Peristiwa ledakkan bom pada Marathon Boston ternyata melibatkan ibu dari, Tamerlan dan Dzhokhar (kakak dan adik) keluarga Tsarnaeva.
Ledakan bom Marathon Boston yang menelan 3 jiwa dan melukai lebih dari 260 orang pada mulanya tidak diketahui siap pelakunya, tidak ada yang mengklaim. Tiga hari kemudian mereka menembak mati polisi yang bertugas di kampus MIT.
Segera setelah kakak beradik ini tertangkap – Tamerlan mati ditempat setelah baku tembak, adiknya, Dzhokhar ditangkap hidup-hidup di tempat terpisah satu hari kemudian – Zubeidat, ibu dari kedua pelaku terror Boston tersebut, berbicara di di depan para wartawan, menolak bahwa kedua anaknya terlibat di dalam aktifitas terrorism dan sebaliknya menuduh pemerintah Amerika mengkambing hitamkan kedua putranya, “Anak-anakku tidak melakukan itu. Saya tahu itu, saya seorang ibu … ”
Tahun 2002 keluarga Tsarnaeva (4 anak) pindah dari Russia ke USA, ibu ini mengambil sekolah kecantikan dan bekerja di spa. Namun tahun-tahun berikutnya perubahan drastis terjadi, ia mulai mengenakan hijab dan mulai aktiv membela Islam sejak peristiwa 11 September – Tahun 2011, agent rahasia Russia memperingatkan FBI bahwa Tamerlan dan ibunya telah menjadi Islam extremist.
Zubeidat menolak ia terlibat di dalam aktivitas terrorist, ”Semua itu bohong dan munafik,” ia berkata. ”Saya sakit dan cape dengan semua hal nonsense yang mereka buat tentang saya dan anak-anakku. Orang-orang tahu saya sebagai orang biasa, dan saya belum pernah bercampur dengan hal-hal kriminal, khususnya berhubungan pada terrorism.”
Kemudian media dan pemerintah Rusia menyatakan siapakah ibu dan putranya:
- Bethany Smith teman Zubeidat berkata bahwa ibu dan Tamerlan mulai lebih serius kedalam iman Islam mereka sekitar 5 tahun lalu (2008) dipengaruhi oleh pria bernama ”Misha.” Tempat asalnya Zubeidat di Chechen dikenal sebagai desa yang sangat ultra konservatif Islam, dikenal sebagai Salafism atau Wahabbism.
- Sementara Tamerlan tinggal di Russia untuk enam bulan lamanya di tahun 2012, Zubeidat, yang saat itu tetap tinggal di USA ditangkap di sebuah pembelanjaan mall karena mencoba mencuri pakaian wanita yang berharga 1.624 USD – ia gagal hadir dipengadilan untuk menyangkal tindak kriminal tersebut, sebagai gantinya ia meninggalkan Amerika.
- Pihak Russia setelah bom Boston terjadi berkata kepada FBI bahwa mereka telah merekam secara rahasia pembicaraan telpon ibunya tentang aksi jihad kepada Tamerlan. Keduanya berdiskusi kemungkinan Tamerlan pergi ke Palestina, tetapi ia berkata kepada ibunya dia tidak berbicara bahasa setempat.
- Pada pembicaraan telpon yang kedua kalinya, pihak Russia berkata Zubeidat berbicara dengan seorang pira yang tinggal di wilayah Caucasus bagian Russia, seorang yang saat itu ada dibawah investigasi FBI.
- Ruslan Tsarni, saudara kandung dari Anzor (bekas suami Zubeidat – bercerai 2011) bercerita ke AP (Association Press) bahwa ia percaya bekas iparnya ini telah “memiliki pengaruh waktu yang panjang” pada pertumbuhan iman Islam putra pertamanya untuk meninggalkan tinju dan bangku sekolah.
Setelah semua ini terbuka, Zubeidat membatalkan kunjungannya ke US untuk melihat mayat putranya atau mengunjungi Dzhokhar di penjara, berita berkata.
Pertanyaan: bolehkan seorang Islam berbohong demi membela Allahnya? Dengan kata lain: apakah berbohong demi Allah tidak berdosa di dalam ajaran Islam?
Di dalam Alkitab, peristiwa di Boston ini telah melanggar sedikitnya empat dari Sepuluh Perintah YAHWEH; dosa berbohong /berdusta, dosa membunuh, dan mencuri nyawa orang lain; yang lebih parah lagi: dosa menyebut Nama-Nya dengan sia-sia (merepresentasikan pribadi-Nya yang kudus dan mulia secara salah – aksi terror).
Bacaan berkait:
- Hadiah-hadiah yang YAHWEH tidak suka
- Mohamed Merah & 5 Terrorist Bali masuk ke Sorga, menerima 72 perawan?
- Jerman: Islam Salfist dirahasia polisi; Milatu Ibrahim ditutup pemerintah
- Perancis: Gensrasi Indentitas memerangi pengislaman Perancis
- Mark A. Gabriel Ph.D.: Mengapa saya meninggalkan Islam
Referensi:
- Mother of bomb suspects found deeper spirituality
- Boston Marathon bombing: Suspects’ mother denies claims she is a terrorist as she again insists sons are innocent
- Russia Caught Bomb Suspect on Wiretap
- Mother of Boston bombing suspects talked jihad with now-dead son in 2011 recordings
Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog
Filed under: Ikat Pinggang Kebenaran | Tagged: Agama islam, bom marathon di Boston, Jihad di Amerika, metode berbohong / taqiyya dan kitman | Leave a comment »