AS: Rakyat mengharapkan Pemerintah mengikuti jejak Arab ”menutup organisasi Islam radikal”


Minggu lalu, Saptu 15 November negara Persatuan Emirat Arab (PEA / the UAE) telah menyatakan organisasi Islam Sunni the Muslim Brotherhood (asal Mesir) dan puluhan organisasi Islam lainnya sebagai organisasi-organisasi terrorist, ada 83 kelompok. Dalam daftar tersebut termasuk di dalamnya: NIK (the Islamic State Caliphat), the Nusra Front yang bergabung dengan al-Qaida. Keputusan ini adalah suatu langkah yang lebih tegas setelah pemerintah PEA dan Kuwait bekerja sama dengan raja Arab Saudi memberi bantuan uang 12 milyar Dollar AS bagi pemimpin Mesir yang menggulingkan president Mesir Morsi (orang kuat dari the Muslim Brotherhood). Rontoknya Mr. Morsi diikuti dengan penangkapan para tokoh dan pengikut MB lainnya dan dilarangnya kembali MB di bumi Mesir, juga Hamas.
Negara Arab Saudi sejak bulan Juli, segera setelah memberi bantuan uang tersebut, telah menyatakan organisasi-organisasi Islam yang sama di atas sebagai “organisasi terrorist.”
Pemerintah Qatar pada bulan November ini juga membuat pernyataan serupa setelah Arab Saudi, Bahrain dan negara-negara Arab Teluk lainnya mengancam untuk memboikot kegiatan olah raga internasional di Qatar. Pada bulan September pemerintah Qatar telah mengusir tokoh-tokoh penting Muslim Brotherhood, setelah negara-negara Arab sekitarnya komplain dan memberi sangsi kepada Qatar. PM Irak juga pernah menuduh Qatar mendanai Islam radikal mengacau irak. Di duga mereka yang terusir menyelinap masuk ke Inggris.
Pada awal gerakan Jalan Arab melanda negara Syria, semua negara-negara Arab telah mendukung secara keuangan kelompok-kelompok organisasi militan Sunni di atas untuk meruntuhkan president al-Assad (Shia Alawit Islam) dukungan Iran. Menguatnya kembali Muslim Brotherhood di Mesir saat Jalan Arab melanda president Mubarak (2011-12), MB sebelumnya termasuk organisasi Islam terlarang di Mesir sejak militan MB mengasasinasi president Anwar Sadat, dan ditambah dengan lahirnya NIK di bawah pimpinan Bagdadi telah membuat banyak negara Arab berputar haluan, kecuali Qatar.
Amerika Serikat. Jaringan Islam radikal telah lama diketahui hadir di tanah AS. CIA (suatu badan intelligent Amerika) dalam suatu operasi rahasia atas kantor organisasi Islam Council on American Islamic Relations (CAIR) ditemukan berkas-berkas rencana aksi jihad di dalam AS. CAIR adalah organisasi Islam terbesar di AS. Bukti juga menguatkan bahwa CAIR memiliki hubungan kuat dengan MB. Itu sebabnya pemerintah Mesir ingin membawa president Obama ke pengadilan internasional ICC di Den Haag karena dukungan Mr Obama atas MB di Mesir.

Baca juga:

Dengan bukti-bukti dan menangnya partai Republik di kursi kabinet minggu kemarin membuat
rakyat AS ingin menghidupkan kembali rancangan undang-undang yang pernah diajukan oleh Michelle Bachmann yakni menyatakan secara hukum MB sebagai organisasi Terrorist. Jika hal ini berhasil maka CAIR akan mungkin bisa mati bertelut.
Corey Saylor, direktur dari CAIR, secara rutin menyebut kritik-kritik dari non-Muslim atas CAIR sebagai ”Islamophobic.” Nampaknya negara-negara Islam yang juga mengeritik CAIR dapat ada dipanggil ”Islamophobic.” WND.com
Britania Raya. Bulan lalu pemerintah Inggris telah melakukan tindakan nyata atas MB dan yayasan derma Islam yang memliki jaringan dengan MB di negaranya.
Koran Telegrap Inggris melaporkan bahwa badan-badan keamanan Inggris telah menemukan jaringan luar negeri Muslim Brotherhood di dalam Inggris; beroperasi pada tiga pos utama London, Istambul (Turki) dan Doha (Qatar).
Pemerintah Inggris pada suatu laporan komisi yang tidak diterbitkan menyatakan the MB memiliki jaringan sediktinya dengan 60 (enam puluh) yayasan derma (charities) di Britania Raya (UK) dan bahkan dengan saluran-saluran TV (juga di UK).
Telegrap menulis, pemerintah Inggris tidak bisa mengawasi setiap orang yang berhubungan dengan MB tersebut, namun akan menghancurkan jaringan MB tersebut melalui:
Investigasi ke dalam pendanaan yang adalah secara efektif merupakan “garis-garis depan” untuk MB
Penyelidikan pendanaan MB dan jaringan-jaringan para kelompok jihad di luar negeri.
Melarang para tokoh Islam yang berkaitan dengan kelompok tersebut dari negara-negara seperti Qatar dan Turki masuk ke Britania untuk kegiatan-kegiatan kampanye dan konferensi.

Bacaan berkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Hubungan German-AS semakin menjauh dengan diusirnya top intelijen resmi Amerika di Berlin


Gedung Kedutaan Besar AS dengan Parlement German; foto by AFP”Seorang top Perwakilan dari layanan intelijen (CIA) AS di Kedutaan Besar Amerika Serikat telah diminta untuk meninggalkan Jerman,” jurubicara pemerintah Jerman berkata.
Perintah untuk meninggalkan Jerman yang tidak umum ini terjadi setelah badan keamanan German membongkar dua kasus dugaan mata-mata Amerika dalam satu minggu.
Seminggu sebelumnya (4 Juli 2014) seorang pemuda Amerika yang bekerja di intelijen German ditangkap setelah diduga meyerahkan data rahasia Jerman yang ia download ke USB stick ke pemimpin mata-mata Amerikanya dengan imbalan uang 25.000 £ sekitar 31.500 €. Pemuda yang sama ini juga diduga telah mengumpulkan data bukti parlement Jerman atas monitor AS kepada para pemimpin Jerman yang dibongkar oleh Edward Snowden. Edward adalah bekas karyawan NSA AS (the National Security Agency) yang sekarang bersuaka politik di Russia. Buka mulutnya Edward telah membuat banyak pemimpin EU marah ke AS.
PM Jerman Angela Merkel kamis kemarin menyatakan memata-matai para sekutu adalah ”membuang-buang energi.” Kita memiliki banyak masalah, seharusnya kita fokus pada hal-hal penting,” katanya, ia juga pemimpin dari Partai Persatuan Kristen Demokrat Jerman.

Okotber 2013, Mr. Markel telah menelpon President Obama -meminta keterangan ”why”– setelah terbongkarnya penyadapaan telpon sel PM Jerman oleh AS tersebut.
Bulan May 2014, ketika Mrs. Markel mengunjungi Mr. Obama di Gedung Putih, Mr. Obama telah meyakinkan sekutu politiknya ini untuk menghentikan kegiatan tersebut. Laporan berkata, saat kunjungan itu telpon Mrs. Markel masih disadap.
Mr. Obama telah mengetahui penyadapan telponnya sejak 2010, euronews.com menulis.
Setelah berbulan-bulan, pertanyaan-pertanyaan tentang aktivitas intelijent AS di German tetap tidak menghasilkan jawaban, dan ditambahnya dua kasus mata-mata yang baru saja terbongkar maka pengusiran pemimpin CIA di Berlin diberlakukan, laporan berkata.
Dokumen AS yang baru saja dikeluarkan – di bawah tekanan the Freedom of Information Law– telah menunjukkan bahwa FBI (the Fedral Bureau of Investigation) memata-matai Nelson Mandela, tokoh Anti-Apartheid, baik sebelum maupun setelah Mr. Mandela keluar dari penjara, juga gerakan anti-Apartheid di AS. Menurut dokumen tersebut, FBI telah menganggap gerakana anti-apartheid di AS sebagai diinpirasikan-Komunis dan berbahaya bagi keamanan dalam negeri.

Pertanyaan:

  • Mengapa pemerintah AS memata-matai pemerintah Jerman, yang adalah salah satu negara kunci di Uni Eropa?
  • Siapakah sesungguhnya yang menguasai negara AS, President B. H. Obama atau pemerintah Vatikan?
  • Benarkah Vatikan dan AS memiliki hubungan erat seperti dinubuatkan kitab Wahyu pasal 13?

 

Bacaan barkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

USA: Sedikitnya 55 juta jiwa terbunuh sejak Aborsi dilegalkan


Peta Negara Bagian Amerika SerikatTanggal 22 Januari 1973 adalah bagian dari sejarah penting bangsa Amerika Serikat; perjuangan antara hak pribadi (ego) melawan hati nurani (conscience). Pada hari bersejarah ini Mahkamah Agung USA mengeluarkan undang-undang yang melegalkan tindakan aborsi. keputusan nasional ini dibuat atas dua kasus ibu hamil yang dikenal dengan nama ”Roe v. Wade” (di Dallas, Texas) dan ”Doe v. Bolton” (di Atlanta, Georgia).”

Negara Amerika Serikat (USA), yang dibangun oleh orang-orang Eropa Kristen yang melarikan diri raja-raja yang dikendalikan oleh paus, memandang tindakan aborsi pada awalnya  secara umum dianggap sebagai kejahatan. Tahun 1821, Connecticut adalah negara bagian AS pertama mengeluarkan hukum aborsi sebagai tindak kriminal.

Jane Roe (nama aslinya Norma McCorvey) adalah wanita belum menikah yang hamil karena diperkosa, sedangkan Mary Doe (nama aslinya Sandra Cano) adalah ibu usia 22 tahun dari 3 (tiga) anak yang sedang hamil 9 minggu. Kedua masalah ini dibawa oleh para hukum untuk melawan Hukum anti-Aborsi Amerika Serikat.

Sandra Cano baru-baru ini bercerita kepada theBlaze.com tentang dirinya yang sebenarnya mengenai kasus Doe v. Bolton pengadilan yang sekarang telah merubah pola hidup kaum wanita Amerika abad 21. Selama interview melalui telpon, Mrs. Cano menerangkan kesedihan yang dia rasakan selama bertahun-tahun sehubungan dengan keterlibatannya di  dan kaitan kepada perjuangan legal kasus tersebut.

”Saya memiliki suatu kehidupan yang sukar – sangat susah,” Cano mengakui, ia berkunjung ke kantor Legal Aid di Atlanta awal tahun 1970 untuk mencari pertolongan mendapatkan ijin cerai dari suaminya yang sering keluar masuk penjara dan sekaligus berjuang untuk mendapatkan dua anaknya kembali dari tangan pemerintah sekalipun saya tidak memiliki bantuan keuangan.
Seorang ahli hukum bernama Margie Pitts-Hames, berjanji menolong Cano, namun dengan suatu harga – yang saat itu Mrs. Cano tidak tahu sama sekali.

Singkat cerita Hames dan rekan-rekannya memanipulasi kondisi Cano untuk melenyapkan hukum pemerintah AS saat itu yakni ”Perbuatan Aborsi adalah Kriminal” untuk melegalkan tindakan aborsi tanpa kondisi – dipengadilan mereka menyerang Arthur Key Bolton (1922 – 1997), yang menjabat sebagai Jaksa Agung Georgia saat itu (periode 65-81), bekas veteran Perang Dunia II, seorang yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

”Mereka tahu saya saat itu hamil, tetapi saya tidak pernah berkata bahwa saya ingin menghentikannya (mengaborsinya),” Cano berkata, dan melanjutkan: ”Pikiran demikian tidak ada di pikiran saya.”

Sadar bahwa Mrs. Cano tidak mau menggugurkan kandungannya, maka para ahli hukum ini memakai kasus ”kesusahan” dirinya dengan nama palsu, ”Mary Doe,” dengan alasan klain mereka tidak ingin indentitas aslinya diketahui umum. Hal serupa juga terjadi dengan Norma McCorvey.

Kedua kasus lokal ini diambil alih oleh pengadilan pusat di tahun 1973 yang terdiri dari 9 (sembilan) hakim. Tujuh memberi suara Yes untuk aborsi, dua (Byron White dan William Rehnquist) menolak.

Jadi Mary Doe akhirnya ’menang’ dipengadilan, dan atas ’nasehat’ mereka Cano akhirnya memberi bayinya diaborsi.

Ops, keajaiban besar tiba-tiba terjadi; kasus lokal di Georgia, dan Texas (kasus ”Roe v. Wade”) ini pada tahun yang sama telah merubah seluruh Amerika Serikat 180 derajat dari perbuatan aborsi sebagai tindakan kriminal menjadi hak ber-aborsi bagi setiap wanita – tanpa batas alasan!!

Sadar dirinya telah dimanipulasi, ”Di tahun 1974 saya pergi ke Georgia Right to Life mencari seseorang untuk menolong saya.” Tahun 1980, ia memberanikan dirinya untuk “go public” siapa sebenarnya Mary Doe tersebut, seorang Jaksa Agung bersedia membuka kasus lamanya, namun Margie Pitt-Hames melarang dirinya.
Mrs. Cano mencoba berkali-kali untuk membatalkan kasus 1973nya namun ditolak, negara Amerika telah berubah secara tiba-tiba oleh kedua kasus wanita tersebut.

Seperti McCorvey, Cano berkataKarikatur 55 juta bayi diaborsi di Amerika Serikat sejak 1973 awal-awal tahunnya setelah kasus tersebut adalah susah dan tidak stabil dan cerita sesungguhnya tentang dirinya belumlah benar-benar diceritakan media, “Saya telah membawa beban bahwa namaku telah melegalkan aborsi.. saya tidak dapat hidup dengan kenyataan bahwa saya telah mencurahkan darah seorang bayi,” Cano berkata dengan sedih kepada TheBlaze. Cano sekarang mengklaim bahwa “Elohim telah membebaskan dia dari kedua beban tersebut.

Pitt-Hames mati di dalam kecelakaan mobil di tahun 1994.

McCorvey dipengadilan juga diijinkan untuk melakukan aborsi , namun para ‘pembela’ hukum tidak puas ijin tersebut hanya berlaku untuk masalah “hamil karena diperkosa.”
Pada peringatan ke 41 Mahkamah Agung AS melegalkan aborsi, tingkat kehamilan remaja diluar nikah semakin melambung tinggi.

“55 (lima puluh lima juta). Itu adalah hampir 20% (persen) dari pupulasi (Amerika Serikat) saat ini. Berbicara tentang pembunuhan besar-besaran (genocide),” Dennis Byrne menulis. Alasan dilakukan aborsi kerena kesehatan dan keselamatan si ibu hanyalah 4%, atau kurang dari 0,5% tindak aborsi dikarenakan perkosaan dan incest, ”Namun jutaan dan jutaan lebih adalah karena masalah kepuasan atau sederhananya sebuah pilihan dari gaya hidup …10% dari seluruh aborsi, lebih dari 5 juta orang Amerika telah memberikan hidup mereka untuk kepuasan atau pilihan gaya hidup dari seorang lainnya,” Byrne memaparkan.

Komentar: Mrs. Cano adalah satu contoh dari jutaan jemaat Roma Katolik yang berhati murni, namun penuh kemalangan. Ia tidak tahu rencana-rencana rahasia para pemimpin tingkat atas ’Gerejanya.’ Mereka berbicara di media ”menolak Aborsi” dan ”anti-Homosexual” tetapi dibalik layar melakukan kebalikannya. Saat ini 9 dari Hakim Pusat di AS adalah mayoritas (5 hakim) orang Katolik, dan saat yang bersamaan puluhan ex-pendeta Gereja Roma Katolik buka mulut tentang kejahatan para pemimpin pusat mereka.
Yeshua Ha Mashiah di kitab Wahyu menyebut gereja tersebut sebagai ”Mistery Babylon the Great” (Wah 17, 18)
Hukum dibuat untuk manusia, adalah benar sekali. Namun melegalkan tindakan yang imoral (membunuh dalam hal ini) demi “1% kasus terkecualian” akan menghancurkan seluruh hukum moral. Setiap tindakan hukum yang melegalkan menentang satu dari 10 Perintah YAHWEH, konsekuensinya adalah kehancuran negara itu sendiri, sejarah telah membuktikannya berkali-kali.

Bacaan berkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog