan purgatori sebagai ”tempat penyucian dosa melalui siksaan api bagi orang mati sebelum ia layak masuk ke Sorga,” seperti tertulis pada Katekisasi Gereja Katolik (KGK/ CCC in English): ”Semua yang mati di dalam anugerah dan persahabatan Elohim, tetapi masih dimurnikan secara sempurna, memang yakin akan keselamatan kekal mereka; tetapi setelah mati mereka menjalani pemurnia, sehingga mencapati kekudusan yang perlu untuk masuk sukacita sorga.” (The Final Purification, or Purgatory; CCC/III/1030). Lanjut: “Pengajaran ini adalah juga didasari pada praktek doa untuk orang yang telah mati, telah disebutkan di Kitab Suci: ”Karenanya [Yudas Maccabeus] membuat penebusan untuk yang mati tersebut (the dead), sehingga mereka dapat ada dibebaskan dari dosa mereka.” Idem III/1032.[1]
Merriam Webster Dictionary[2]: Purgatory : a state after death according to Roman Catholic belief in which the souls of people who die are made pure through suffering before going to heaven
: a place or state of temporary suffering or misery
Origin of PURGATORY:
Middle English, from Anglo-French or Medieval Latin; Anglo-French purgatorie, from Medieval Latin purgatorium, from Late Latin, neuter of purgatorius purging, from Latin purgare
First Known Use: 13th century (Garis bawah ditambahkan)
Jadi, dari kedua difinisi di atas ditambah dengan ayat referensinya, nampak bahwa GRK percaya: orang Katolik yang mati rohnya tidaklah langsung masuk ke Sorga, tetapi masuk ke sebuah tempat “pemurnian” (purgatorium/purging) untuk mencapai “kekudusan yang memadai” untuk bisa masuk Sorga. Di tempat “pemurnian” ini roh orang tersebut dimurnikan melalui proses hukuman api-Neraka. Tempat ini disebutnya Purgatori. Dari doktrin dan praktek GRK, penderitaan roh yang sedang menderita (suffering/misery) ini dapat dikurangi dan dipersingkat melalui doa-doa yang dipanjatkan oleh para pendeta (imam) GRK atas permohonan pihak keluarga atau sahabat dekat. Nampak seperti diagram illustrasi di kanan.
Kamus Merriam Webster mencatat bahwa istilah Purgatori ini pertama kali diketahui ada muncul pada abad ke 13 AD (tahun 1200 – 1299). Tradisi GRK: seorang Katolik yang semasa hidupnya berjasa bagi gerejanya, setelah ia meninggal dunia ia untuk bisa dianggap sebagai orang suci (Santo) sedikitnya perlu enam tahun.
Setiap doktrin agama haruslah melewati ujian sejarah dan realitas kehidupan sehari-hari yang bersumber dari Alkitab untuk menjadi sebuah doktrin yang sungguh memberi kehidupan bagi roh dan jiwa manusia – Anggur Baru
1. Apakah doktrin Purgatori tertulis di Alkitab?
“Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik.” – Yeshua Ha Mashiah (Lukas 5:38-39, ITB)
Dari difinisi di atas kita bisa katakan bahwa doktrin Purgatori tidak terdapat di dalam Alkitab; baik di Perjanjian Lama (Kejadian sampai Tawarik/Chronicles; versi Ibrani, atau Kejadian sampai Maleakhi; versi universal) maupun di Perjanjian Baru (Injil Matius sampai Wahyu). Kata purgatori, sama seperti kata Easter (yang dirayakan gereja Barat setiap April) ataupun bunda Maria Ratu Sorga – juga tidak terdapat di Alkitab.
“Kitab Suci” yang direfer oleh GRK dalam CCC/III/1032 di atas untuk menopang doktrin purgatorinya terambil dari kitab Maccabees[3]: “But if he [Yudah Maccabee] was looking to the splendid reward that is laid up for those who fall asleep in godliness, it was a holy and pious thought. Therefore he made atonement for the dead, that they might be delivered from their sin.” (2 Maccabees 12:45; RSV).[4]
Perikop 2 Maccabees 12:38-45 tidak sama sekali bicara soal tempat “purgatori” – Yudah atau Yudas (nama Latin) dan para tentarnya hanya berdoa bagi rekan-rekan mereka yang mati di medan perang.
Thomas Aquinas, ahli theologi, filosofi Roma Katolik terkenal abad 13 AD menanggapi soal doktrin Purgatori ia mengakui bahwa itu tidak bersumber dari ajaran Alkitab, ia menulis: “Tidak dinyatakan dengan jelas dalam Kitab Suci tentang situasi purgatori, atau juga tidak mungkin untuk menawarkan argumen-argumen yang meyakinkan pada pertanyaan ini,” Aquinas berkata.[5]
Gereja menilai Kitab Maccabes. Kembali ke kitab Maccabes. Kitab Maccabees tidak dimasukkan oleh para pendiri Gereja Mula-mula[6] sebagai Kitab Suci. Kitab Maccabees ini digolongkan ke dalam kitab gnostik dan apocrypha Perjanjian Lama. Isi dari kitab sejenis ini hanya bagus untuk referensi sejarah, sekalipun penuh dengan catatan sejarah yang tidak akurat, berisi dongeng, dan bertentangan dengan Kitab-kitab Suci yang terdapat di Alkitab.
Menarik untuk diingat bahwa kitab ini yang digolongkan suci oleh Gereja Katolik tidak dimasukkan ke dalam versi Alkitab orang Yahudi, seperti the Complete Jewish Bible, Hebraic Roots Bible by Congragation of YHWH Jerusalem dan lain-lain.
Ada sekitar 400 (empat ratus) tahun Elohim YAHWEH tidak berbicara sejak dari nabi terakhir Perjanjian Lama sampai datangnya Firman Elohim yang menjelma menjadi manusia. Tambahan dari itu Vatikan yang anti dengan hal-hal yang bersifat Yahudi (Sabat, Perjanjian Lama) sejak awal abad ke 4, namun menjadikan ayat kitab Maccabes ini sebagai dasar dari doktrin purgatorinya.
Bagaimana dengan ayat-ayat Alkitab yang dipakai oleh Gereja Katolik dalam doktrin purgatorinya? Ayat-ayat tersebut dipakai di luar konteknya, saya contohkan:
Ibr 9:27; Luk 16:19-31 – tidak bicara soal “purgatori,” tetapi kesempurnaan keselamatan melalui Yeshua (baca Ibr pasal 9) dan hubungan yang terputus antara dunia orang mati dan hidup. Dengan kata lain kedua perikob ini justru membuktikan doktrin purgatori tidak bermanjaat apapun kecuali bagi “kantong persembahan gereja dan pelayannya.”
2Tim 1:16-18 – tidak sama-sekali bicara tentang orang mati. Paulus sedang berbicara tentang kebaikan Onesiforus yang telah berkali-kali membesuk Paulus saat ia di penjara karena pemberitaan Injil Ha Mashiah, sementara yang lainnya melupakan Paulus (malu dan takut atas pemenjaraan pemimpin mereka), dan Paulus berdoa agar keluarga Onesiforus tersebut diberkati Elohim. Pada konteknya, pernyataan ini ditulis sebagai nasehat untuk orang hidup, yakni Timotius, anak asuh rohaninya.
1Ptr 1:7 dan 1Kor 3:11-15 – Petrus sedang berbicara kedatangan Yeshua menyambut mempelai-Nya (hari Pengangkatan; lihat 1Tes 4:13-18), bukan pada saat Dia datang sebagai Hakim. Paulus sedang mengajar jemaat Korintus (yang memiliki karunia-karunia Roh Kudus namun kacau di dalam pengajaran dan kehidupan) bahwa pekerjaan mereka haruslah di dasari pengajaran Yeshua Ha Mashiah dan berkualitas. Tidak ada sangkut pautnya dengan “api purgatori.”
1Ptr 4:6 – “yang mati telah diberitakan Injil.” (ITB). Ayat ini perlu dibaca dari 3:13 sampai 5:11. Petrus tidak sama sekali bicara purgatori seperti yang gereja Roma sebut “limbus patrum,” Pada perikop ini Petrus sedang bicara “ujian penderitaan” bagi yang masih hidup dalam Yeshua karena kebenaran (3:13-18) dan pemberitaan Injil bagi yang “mati rohani” yang kelak akan di “siksa” di hari penghakiman jika tidak bertobat sebelum “mati jasmani” sementara selagi hidup dihakimi secara jasmani (penyakit dan hukuman pemerintah; ayat 3) karena pelanggaran mereka (4:1-6), dan ia simpulkan bahwa orang yang di dalam Yesus hendaknya perlu takut untuk “mengambil bagian dalam penderitaan Yeshua” sebab waktunya sudah dekat (4:7-5:11). Sekali terjadi bahwa, menurut Petrus, mereka yang mati di dalam dosa (tidak taat) oleh air bah di jaman Nuh, roh-roh mereka, telah dikotbahkan (preached/ proclaimed) oleh Yeshua. Tidak ada kata “Injil” pada 1Pet 3:19; kecuali di Alkitab versi ITB.[7]
2. Apakah doktrin Purgatori sejalan dengan ajaran Alkitab?
“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. – (Yoh 5:39-40, ITB; serupa TS98)
Pada point ini kita akan membahas apa kata Firman YAHWEH tentang:
• Kondisi manusia yang hidup di bumi
• Pegampunan dan penyucian dosa manusia
• Kondisi manusia setelah meninggal dunia
• Pengampunan dosa dan jaminan masuk Sorga bagi orang yang percaya Yeshua
Seorang apologetik Katolik memakai dalih ”kata Trinitas juga tidak ada di dalam Alkitab tapi kita percaya doktrinnya” untuk mendukung doktrin Purgatori yang tidak ada di Alkitab. Suatu dalih yang pintar namun tidak jujur, konsep “trinitas” jamak namun tunggal mudah ditemukan di kitab-kitab Perjanjian Lama dan Baru.[9] Sebaliknya konsep maupun kata purgatori (api penyucian dosa) tidak terdapat baik langsung maupun implisit, seperti saya telah jelaskan di atas.
Doktrin purgatori bertentangan dengan ajaran Firman YAHWEH dan Kitab Suci Alkitab
A. Pengampunan atau penyucian dosa tidak bisa diperoleh melalui perbuatan baik manusia apalagi melalui barter benda atau uang. Mengapa? Firman jelas berkata pada kitab Suratan Jemaat di Roma pasal 3, bahwa “Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.” (ayat 12) Rasul Paulus mengutip dari kitab Mazmur dan Yesaya, ia mendaftarkan perbuatan jahat manusia dan memberi penjelasan dan kemudian ia menyimpulkan: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Elohim, (ayat 23). Ayat-ayat ini berbicara tentang kondisi rohani dan moral manusia di bumi yang masih hidup!
Kalimat “semua orang” dan “seorangpun” berbicara bahwa bukan hanya status kejemaatan bahkan baju keimaman sekalipun tidaklah berguna jika kehidupan imam, pendeta tersebut tidak benar menurut Firman Elohim. Nabi Yesaya mengumpamakan kesalehan/ kebenaran manusia seperti ”kain yang najis / filthy rags” (Yes 64:6).
Jadi kita bisa lihat bahwa penances[10] yang orang Katolik berikan kepada para imam agar imam tersebut berdoa bagi roh-roh yang telah meninggal dalam ketidak sempurnaan adalah sia-sia.
Doktrin purgatori sama sekali bertolak belakang dengan kebenaran Firman Elohim, yang berkata bahwa “manusia tidak bisa membersikan dosanya sendiri” kecuali hanya melalui karya YAHWEH melalui Putra-Nya, sebagaimana Yeshua sendiri menegaskan “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Kehidupan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6), dan diproklamasikan oleh rasul Petrus di depan 71 rohaniwan tertinggi Israel di Persidangan Sanhedrin di Yerusalem bahwa “keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga , sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12).
B. Alkitab PL dan PB menyatakan bahwa penyucian dari dosa dan hukuman dosa HANYA terjadi saat seorang masih hidup
Pertobatan manusia dituntut saat ia masih hidup adalah jelas di Alkitab, lihat Yez 18:23-24 & 33:11.
Itulah sebabnya pada Perjanjian Lama setiap orang Israel dewasa di seluruh tanah Israel harus pergi ke Yerusalem, setahun sekali membawa binatang persembahan (sampi, domba, kambing, burung tekukur) saat memasuki Bait Elohim. Melalui penumpahan darah binatang tersebut, dosa mereka diampuni. Maria, ibu Yeshua pun juga melakukannya.
Pada Perjanjian Baru, penyucian dosa dilakukan melalui pertobatan dan mengakui otoritas dan karya Anak Domba Elohim, yang kemudian diikuti dengan Baptisan selam ke dalam air yang dimulai dari pelayanan Yohanes Pembaptis, nabi pemersiap jalan bagi Mashiah yang telah dinubuatkan oleh para nab di Perjanjian Lama, dimulai dari Musa pada Ulangan 18.
Matius 12:32 = Markus 3:29-30 bicara tentang bobot dari dosa; ”di dunia ini …dunia yang akan datang” terjemahan lain menuslis ”di masa ini … di masa yang akan datang” (in this age or in the one to come) suatu ideom yang sama pada Markus 3:29 berarti: ”berbuat dosa yang tidak terampuni.”
C. Dunia orang hidup dan mati sama sekali terputus
Alkitab hanya menulis dua tempat bagi roh-roh orang yang sudah mati: Sorga, dan Neraka. Sekali roh manusia dimasukkan ke dalam Neraka, maka tidak ada lagi kesempatan untuk perbaikan/ penyucian/ pertobatan bagi dosa-dosa orang tersebut.
Lukas 16:19-31 dan Mazmur 6:5-6 melukiskan hal ini. Mazmur 51 adalah mazmur pertobatan raja Daud yang indah; ayat 18 dan 19 (16 & 17 versi Inggris) peneguhan bahwa penances (upeti untuk penyucian dosa), pada butir 1A, tidak berguna di hadapan YAHWEH. Elohim bukanlah bupati atau pendeta, DIA adalah Pemilik seluruh jagat raya! Baca Kej 2.1-3, Maz 24:1-2, Wah 14:7.
Orang yang mati di luar Torah (perintah, ajaran dan hukum YAHWEH melalui nabi Musa) dan di luar Yeshua Ha Mashiah tidak memiliki kesempatan lagi untuk menyucikan dirinya sendiri maupun melalui orang beriman yang masih hidup.
Orang yang benar, rohnya langsung masuk ke Sorga, sementara orang yang jahat, rohnya langsung masuk ke Neraka.
Ketika Yeshua datang kembali ke dunia sebagai Hakim, Dia akan membangkitkan semua tubuh orang jahat atau memberikan tubuh baru yang kekal bagi roh-roh orang jahat tersebut, di adili lalu dihukum di Neraka sesuai dengan perbuatan mereka ketika mereka masih hidup. Alkitab menyebutnya “kematian kedua.” Daniel 12:2, Yoh 5:28-29.
Telah banyak kesaksian dari orang-orang yang pernah diperlihatkan isi Neraka, bahwa Yeshua berkata, ”sudah terlambat” atas penyesalan roh-roh orang yang telah mati tersebut.
D. Jalan Keselamatan YAHWEH. Memperoleh keselamatan kekal itu mudah, Firman-Nya berkata. Yeshua menyucikan roh kita (terjadi saat kita mengakui dosa kita dan menerima Dia sebagai satu-satunya Raja dan Tuan atas hidup kita) sempurna 100%, tidak 99% atau dengan sistim kridit; Ia berkata saat kita “mendengarkan dan percaya” kita “telah berpindah dari kematian kepada kehidupan” (Yoh 5:24) dan kepada Petrus “Seorang yang sudah dimandikan tidak mempunyai keperluan selain membasuh kaki,” (Yoh 13:10a) – suatu illustrasi bahwa kehidupan kudus perlu dijaga setelah “dimandikan” (disucikan melalui penerimaan kita atas korban darah Yeshua di Golgota). Baca Yoh 15, perhatikan ayat 3, dan Yoh 13:1-11.
Doktrin Katolik lainnya yang salah dan serupa dengan purgatori adalah doktrin sakrament Perjamuan suci, dikenal sebagai ibadah Mass (Missa). Bedanya Missa bagi orang Katolik yang masih hidup.
Sakramen Missa dan Purgatori adalah jahat di mata YAHWEH dan Purtra-Nya, sebab melalui kedua ibadah tersebut orang Katolik langsung dan tidak langsung menolak dan menghina otoritas, karya YAHWEH, serta larangan-Nya. Contoh:
- “Jangan ada el / ilah lain di hadapan Ku.” Kedua doktrin Katolik ini menjadikan manusia dan para imam sebagai Pencipta – ini adalah penghujatan sekaligus penyembahan berhala.
- Alkitab berkata satu-satunya Pribadi yang bisa mengampuni dosa adalah Elohim, bukan manusia Bapa Sorgawi, melalui kematian Putranya Yang Tunggal, Yeshua, di kayu salib telah menyucikan seluruh pelanggaran dosa – bagi setiap orang yang bertobat dan berseru kepada; GRK pengajaran bahwa ”korban Yeshua di kayu salib tidak cukup sempurna, perlu disertakan upeti-upeti (penances).”
- Alkitab berkata ”Ha Meshiah hanya satu kali mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang…” (Ibr 9:28); namun sakrament Roma Katolik menciptakan Yeshua dan membunuh-Nya setiap minggu sebagai “korban penebus dosa” – itulah arti dari kata “mass” yang juga melahirkan kata ChristMass / X-Mass yang dirayakan setiap 25 Desember dimana di beberapa negara Eropa memakan daging panggang babi pada tanggal 24 malamnya.
3. Reaksi ahli Kitab Suci di abad pertengahan atas doktrin Purgatori
Bibir orang benar memberi makan orang banyak, tetapi orang bodoh mati karena kurang bepengertian.
Berkat YAHWEH, menjadikan kaya, dan Dia tidak menambah kesusahan dengan itu – Raja Salomo (Amsal 10:21-22)
Kita telah membaca di atas pengakuan theolog ternama Katolik bahwa purgatori tidak ada di Alkitab dan juga tidak bisa dijadikan argumen yang meyakinkan; namun
Thomas Aquinas (1225–1274 AD) tetap mendukung doktrin tersebut karena itu bisa dipakai Gereja sebagai alat penghiburan untuk jemaatnya, kutip: “entah yang hidup boleh belajar, atau yang telah mati boleh datang, melihat bahwa hukuman mereka ada diketahui oleh yang hidup dapat dikurangi melalui doa-doa Gereja,” Aquinas berkata.
Apa reaksi ahli Kitab Suci abad 12 sampai 15 tentang doktrin GRK ini?
Anda pernah melihat film ”History Catholicism” atau “Luther,” film yang didasari dari biografi Dr. Martin Luther (1483-1546 AD), Uskup Katolik yang mengepalai 50 gereja lokal di Jerman. Kehidupannya berubah setelah ia mempelajari Alkitab, secara sembunyi-sembunyi, bahwa keselamatan kekal datang dari iman dan kasih karunia Elohim semata, bukan melalui perbuatan baik manusia apalagi melalui usaha ‘jual-beli’.
Dari film dokumentasi ini kita bisa melihat perubahan tujuan doktrin Purgatori dari kondisi ”alat Gereja untuk menghibur jemaatnya” telah menjadi ”alat Gereja untuk menteror jemaatnya” ini salah satu alasan mengapa Dr. Martin Luther me-reformasi Gereja dan siap dihukum mati melalui 95 point argumen menentang Gereja Roma Katolik. Pada argumentnya yang terakhir Luther menulis: “And let them thus be more confident of entering heaven through many tribulations rather than through a false assurance of peace. Baca The 95 Theses of Dr. Martin Luther
Dari sejarah gereja di Eropa, sedikitnya ada dua hal mengapa doktrin Purgatori itu penting bagi Gereja Roma Katolik:
A. Salah satu sumber pemasukan uang bagi Vatikan dan para pemimpin tinggi GRK
Pada jamannya, kertas-kertas pengampunan dosa bagi yang telah mati diperjual belikan, sehingga lahirnya pepatah “kotak persembahan berbunyi, dosamu diampuni.” Pepatah ini muncul di Abad Pertengahan, dimana pada saat itu Paus memerlukan uang untuk perbaikan gedung St. Petrus di Roma.
Sekitar 100 tahun sebelum Dr. Martin Luther menentang penjualan kertas ”api penyucian dosa” (purgatori), John Wycliffe (1330-1384 AD), professor Inggris Katolik dari Oxford University telah menentang sistem upeti GRK – Jemaat Katolik Inggris harus menyerahkan pemasukan uangnya ke Vatikan, pada masa itu kemiskinan sedang melanda Inggirs sementara pemimpin gereja Katolik berebut kekuasaan, sehingga terdapat tiga pemimpin utama dalam satu negara dan masing-masing saling mengklaim ”pemimpin resmi.”
Pastor Charles Cyiniquy (pendeta Katolik Kanada kelahiran Perancis abad pertengahan 19) memberi angka-angka betapa basahnya bisnis purgatori ini di Amerika. Ia mendengar percakapan para rekannya: “16,000 dollars at least will thus be given every day in these two countries [Canada and USA] to throw cold water on the burning flames of that fiery prison. Now these 16,000 dollars given every day, multiplied by the 365 days of the year, make the handsome sum of 5,840,000 dollars paid for that object in low masses every year.”
Delapan hari kemudian Ps. Cyniquy menerima koran L’Ami de la Religion et du Roi [The friend of the Religion and the King] dengan kepala berita “Admirable Piety of the French Canadian People.” Menulis tentang korupsi para uskup dari bisnis purgatori, Pendeta ini menulis pada bukunya, “Pembacaan halaman itu telah membuat aku meneteskan air mata malu, dan menguncang imanku sampai ke fondasinya.” Lalu ia membawa koran ini ke para rekan pastoralnya, setelah membaca rekannya yang seminggu lalu tersebut berkomentar,
The curate answered: “it is very lucky that the people do not know that sharp operation of our bishops, for they would surely throw us all into the river. Let us keep that shameful trade as secret as possible. For what is the crime of simony if this be not an instance of it?”
I replied: “How can you hope to keep that traffic of the body and blood of Christ a secret, when not less than 40,000 copies of this paper are circulated in France, and more than 100 copies come to the Untied States and Canada! The danger is greater than you suspect; it is even at our doors. It is not on account of such public and undeniable crimes and vile tricks of the clergy of France, that the French people in general, not only have lost almost every vestige of religion, but, not half a century ago, condemned all the bishops and priests of France to death as public malefactors?”
Beberapa jam kemudian Ps. Chiniquy dimarahi atasannya, Uskup Quebec. Dikemudian hari pastor ini keluar dari tugasnya di GRK, dan membuka pelayanan sendiri – namun ia dianiaya ke negara apapun dia pergi. Charles Chiniquy dijuluki “Rasul Paul Abad 19.” Masalah dari Ps. Chiniquy adalah ia telah membaca Alkitab sejak usia 10 tahun, sebab ayahnya adalah ex-calon pendeta Katolik. Alkitab saat itu hanya dimiliki oleh murid sekolah pendeta dan hanya boleh diinterpretasikan oleh pendeta Katolik.
B. Sebagai alat pengikat keanggotaan umat kepada GRK
Gereja Roma Katolik melalui doktrinya ”keselamatan hanya didapat melalui Gereja saja” dan ”Pengganti Putra Elohim” (Vicarius Filii Dei; DCLXVI) pada abad pertegahan tentu telah membuat semua orang Katolik di Eropa bergantung penuh pada Gereja Roma Katolik – sebab Alkitab hanya dalam bahasa Latin dan terbatas hanya bagi pemimpin GRK. Dengan ditambahnya doktrin Purgatori di abad 13, lahirlah suatu kebutuhan untuk tinggal di bawah payung Gereja Roma agar bisa mengurangi hukuman api purgatori dan jika mungkin bisa langsung masuk Sorga setelah mati.
Gereja Barat Waldensi abad 12, menggolongkan doktrin purgatori sebagai doktrin Anti-Kristus:
“Anti-Kristus adalah kepalsuan, atau penipuan yang dipernis dengan kemiripan kebenaran, dan kebenaran Kristus dan mempelaynya, namun bertentangan dengan jalan kebenaran (the way of truth), kebenaran (righteousness), iman, pengharapan, amal, dan juga kehidupan moral. Sistim kedurhakaan ini dilengkapi dengan para pelayannya … adalah disebut Anti-Kristus atau Babilon, binatang ke empat (pada kitab Daniel), pelacur, manusia dosa, putra kehancuran. Para pelayannya disebut nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, para pelayan kegelapan, roh salah (error), pelacur binasa, awan-awan tanpa air, pohon-pohon tanpa daun, kematian dua kali, dicabut sampai ke akar-akarnya, bintang-bintang yang berkeliling, para Bileam (Baalamites) dan para orang Mesir. … Ia merampas kelayakan-kelayakan yang dimiliki oleh Juruselamat, dan kecukupan karunia-Nya dalam pembenaran, regenerasi, pengampunan dosa, kekudusan, pendirian dalam iman, dan makanan rohani; menganggap semua hal ini untuk otoritas-Nya sendiri, untuk sebuah bentuk kata-kata (pernyataan iman/ liturgi), untuk pekerjaan-pekerjaannya sendiri, untuk syafaat orang-oran kudus, dan untuk api purgatori. Ia menjebak orang-orang dari Ha Mashiah …. Mengajari para pengikutnya untuk mengharapkan mereka kepada kehendak dan kenikmatan dan pekerjaan-pekerjaan Anti-Kristus.”
Catatan Kaki:
1. THE FINAL PURIFICATION, OR PURGATORY
2. http://www.merriam-webster.com/dictionary/purgatory Kamus Inggris Merriam Webster adalah satu dari sedikit kamus Inggris yang dikenal baik sejak lama dan sangat berkualitas tinggi khususnya di dalam menterjemahkan atau mengartikan kata dan istilah keagamaan.Ini merupakan kamus Inggris pertama saya ketika mempelajari bahasa Inggris.
3. Kitab Maccabees ini lahir dari dinasti Imam Mattathias, seorang dari suku Yehuda, yang menentang raja Antiochus IV (mulai berkuasa 176 BC) yang mencoba melarang prinsip-prinsip budaya Israel, seperti melarang hari Sabat, sunat daging dan menghina Bait Elohim melalui membangun altar bagi dewa Zeus. Yudah, pemimpin komando militer kedua, adalah satu dari lima putra Mattathias. Maccabee (artinya Palu/ Hammer dalam bahasa Ibrani) adalah julukan orang Israel bagi keluarga Hash’mona’im (Hasmonean). Kerajaan Hash’mona’im berkuasa antara 140–40 BC. Hasmonean dynasty
4. 2Maccabees 12; Bible, Revised Standard Version. RSV bersumber dari Latin Vulgate. Artikel tentang versi-versi Alkitab yang baik untuk diketahui: Fellow Christians – Beware of these “bibles” dan Bogus doctrine and the Latin Vulgate
5. Aquinas T. The Summa Theologica of St. Thomas Aquinas, Appendix II, Article 1. Second and Revised Edition, 1920. Nihil Obstat. F. Innocentius Apap, O.P., S.T.M., Censor. Theol. Imprimatur. Edus. Canonicus Surmont, Vicarius eneralis. Westmonasterii. APPROBATIO ORDINIS Nihil Obstat. F. Raphael Moss, O.P., S.T.L. and F. Leo Moore, O.P., S.T.L. Imprimatur. F. Beda Jarrett, O.P., S.T.L., A.M., Prior Provincialis Angliæ). Lengkapnya bisa dilihat link di bawah: Was Purgatory a Doctrine of the True Church?
6. Gereja Mula-mula adalah suatu sebutan dari Jemaat yang berdiri dan hidup sejak pelayanan Yeshua di Matius 16:18, yakni 30 AD sampai sebelum Kristianiti dijadikan agama resmi Kerajaan Romawi di seluruh wilayah kekuasaannya (325 AD). Sejak Kaisar Constantine memerintah, aturan ibadah Gereja berubah, semua hal-hal yang berubungan dengan kehidupan dan budaya Yahudi diputuskanya, seperti ibadah mingguan pada hari Sabat (Saptu), hari-hari raya Alkitab. Pada sidang Dewan Gereja Roma pertama semua pemimpin rohani yang hadir tidak ada satupun orang Kristen Yahudi yang diundang.
7. ITB: Indonesia Terjemahan Baru
8. Kata “trinitas” tidak ada di Alkitab, namun konsep Elohim adalah Pencipta (Bapa), Penebus (Yeshua) dan Roh Pembimbing (Roh Kudus) nampak jelas di Alkitab, dari masa penciptaan manusia, saat Yeshua dibaptis, perdebatan ke-Elohim-an Yeshua dengan ahli-ahli Kitab dan orang-orang Farisi. Ayat-ayat Alkitab pada doktrin Purgatori adalah interpretasi Gereja Katolik yang diformulakan pada abad ke 15 AD di Florence, Itali. Doktrin ini ditentang oleh para pakar Kitab Suci dari kalangan Katolik sendiri seperti Prof. John Wycliffe (1330-1384) dan kemudian Dr. Martin Luther (1483-1546) dengan alasan yang sama memerangi “pememerasan atas orang miskin, cinta akan uang.” Keduanya telah menjadi “bapa-bapa Reformasi Gereja”; Gereja Roma Katolik menyebut mereka “bapa-bapa Protestant”
9. Contoh, kata Elohim (bahasa Ibrani dari mana kata Theos, God dan Allah berasal) di Alkitab bahasa Ibrani bersifat jamak namun tunggal seperti terdapat pada kalimat di Ulangan 6:4 dan dikutip oleh Yeshua di Injil Markus 12:29, berbunyi “Dengarkanlah hai Israel, YAHWEH, Elohim kita, YAHWEH itu esa.” Kata “esa” (Ibrani: “ehad”) adalah tunggal namun bisa bersifat jamak
10. Penance atau upeti/korban penebusan dosa ini dilakukan melalui doa-doa permohonan para imam Katolik bagi orang mati tertentu atas permintaan dari sanak keluarga orang mati tersebut. Pihak keluarga ini harus membayar sejumlah uang atau barang tertentu kepada imam untuk menjalankan tugas “menyegarkan” dan atau “mempersingkat siksaan” bagi roh orang mati di Neraka tersebut.
11. Aquinas T. The Summa Theologica of St. Thomas Aquinas, Appendix II, Article 1. Idem dengan nomor 5
12. Charles Chiniquy (1809-1899), 50 Years in the “Church” of Rome, Bab 22 di buku Chick Publications dan Bab 25 di e-book www.biblebelievers.com
13. 2 Petrus 2:15 dan Wahyu 2:14
14. Merefer kepada orang-orang Mesir kuno yang mempraktekkan ilmu hitam dan menyembah banyak berhala
15. A Treatise concerning Antichrist, Purgatory, the Invocation of Saints, and the Sacraments” as shown in Jones, William. The history of the Christian church from the birth of Christ to the xviii. century, Volumes 1-2, 3rd edition. R.W. Pomeroy, 1832. Original from Harvard University, Digitized, Feb 6, 2009, pp. 337-340. Diambil dari Was Purgatory a doctrine of the true church?
Bacaan yang berkaitan:
- Is Purgatory a Biblical Concept? By: Michael F. Ross
- Was Purgatory a Doctrine of the True Church?
- Isn’t the gospel preached to the dead?
- Problems with the Doctrine of Purgatory
- Is the concept of purgatory biblical?
Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog
Filed under: Doktrinnya, Ketopong Keselamatan | Tagged: Alkitab tentang doktrin purgatori, doktrin api penyucian Katolik, doktrin dunia orang mati, doktrin Gereja Roma Katolik, doktrin pengampunan dosa Gereja Roma Katolik, doktrin purgatori | 1 Comment »