Bangsa ARMENIA memperingati 100 tahun Ottoman melaksanakan pembunuhan suku


Gadis-gadis Kristen Armenia disalib Kalifah OttomanPeristiwa Pembunuhan-Suku (Genocide) atas bangsa Armenia yang dilakukan oleh Kekaisaran Ottoman (Turki) adalah kisah nyata, dan secarah resmi diakui oleh the International Association of Genocide Scholars dan oleh banyak bangsa-bangsa di dunia, sekalipun Pemerintah Turki menolak adanya peristiwa genosit ini. Difinisi dari ”Pembunuhan suku” (Genocide) yang dibuat pertama kali oleh Raphael Lemkin di tahun 1943 dan dipakai oleh PBB didasarkan atas peristiwa ini.
Amerika Serikat dan Itali belum mengakui fakta tersebut sehubungan Turki adalah sekutu NATO yang penting di Timur Tengah.

Peta negara Armenia abad ke empat ADBangsa Armenia telah hadir sejak Jaman Perunggu. Kata ”Armenia” pertama kali diketahui terdapat dalam catatan sejarah tahun 521 BC pada papan tanah lempung Raja Darius I dari Persia.
Mencapai puncak kejayaannya pada abad pertama BC, dimana kerajaan Armenia menguasai wilayah antara Laut Kaspia dan Laut Mediterania dalam sebuah area sebesar kira-kira sama dengan besarnya Turki saat ini.
Kristianiti telah menyebar masuk ke wilayah ini segera setelah kematian Yeshua Ha Mashiah, dimana tahun 301 kerajaan Armenia menjadi negara pertama yang memproklamasikan Kristianiti sebagai agama resmi mereka.
Bangkitnya Kekaisaran (Empire) Islam Ottoman di Asia Minor (sekarang dikenal sebagai Turki) menimbulkan masalah bagi bangsa Armenia yang Kristen ini. Gelombang pembunuhan suku (genocide) pertama yang diperbuat oleh Kekaisaran Ottoman atas bangsa Armenia yang dicatat dunia terjadi antara tahun 1892 dan 1894, di bawah pimpinan Sultan Abdul Hamid II sebuah rangkaian pembunuhan masal terjadi antara 80.000 sampai 300.000 bangsa Armenia terbunuh, dan sebagian besar wilayah tanah mereka direbut.

Pembunuhan-suku gelombang kedua, terjadi antara 1915-1920, dikenal sebagai ”Pembunuhan-suku Armenia 1915.”
Dengan meletusnya Perang Dunia I dan ancaman invasi Russia, Pemerintah Ottoman meragukan kesetiaan Peta Armenia modernbangsa Armenia dan takut bahwa mereka akan mendukung Russia jika penyerangan datang dan mengklaim tanah air mereka kembali. Untuk mencegah kemungkinan tersebut Pemerintah Ottoman membuat sebuah rencana untuk menghapus orang-orang Armenia dari negra Turki. Hasilnya adalah satu dari pembunuhan-suku secara sistimatik yang sangat berdarah di abad ke 20. Sejarah mencatat korban jiwa dari bangsa Armenia ini berkisar antara 600.000 sampai 1,500.000 (1,5 juta) tewas – dari 2 juta penduduknya. ¾ tewas. Korban jiwa tambahan lainnya jatuh pada bangsa Assur/ Syria/ Kasdim, diperkirakan 250.000 jiwa.
Peristiwa ini terawal di musim Semi 1915, diawali dengan pembunuhan para pria Armenia, lalu diikuti dengan pengusiran bangsa Armenia dari tanah air mereka ke wilayah padang pasir yang kita kenal sekarang sebagai Syria
Suku Kurdi ambil bagian di dalam – didorong oleh pemerintah Ottoman – menambah penderitaan atas bangsa Armenia di kedua gelombang pembantaian suku yang dipimpin oleh Kekaisaran Ottoman tersebut; mengambil gadis-gadis bangsa Armenia, mengambil harta benda mereka serta aksi pembunuhan saat Ottoman melakukan pembunuhan dan deportasi.
Orang Armenia protes Turki atas genosit abad 20Salah satu seorang saksi mata yang mencatat peristiwa pembunuhan suku yang dilakukan pemerintah Ottoman atas bangsa Armenia adalah Henry Morgenthau, Duta Besar Amerika untuk Kekaisaran Ottoman yang bertugas antara 1913-1916. Baca tulisannya di Morgenthau, Henry; Ambassador Morgenthau’s Story (1918). Cuplikan singkat tulisannya bisa dibaca pada link di bawah “The Massacre of the Armenians, 1915. Mr. Morgenthau menulis bahwa pengusiran itu begitu keras dan disertai serangan-serangan sehingga banyak yang mati sementara mereka berjalan memasuki Syria, dan sisa pria yang masih bertahan setelah mereka sampai di suatu tempat mereka dibunuh sampai pria yang terakhir.
Ia menggambarkan peristiwa sebagai, “Saya yakin bahwa seluruh sejarah suku bangsa berisi episode yang tidak seburuk ini. Pembantaian-pembantaian dan aniaya-aniaya yang besar dimasa silam hampir tidak bernilai ketika dibandingkan dengan penderitaan-penderitaan suku Armenia di tahun 1915.” Untuk mendapat pengertian yang digambarkan oleh Dubes AS ini lihat video dokumentasi: The Armenian Genocide.

Paus Francis I mendukung fakta Pembunuhan Suku 1915 tersebut. Pada Perayaan 100 tahun memperingati peristiwa kecam tersebut, ia menyebut kejadian tersebut sebagai “pembunuhan-suku pertama abad 20 (the first genocide of the 20th century)” dan “memanggil komunitas dunia untuk mengenali kejadian tersebut.” Diresponi oleh Menteri Luar Negeri Turki sebagai, “Pernyataan Paus jauh dari kebenaran-kebenaran histori dan legal, adalah tidak dapat diterima,” Mr. Mevlut Cavusoglu menulis di Tweeternya. Tambahan, Pemerintah Turki memanggil duta besar Vatikan untuk Turki, dan sekaligus memanggil dutabesarnya pulang ke Angkara untuk berkonsultasi.
“Menutup-nutupi atau menyangkali kejahatan adalah seperti mengijinkan sebuah luka untuk tetap berdarah tanpa membalutnya,” Paus menkritik sikap keras Turki yang menolak fakta sejarah tersebut.

– Dan kurang dari 30 tahun dari pembunuhan suku yang dilakukan oleh Ottoman terhadap bangsa Armenia Kristen ini, terulang peristiwa sejenis yang lebih parah lagi kali ini dilakukan oleh Nazi German di bawah Adolf Hitler seorang Katolik fanatik dibantu oleh Haji Muhammed Amin al-Husseini (Mufti Yerusalem) dengan tentara yang dibuatnya (para Mulim Albanian dan Bosnia). Melalui tentaranya dan kamp-kamp konsentrasi Nazi; membantai 6 juta orang Yahudi, belum termasuk suku Gypsi – kali ini Pemimpin Iran dan petinggi Vatikan menolak adanya peristiwa kekejaman Nazi.
Dan saat ini, di abad 21, kita menyaksikan para radikal Islam membantai orang-orang Kristen di Syria, Irak, Negeria, Libya dan Kenya.
Bacaan berkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Filipina: Pedeta terbebas dari penculikan Negara Islam Khalifah FPIM


Pendeta Daniel Mindanao diculik MILF-Negara Islam Filipina terbebasMindanao, Filipina – Penculikan-penculikan, pemenggalan-pemenggalan dan pemerkosaan. Semua tindakan-tindakan ini dilakukan oleh Negara Islam Khalifah (NIK) menginpirasikan kejahatan melampau (wilayah) Timur Tengah, yang paling baru di Afrika, Sekarang pengaruh mereka mengancam orang-orang Kristen di Asia Tenggara.
Setelah para militan NIK membantai tentara Irak musim panas lalu, dunia menyadari ancaman NIK yang bertambah. Terrornya menyebar dari Syria dan Irak, ke Libya and bagian-bagian lain Afrika dimana Boko Haram dari Nigeria baru-baru ini mengabungkan diri dengan NIK.
Tambahan untuk laporan-laporan operasi ini di Pakistan dan Afganistan, dan sekarang pengaruh NIK sedang menjangkau sejauh Fillipina.
Para militan Islam yang ingin menguasai Mindanao, Filipina yang organisasinya bernama Fron Pembebasan Islam Moro (FPIM; Moro Islamic Liberation Front, or MILF) sekarang mengikuti ideology NIK, termasuk menghancurkan gereja-gereja, menculik dan membunuhi oang-orang Kristen.
Menculik Pendeta.
Musim gugur yang lalu, pendeta Daniel dan dua anggota keluarga lainnya diculik oleh sekelompok orang Islam dari FPIM.
Dalam sebuah interview yang eklusif, pendeta Daniel menjelaskan penculikannya kepada CBN NEWS.
“Ketika dua pria menangkap saya, saya ada sebuah handuk mengelilingi leher saya,” ia berkata. “Seorang dari militan Islam mengambil handuk tersebut dan berkata kepada ku, “Kami akan pakai ini untuk menyeka darah dari lehermu.”
Mereka mengambil pendeta Daniel ke kamp mereka dimana ia bertermu seorang terrorist Islam terkenal dikenal sebagai Komandan Tokboy. Tokboy berkata ia akan memenggal penginjil tersebut karena memimpin suku-suku setempat kepada Ha Mashiah.
“Saya katakan kepada dia, bahwa saya hanyalah menolong suku-suku tersebut. Tidak ada yang salah dengan mengkotbahkan Injil sementara melayani mereka,” Daniel mengutip ulang. “Dia berkata, setiap orang yang membawa Injil Yeshua Ha Mashiah dan meninggikan Elohim Israel adalah musuh kami.”
“Saya sadar beberapa tentaranya menggali sebuah lubang di depan ku. Saya mendengar seorang bertanya, “Apakah Anda pikir ia akan cocok dengan ini?,” dan meneruskan pekerjaannya.
Jadi, saya tahu kuburan tersebut adalah untuk diriku. Inilah, inilah waktuku untuk meninggal.”

“Setiap orang yang membawa Injil Yeshua Ha Mashiah dan meninggikan Elohim Israel adalah musuh kami.” Komandan Tokboy FPIM*

Dan Pendeta Daniel berkata bahwa Komandan Tokboy membuka indentitas aslinya.
”Tokboy bertanya, ’Kamu tahu siapa saya? Saya adalah pemimpin NIK di kepulauan Mindanao. Pemerintah Filipina telah memburu saya untuk waktu yang lama,” Daniel mengutip pernyataan Tokboy kepada CBN News
“Kemudian ia menunjukkan saya bendera NIK yang terkibar di kamp tersebut. Saya juga melihat dokumen-dokumen yang memiiki sebuah bendara NIK pada huruf awalnya.”

Mempercayai Elohim untuk sebuah mujizat
Keluarga Daniel dan teman-temannya berdoa sebagaimana siksaan berlanjut. Putrinya yang berusia 10 tahun, Carol, ada di antara mereka. Gadis ini berkata kepada CBN News bahwa ia telah mempercayai Elohim untuk membebaskan ayahnya dari kematian.
“Kami berdoa berdasarkan Yohanes 15:7 untuk ayahJikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya,” Carol berkata.
Esok paginya, Kamandan Tokboy menerima sebuah panggilan telpon yang mendesak.
”Tokboy memberikan telpon genggam tersebut kepada ku dan sebuah suara besar pada sisi lain bertanya, ”Apakah kamu pendeta Daniel?”
”Saya berkata, ya benar.”
”Apakah kamu tahu bahwa hari ini adalah tanggal kematianmu?”
Saya jawab, ya jika Yeshua Ha Mashiah menhendaki itu, hari ini adalah hari ku.”
Lalu suara di telpon tersebut berkata, ”Kamu beruntung, kami menyelamatkan kehidupanmu. Kamu tidak akan pergi mati hari ini.”

Pulang kerumah dengan sebuah peringatan
Daniel pulang kerumah dengan sebuah peringatan: berhenti menginjili orang-orang suku. Ia sekarang hidup di bagian lain dari Mindanao.
Jurubicara Menteri Luar Negeri Charles Jose berkata ke CBN News penculikan tidaklah berarti NIK menambah jejakkan kakinya di selatan Filipina
”Kami tidak sungguh yakin mereka sungguh NIK, ia berkata, dan menambahkan, ”Mungkin mereka hanya melompat ke gerbong yang sama (seperti Boko Haram join NIK awal tahun ini). Kebanyakan mereka terlibat dalam bandit dan penculikan untuk aktivitas-aktivitas tebusan.”

Bagaimanapun, pemerintah Filipina sedang dalam penelitian laporan-laporan bahwa orang-orang yang direkrut NIK memang menerima latihan di sebuah pedalaman desa tidak jauh dari kota Zamboanga.
Meskipun pengalaman kematiannya yang dekat dan kemungkinan ia akan diculik kembali, Daniel melanjutkan menyebarkan Injil kepada orang-orang suku Mindanao.

Iman yang lebih besar
”Kejadian tersebut mengajar saya untuk tidak takut kepada kematian. Saya telah melihat kuasa Elohim, Yeshua telah membebaskan saya dari kematian dan itu telah membuat saya lebih berani untuk melayani Elohim sebab saya telah melihat kuasa-Nya.”
“Kami tidak tahu dimana menemukan ayah, tetapi Elohim tahu dimana menemukannya,” Carol berkata, dan menambahkan, ”Adonai telah membawa ia keluar dari kamp tersebut. Adonai telah menjawab doa-doa kami. Elohim sungguh baik bagi keluarga kami!”

*) Komandan FPIM ini dengan jelas menyatakan bahwa ajaran Islam bertentangan dengan ajaran Yeshua Ha Mashiah yang terdapat di dalam Inil, Alkitab Perjanjian Baru, dan Allah yang disembahnya bertolak belakang dengan YAHWEH, Elohim Israel. Untuk mengerti pernyataannya, silahkan baca kesaksian para mantan-Islam:
Mark A. Gabriel
Kesaksian Professor Faouzi (David) Arzouni ex-Muslim Sinegal menjadi pengikut Yeshua Ha Mashiah
Alasan Kyai Haji Saifuddin Ibrahim dari NTB berpindah ke Kristianiti
Kesaksian Ibrahim Muslim Kosovo beriman pada Yeshua Ha Mashiah
Umat Islam, Jangan baca Alkitab!

Referensi: Pastor Escapes ISIS-Inspired Kidnapping by Gary Lane (7 April 2015)

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Nigeria: Serangan Boko Haram membawa kebangunan rohani Kristen!


Nigeria adalah negara demokrasi, mayoritas penduduknya beragama Kristen (51,26 %), namun di bagian utara Nigeria terdapat penduduk Islam (45.12%) yang terus mendatangkan orang Islam secara gelap dari perbatasan. Beberapa tahun terakhir ini kelompok Islam radikal Nigeria Boko Haram (seperti FPI di Indonesia) terus menerus menyerang penduduk Kristen Nigeria. Boko Haram telah mentargetkan gedung-gedung pemerintah, badan-badan penegak hukum dan termasuk mesjid-mesjid yang dianggapnya moderat. Tujuan dari Boko Haram ini memaksakan hukum sharia (hukum Islam) di seluruh Nigeria.  Boko artinya pendidikan, Boko Haram seperti Taliban, keduanya anti pendidikan, kecuali pendidikan agama Islam.

Di utara inilah ( dimana sekarang sudah ada 12 wilayah yang menerapkan hukum sharia) aksi terror Boko Haram terjadi pada umumnya. Ini sedikit daftar aksi terror dari organisasi Islam Boko Haram:

  • 29 April 2012, di Kano, serangan rantai bersenjata Boko Haram, menyerang orang-orang Kristen yang sedang ibadah Minggu, dua tempat.  Para Islam fanatik ini melempari bahan-bahan peledak ke tempat ibadah, dan ketika jemaat melarikan diri, mereka ditembaki. 21 meninggal dan 20 terluka tembakan. Pada hari yang sama juga terjadi di Maiduguri, kota paling utara Nigeria, pendeta yang sedang mempersiapkan perjamuan suci beserta dua lainny ditembak mati, dan beberapa luka-luka.
  • 8 April 2012, di Kaduna, bom bunuh diri membunuh 38  orang Kristen, dan belasan luka-luka yang sedang beribadah Paskah. Bom begitu kuat sehingga juga merusak rumah-rumah, hotel dan banyak kendaran.
  • 11 Maret 2012, di Jos, bom bunuh diri di depan gedung gereja Katolik, 8 orang tewas.
  • 6 Januari 2012, di Gombe, pasukan bersenjata Boko Haram menembaki mati 20 Kristen saat rapat untuk mengubur 9 saudara mereka yang terbunuh saat beribadah di sebuah gereja sehari sebelumnya.
  • Akhir November  2011, di wilayah Plateau, Boko Haram dibantu dengan penduduk Islam melakukan penyerangan besar kepada orang Kristen yang disertai penghancuran rumah dan gedung gereja-gedung gereja mereka, memaksa 700 jemaat Kristen harus meninggalkan desa mereka.
  •  4 November 2011, di wilayah Yobe, Islam Boko Haram membom 10 gedung gereja. 150 tewas – sedikitnya dari mereka ialah 130 orang Kristen. Ratusan orang masih dinyatakan hilang. Saksi-saksi mata mengatakan bahwa kelompok Islam ini meminta para orang Kristen yang mereka tahan untuk menyebut dua kalimat sahada, dan mereka yang menolak segera di bantai. Sementara mereka menterror orang Kristen tersebut mereka berteriak- teriak “Allahhu akbar!
  • Januari 2010, di Jos keributan mematikan 300 jiwa dan di Doga Nahawa bulan Maretnya 500 jiwa tewas.

Konflik politik dalam negeri Nigeria telah berubah menjadi konflik agama – Islam memaksakan hukum sharia kepada Kristen.

Dari begitu banyak serangan Islam Boko Haram terhadap orang-orang Kristen di Nigeria, apakah Kristianiti semakin turun rohaninya? Laporan mengatakan bahwa hasilnya adalah kebangunan rohani bagi umat Kristen Nigeria! Contoh,  Selama pelayanan penguburan untuk 9 orang yang mati sahid oleh karena serangan Boko Haram di kota Gombe, banyak orang Kristen yang hadir telah menyerahkan hidupnya kembali kepada Yeshua dan beberapa lainnya menerima Yeshua sebagai Juruselamat mereka untuk pertama kalinya, seorang pekerja Voice of the Martyr berkata.

Menangis dan bernyanyi dengan berlutut, sebuah vokal group memimpin ke dalam penyembahan 500 hadirin dan 50 pendeta. Empat jam ibadah penguburan ini kemudian berubah menjadi doa syafaat untuk Gereja di Nigeria, negara secara keseluruhan, dan bahkan bersyafaat bagi para Muslim di Negeria dan group Islam ektrim Boko Haram.

Pemimpin para pendoa umumnya mendasarkan doa-doa syafaatnya pada kitab nabi Yesaya 6:1-4, diantara ayat-ayat lainnya, ia mendorong Gereja Nigeria untuk lebih berdoa dari pada mengeluh. Ia juga berkata YAHWEH tahu bagaimana bertarung bagi medan pertempuran-Nya dengan cara-Nya sendiri, dan kita haruslah tidak membalas dendam bagaimanapun.”

Komentar:
Peristiwa di Nigeria ini menyadarkan kita, bahwa umat Kristenlah  (the people of the Book) yang mengerti firman Elohim (Allah), dan umat Islam buta sama sekali akan firman Elohim – Yeshua telah memberitahukan hal ini 2000 tahun yang lalu: “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Elohim (Allah). Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.” “Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu, (Yoh 16:1-4)

Para remaja Islam berpikir bahwa jika mereka mati berjihad dengan meledakkan bom (tindakan imoral, egois/ rakus) pada padannya mereka akan langsung masuk sorga dan dihadiahkan 72 perawan cantik untuk kepuasan napsu sex mereka (napsu zinah), kenyataannya itu adalah jalan tol menuju neraka. Pembunuh dan otak yang penuh perzinahan tidak akan pernah masuk sorga!! Bacalah Galatia 6:7-8,  Efesus 5:5 dan Wahyu 22:15. Baca artikel-artikel tentang sorga dan neraka di http://Penjalabaja.wordpress.com.

Bacaan berkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog