USA: Berulangkah Sejarah Perang Sipil abad ke 18?


Presiden Barak Obama dan dukungannya membangun mesjid di bekas tempat Twin Tower yang  hancur pada peristiwa terroris 11/9 semakin membuat panas temperatur emosi negara Amerika Serikat (USA). Perisai ”hak kebebasan beragama” yang dipakai oleh Muslim USA, dan Obama untuk pembangungan mesjid dihadapi oleh perisai ”hak jiwa kebangsaan dan peringatan terror 11/9” oleh orang non-Muslim USA (Kristen Protestan dan lainnya).

Pro-pembangunan mesjid menuduh lawannya sebagai prejudis, intoleran dan Islamopobia  (ketakutan terhadap Islam yang tidak masuk akal). Sedangkan Anti-pembangungan mesjid menuduh lawannya tidak punya perasaan dan rasa malu, bahkan lebih jauh: ingin merebut negeri ini dan menjadikan negara Islam, dengan pembangunan mesjid adalah sebagai bendera kemenangan.

USA saat ini benar-benar sedang ada di dalam kesulitan yang besar, ekonominya belum pulih,  orang yang tidak punya rumah semakin banyak, dan tentunya pengangguran semakin meningkat, dan sekarang ditambah dengan ketidak stabilan politik dan sosial. Beda pendapat diantara penduduk adalah masalah ringan, namun jika dalam sebuah negara para pemimpin negaranya dan bangsanya berbeda pendapat ini merupakan suatu peringatan besar. Perang Sipil Amerika mungkin akan terjadi lagi

Melihat ”jiwa dan pikiran” negara USA dengan benar haruslah melihatnya bagaimana negara ini berdiri, periode 10 tahun belakangan dari sekarang atau apalagi hanya 5 tahun kemarin hanyalah ”buah” atau ”gelombong permukaan laut.” Alkitab mengajar kita untuk melihat ”akar” dari setiap ”buah” atau ”kekuatan di bawah laut” dari setiap badai” yang muncul. Yeshua memakai istilah akar dan buah untuk makna rohani, dan Perjanjian Lama, istilah yang sama (disebut ”nubuatan”) untuk makna eksistensi negara, Israel yang terutama dan negara-negara tetangganya pada umumnya. Melupakan sejarah Amerika ini, berarti Anda termasuk orang yang terkena propaganda politik, tertipu. Tertipu oleh agenda New World Order.

Mari kita lihat kebelakang peristiwa besar di USA.

  • 60 tahun terakhir –   1964 World Trade Corporation lahir di New York, 1962 lokasi gedung ditetapkan dan setahun kemudian Master Plan ditetapkan. 1966 contruksi  bangunan WTC dimulai – dengan struktur tulang-tulang beton yang unik. 11/9/2001 dihancurkan oleh terrorist link ke Osama bin Laden (lulusan USA).
  • Gelombang efek dari serangan 11/9 menghasilkan keruntuhan ekonomi USA, bank-bank besar bangkrut di tahun 2008. Presiden G.W. Bush menjanjikan 250B USD.
  • Dan jangan lupa badai Katrina yang menghancurkan wilayah Louisiana pada Agustus 2005, wilayah yang penuh dengan orang kulit hitam. Dan mendapat sedikit bantuan perbaikan dari pemerintah USA.
  • Setelah tahun 2008, USA seperti sebuah tanah yang siap ditaburi benih. Presiden kulit hitam pertama, berlatar belakang agama Islam, dinobatkan (2008). Dan Agustus 2010, Obama mendukung pendirian mesjid di lokasi 11/9 New York ini.

Ini bukanlah “buah” dari benih, namun baru bunganya, segera ketika masa berbunga habis, maka kita akan lihat buah dari benih aslinya.

Mychal Massie, seorang pemimpin politik  dari masyarakat kulit hitam yang terkenal – menanggapi dukungan Obama yang kuat untuk membangun Mesjid dan menghubungkannya dengan orang-orang White House yang mencoba untuk menyakinkan masyarakat USA bahwa Obama adalah seorang Kristen sungguhan – sangat meragukan Kekristenan Obama. Massie menyatakan bahwa Obama mungkin saja bukan seorang Muslim, tetapi saya yakin juga dia bukan seorang Kristen. Seorang Kristen sungguhan, seorang lahir baru, adalah seorang yang menaruh imannya dan kepercayaannya dalam pribadi dan pekerjaan Yeshua Ha Mashiah – termasuk korban kematian-Nya di salib sebagai penebusan untuk dosa-dosa kita, penyaliban dan kebangkitan-Nya …
Ini bukanlah tentang warna atau ras, Massie menandaskan – ia juga orang Negro. Saya tidak melihat (bukti-bukti seorang Kristen lahir baru) dalam Obama, katanya.

Sejarah berdirinya negara USA. Benih asli USA ditemukan pada “bagaimana dan mengapa orang-orang Eropa berimigrasi ke tanah Amerika.” John Cabot (orang Itali yang berimigrasi ke Inggris) melalui dukungan keuangan Raja Henry VII (1457-1509) ia menemukan dan menamai benua ini New World Amerike pada pelayarannya yang kedua di tahun 1494,  yang dikenal sekarang sebagai benua Amerika. Para sejarawan modern menulis pelayaran Cabot pertama ialah tahun 1497, dan menyatakan Columbus (Katolik Spanyol) orang pertama Eropa yang menemukannya. Konflik Penemuan Amerika ini bukanlah masalah utama di sini.

Sementara itu di Eropa tekanan gereja Roma Katolik semakin keras terhadap kelompok Kristen yang tidak mau menerima doktrinnya, dan ada pada puncaknya saat Dr. Martin Luther, pastor Roma yang murtad, menempelkan 95 thesis penolakannya melawan doktrin gereja Roma (periode 1517-1519), mencetuskan Gerekan Reformasi Gereja di Eropa. Remormasi Gereja abad 16 ini melahirkan aniaya besar bagi para pengikut Reformasi, khususnya di Perancis, menggenapi perkataan Yeshua: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. (Yoh 3:19)

Orang-orang Protestan di bakar pada abad ke 16 dan di guillotin di abad ke 18, menimbulkan gelombang-gelombang besar imigrasi orang Eropa ke Amerika sejak itu.
1784 Vatikan menawarkan pelabuhan-pelabuhannya untuk kapal dagang USA, yang diterima dengan baik. USA lupa bahwa Vatikan adalah negara-agama, dan presidennya adalah Paus. Hubungan diplomatik dimulai. – artinya USA menerima doktrin gereja Roma apa adanya, tidak boleh turut campur. Lupa akan Remormasi Gereja abad 16.
17/9 1787 Konstitusi USA dinyatakan.
USA semakin makmur, dan menjadi idaman untuk semua kalangan orang Eropa. Budak-budak Afrika dan Karibia dikirim ke Amerika.
Antara tahun 1774 dan 1804 semua negara bagian Amerika utara melarang perbudakan. New York dan New Jersey pelarang perbudakan berjalan secara perlahan-lahan. Bagian selatan (hidup dari bertani) menentang.

Abraham Lincoln, seorang ahli hukum Protestan yang terkenal jujur, dan anti perbudakan, terpilih menjadi presiden (Maret 1861). Ia adalah bekas pembela hukum Charles Chiniquy (pastor Roma di USA yang murtad ke Protestan, dan dibawa kepengadilan dengan tuduhan palsu), dan Lincoln berhasil melepaskan pastor ini dari hukuman mati  pada 1853 (yang dipasang oleh pemimpin gereja Roma USA).[bab 58]Pendiriannya membela kebebasan masyarakat (civil liberties) menjadikan ia salah satu presiden terbaik USA, dan sekaligus ancaman paling besar gereja Roma – yang mengklaim pemegang hukum yang utama dan universal. Lincoln, segera sesudah persidangan, bertanya: “Father Chiniquy, apa yang kamu tangisi?” Dijawab dengan sedih, bahwa kemenangannya ini ia takut akan membunuh Lincoln, sebab pastor ini yang 50 tahun berpengalaman di bawah gereja Roma sadar siapa itu gereja Roma. Anda perlu baca bab 59 untuk mengerti pikirannya.

Menangnya Lincoln dalam pemilihan presiden USA (ke 16), dipandang sebagai ancaman oleh para pemimpin negara bagian selatan, dan khususnya Roma.
Perang sipil meletus segera – pada bulan berikutnya – setelah Lincoln menjadi presiden, Chiniquy berkata: dipimpin oleh Jeff Davis, seorang Roma Katolik, dibawah tanda dan nama Demokrasi. Ia menambahkan (bab 59):

Yes! without Romanism, the last awful civil war would have been impossible. Jeff Davis would never have dared to attack the North, had he not had assurance from the Pope, that the Jesuits, the bishops, the priests and the whole people of the Church of Rome, under the name and mask of Democracy, would help him.

Tahun 14 April 1865, presiden besar USA ini diassassin oleh pria berpestol. Saat itu juga Perang Sipil (620 ribu korban jiwa dan lebih dari 400 ribu luka-luka) berakhir,  dan tidak lama kemudian Perbudakan berakhir (4 juta budak terbebas). Darahnya mempersatukan USA dan memerdekakan para budak. Perang Sipil (April 61- April 65) ini dikenal juga sebagai Perang Antara Negara-negara Bagian (War Between the States).
Presiden ini berkata kepada pastor Chiniquy, ia percaya jika Roma tidak turut campur, maka Perang Sipil (yang masih berlangsung saat itu) akan sudah berakhir.

Chiniquy, setelah 20 tahun mengadakan penelitian yang keras, sangat yakin bahwa Lincoln dibunuh oleh agent ’CIA’ Jesuit Sociaty gereja Roma Katolik. Pembunuhan berdarah pada pukul 10 malam itu, telah diketahui oleh kalangan Katolik tiga-empat  jam sebelum peristiwa assassin terjadi tulisnya  (baca bab 61).

Three or four hours before Lincoln was murdered in Washington, the 14th of April, 1865, that murder was not only known by some one, but it was circulated and talked of in the streets, and in the houses of the priestly and Romish town of St. Joseph, Minnesota. The fact is undeniable;

Kembali kepada “60 tahun terakhir” di atas, jika kita bertanya:

  • Mengapa keruntuhan WTC sudah digambarkan di dalam permainan kartu 1995 sebelum itu terjadi?
  • Mengapa porang-porandanya kedua gedung WTC begitu aneh – ada apa pada kontruksinya bajanya?
  • Mengapa para pemain 11/9 ini semuanya orang Islam?
  • Mengapa presiden yang tidak lahir di USA dan berlatar belakang Islam bisa terpilih?
  • Dan mengapa Pemerintah ingin membangun mesjid di atas reruntuhan WTC 11/9, dan tutup mata pada gerakan radikal Islam yang ingin menyatakan hukum sariah di tanah USA?
  • Para Pemimpin Negara yang cinta rakyatnya tentu tidak akan melakukan semua ini, bukan?

Saya berpikir semua ini adalah perencanaan yang matang “orang kuat” (jamak dalam kontek politik dan tunggal dalam kontek agama) untuk menghancurkan Konstitusi USA dan mematahkan Kebebasan Beragama dan Berpendapat penduduk USA.

Siapa “orang kuat” di balik semua peristiwa “60 tahun” di atas ini? Yang pasti itu bukan Mr. Obama! Lihat video Jesuit … takeover of America di bawah.

Banyak orang Amerika berpendapat “orang kuat” ini adalah Vatikan (ibu dari gereja Mormon dan ‘penasehat’ New World order), dengan tujuan akhirnya ialah menguasai USA dan kemudian menjadi penguasa tunggal dunia – kantor pusat PBB di New York, bukan!? Lihat Bacaan berkait di bawah.

Ketika negara dan agama menjadi satu badan di USA, maka kebebasan beragama di USA yang berdasarkan Konstitusinya akan hancur, dan Lafayette berkata: ”Jika kebebasan orang-orang Amerika hancur, mereka akan jatuh ketangan kepemimpinan gereja Katolik.” [bab 58, Cyniquy] – ribut soal hak pemilikan senjata dan pelarangannya yang ingin dikeluarkan di Amerika berakar dari pembantaian masyarakat Perancis yang menolak kekuasaan Roma Katolik di abad 17.

Untuk diingat: Vatikan adalah satu-satunya negara-agama di dunia yang dikepalai oleh pemimpin agama (paus). Dan AS satu-satunya negara di dunia yang memisahkan negara dengan agama yang berdasarkan konsitusi. Mereka seperti dua kutub yang berlawanan di dalam menjalankan pemerintahan negara mereka!

Apakah Roma memakai Baraq Obama untuk menciptakan Perang Sipil Amerika abad 21,  seperti Roma telah memakai  Jaff Davis pada Perang Sipil (1861-65) dan Adlolf Hitler pada Perang Dunia II (abad 20)? Kiranya Elohim menjauhkan rakyat Amerika dari malapetaka besar ini.

Banyak orang menafsirkan nubuatan Alkitab pada Wahyu pasal 13, binatang yang keluar dari dalam bumi/ tanah (11) adalah USA, jika hal ini benar maka kejatuhan negara USA ketangan Vatikan (12-15) sudah dekat. Memerlukan sedikitnya 134 tahun (terhitung sejak tahun 1784) untuk melihat ”benih”berubah menjadi ”buah.”

Firman Elohim berkata “Cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan (1Tim 6:10), dan sejarah dunia membuktikan: “Haus kekuasaan adalah akar dari segala penyembahan berhala dan anarkis.” (1Rj 12:26-33; 13:33-34)

Agama hanyalah permainan sekelompok manusia untuk menguasai manusia lainnya, hanya YAHWEH T’sabaoth (The LORD of hosts/ TUHAN semesta alam) yang mampu menyelamatkan manusia: Tetapi YAHWEH Semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar. (Yes 8:13)

Alkitab dan catatan-catatan sejarah menakutkan setiap orang yang hidup dalam kegelapan, namun pelita bagi kaki dan terang bagi jalan-jalan manusia yang cinta keadilan dan perdamaian. Anda boleh tidak setuju, tetapi itu adalah fakta!

Bacaan berkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Kurdistan: Bangsa Tanpa Negara


Berapa banyak dari orang Indonesia yang tahu dimana letak Kurdistan atau pernah mendengar nama ”Kurdistan” sebelum membaca artikel ini? Suku bangsa yang tinggal di wilayah Kurdistan ini disebut Kurdi. Secara politik Negara Kurdistan (sampai saat ini) bisa dikatakan sama dengan Negara Israel (dari 723 BC sampai 1948 AD) – tanpa negara. Bangsa Kurdi terjajah dan terbuang dari tanah air mereka sendiri. Sampai sekarang sebagian besar tanah mereka masih dimiliki oleh negara-negara tetangga mereka. Kehadiran mereka sebagai suatu bangsa yang bernegara belumlah diakui oleh negara-negara tetangga mereka. Menurut K.N. Jamili, suku Kurdistan ini merupakan kelompok etnik keempat terbesar di Timur Tengah, setelah Arab, Persia dan Turky. Setelah suku Kurdi lalu Iran, Iraq dan Syria. Jumlah mereka sekitar 40 juta orang, dan … tanpa memiliki negara pemerintahan!

Mereka memiliki bahasa dan budaya sendiri. Dari jarak empat ratus meter pembaca akan dapat mengenali dengan mudah seorang pria Kurdi hanya dengan melihat celana panjang yang dipakainya. Alkitab mencatat empat nama kota di jantung wilayah Kurdistan:  Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu. (Kej 10:11-12). Dari ayat ini nampak bahwa nama kuno Kurdistan ialah Asyur. Dari peta-peta ini nampak bahwa Turky (43%), Iran (31%), Irak (18%), Syria (6%) membagi-bagi tanah orang Kurdi untuk mereka sendiri. Lihat peta. Garis-garis hitam pada peta ialah batas negara.   Perlu diingat bahwa mayoritas orang Kurdi beragama sama dengan negara-negara tetangga mereka, yakni Islam Suuni, dan sebagian kecil Islam Sufi. Dalam hal bangsa Kurdi ini kesamaan agama tidak mencamin persahabatan dengan negara-negara tetangganya. Dan bahkan dunia Internasional tidak perduli dengan bangsa yang tertindas ini. Tetapi jika aktivis Hamas diserang balik oleh Israel, seluruh dunia Islam ramai membuka mulut. Ada sesuatu yang salah di sini!

Ini beberapa contoh bagaimana tetangga Kurdistan menekan bangsa Kurdi dan tidak ingin orang Kurdi merdeka:

  • Di Turky: sampai tahun 1991 adalah kejahatan hukum bagi orang Kurdi berbicara dengan bahasa mereka sendiri sekalipun bukan di tempat umum. Sampai sekarang bahasa ini masih terlarang untuk dipakai secara umum. Beberapa tahun lalu, tentara Turky memasuki Irak Utara (Kurdistan Selatan) untuk memburu ’para terrorist’ Kurdi. PBB tutup mata.
  • Di Iran: orang-orang Kurdi tidak boleh memakai nama Kurdi mereka. Banyak dari mereka yang digantung dan masih mendekam dalam penjara oleh karena masalah kemerdekaan ini. Arab tutup mata, termasuk Barat.
  • Di Irak: Saddam Hussein mencoba memusnakan empat juta Kurdi-Irak. 300.000 (tiga ratus ribu) orang ’hilang’ antara 1983-1987. 4000 (empat ribu) desa orang Kurdi diracuni secara serempak,  membunuh 100.000 (seratu ribu) tambahan jiwa. Menebangi pohon-pohon mereka dan menghancurkan infratruktur mereka: rumah sakit, listrik, saluran air, dsb. Siapa yang perduli? NGO-NGO Kristen tentunya; kasih dan perhatian yang sama pada peristiwa Tsunami Aceh.

Dari dua contoh di atas (dan tentunya ribuan lainnya) bagaimana NGO-NGO Kristen menolong bangsa-bangsa yang beragama Islam yang tertimpa malapetaka, membuktikan bahwa Kuran salah! Orang Kristen TIDAK pernah terbukti MEMBENCI orang Muslim!!

Sekarang kita lihat kepada catatan Alkitab. Kejayaan Asyur (Kurdistan Kuno) sudah dikenal sejak 2700 tahun yang lalu, banyak bangsa ditaklukan oleh Asyur:  Damaskus; Syria (732), Tyre; Libanon (723 BC) dan Yehuda; Israel (701), juga Sidon; Libanon (677). Raja Asyurlah yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah mereka, Kanaan, dan kemudian mengisinya dengan berbagai suku bangsa dari negara-negara yang dijajahnya (lihat peta!). Informasi lebih detil dan bukti-bukti firman Elohim tentang ini dapat di baca di ”Tanah Kanaan/ Israel/ Palestina dan kota Yerusalem milik siapa sebenarnya?” Apakah kondisi Kurdistan selama ratusan tahun belakangan ini adalah sebuah tuaian dari apa yang nenek moyang mereka telah tabur pada bangsa Israel, hanya Elohim yang bisa jawab dengan benar. Tepatnya Alkitab menelus bahwa Asyur dipakai Elohim saat itu sebagai cambuk dan tongkat-Nya untuk memurnikan Israel (Yes 10:5-6), yang menjadi masalah ialah Asyur bertindak diluar batas dari apa yang Elohim perintahkan kepadanya. Sehingga Asyur pun, dinubuatkan, akan dihukum. Alkitab berkata ”Tetapi apabila YAHWEH telah menyelesaikan segala pekerjaan-Nya di gunung Sion dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong. (Isa 10:12)- baca ayat 13 dan 14.

Bukan tugas manusia menghakimi sesamannya, sekalipun ada kemungkinan Elohim memakai suatu bangsa untuk menghukum bangsa lainnya seperti contoh di atas, namun perlu diingat bahwa kemarahan YAHWEH itu tidak selamanya, dan tujuan Ia menghukum bukanlah untuk menghancurkan tapi untuk menyempurnakan. Kebaikan hati-Nya ini bisa di lihat pada Yes 8:23 dan 9:1 (9:1-2 in English). Dengan kata lain, jika YAHWEH telah mengangkat hukuman-Nya terhadap suatu bangsa yang berontak kepada-Nya, bangsa yang dipakai sebagai cambuk dan tongkat-Nya haruslah berhenti menindas bangsa yang terhukum tersebut, jika tidak, maka Elohim sendiri akan menghukum si negara penghukum tersebut.

Hukuman YAHWEH atas negara Israel telah selesai, lahirnya kembali negara Israel (1948) adalah penggenapan nubuatan nabi-nabi. Jadi jika masih ada negara yang masih terus ingin menghukum Israel, negara tersebut sesungguhnya sedang melawan YAHWEH.

Hukuman atas Asyur (Kurdistan) pun sudah selesai,  Alkitab berkata: Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. …ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari … (Pkb 3:1-4)

Saatnya sekarang Elohim YAHWEH memulihkan Kurdistan seperti janji-Nya melalui nabi Yesaya: Pada waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur dapat masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan Mesir akan beribadah bersama-sama Asyur. Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga di samping  Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi, yang diberkati oleh YAHWEH semesta alam dengan berfirman: “Diberkatilah Mesir, umat-Ku, dan Asyur, buatan tangan-Ku, dan Israel, milik pusaka-Ku.” (Yes 19:23-25)

Ayat ini berkata bahwa Israel bukan saja akan berdamai dengan Mesir dan Asyur, lebih dari itu Israel akan menjadi pendamai untuk keduanya!

YAHWEH mengasihi semua bangsa, termasuk Anda bangsa Kurdi, sebab Anda juga adalah ciptaan tangan-Nya. YAHWEH kiranya melihat air mata dan jeritan penderitaan Anda. Dan kiranya Dia mematahkan beban-beban berat di bahumu yang telah ditaruh oleh para tetanggamu. Lihatlah ke atas, bangkitlah dari perkabunganmu, sebab Dia sudah mendengar doa-doamu. Amin!

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Bahasa Mandarin meneguhkan kitab Kejadian


Sebuah buku berjudul The Discovery of Genesis (Penemuan kitab Kejadian) ditulis oleh C.H. Kang dan Ethel Nelson menjelaskan bahwa kata-kata dalam bahasa China (Mandarin?) berisi cerita peristiwa-peristiwa dalam kitab Kejadian. Kitab Kejadian ditulis oleh nabi Musa saat ia memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, itu sekitar 1400 BC.

Buku ini memberi beberapa contoh:

Bahtera atau kapal laut atau boat
Kata perahu dalam bahasa Mandarin terdiri dari tiga bagian yang jelas.

perahu atau bejana + delapan + mulut atau orang = bahtera.

Perahu pertama yang tertulis di Alkitab adalah bahtera nabi Nuh tertulis:

Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu, (Kej 7:13)
Jadi bahtera Nuh adalah sebuah perahu dengan delapan orang.

Menginginkan kepunyaan orang lain (Covet), keinginan.
Kata “covet”  atau “mengingikan kepunyaan orang lain” atau hasrat dalam bahasa Mandarin digambarkan dengan seorang wanita membuat keputusan antara dua pohon. Kejadian 2:8-9 menunjukkan kita bahwa ada dua jenis pohon bersebelahan yang harus dipilih, yang buahnya boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan. Hawa telah memilih yang salah, Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (Kej 3:6)


“Dilarang.” Kata ini digambarkan dari dua pohon di atas sebuah karakter. Karakter ini adalah sebuah bentuk singkatandari sebuah kata Elohim dengan tambahan lengkungan kecil seperti mata pancing pada bawah tengahnya yang merubah  arti dari “Elohim” ke “Elohim memerintah atau mengabarkan.” Jadi kata “dilarang” berarti “Elohim membuat sebuah perintah tentang dua pohon.”

Bacaan berkait:

Team peneliti China dan Turky mengklaim bahtera Nuh telah ditemukan

Referensi

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog