Pemimpin Barat: Perancis, Inggris dan Amerika Serikat, semakin gencar menekan pemerintahan Bashar al-Assad, bukan hanya secara jalur politik tetapi sedang melangkap ke jalur militer – dengan alasan “Pemerintah Syria telah memakai senjata kimia.”
Sementara badan penyelidik dari PBB memasuki Syria (hari Selasa) untuk meneliti ”benar atau tidak tuduhan tersebut,” pada hari yang sama para pimpinan puncak ketiga negara tersebut mengadakan rapat kusus di negara mereka masing-masing.
President Prancis, François Hollande, pada pertemuan khususnya di depan para duta besar Perancis pada Selasa kemarin menyatakan bahwa “Perancis siap menghukum mereka yang bertanggung jawab untuk kemungkinan serangan gas beracun yang terjadi dekat Damaskus minggu lalu.” Ia juga mengatakan, ”Saya telah memutuskan untuk menambah dukungan militer kita untuk Koalisi Nasional Syria (pihak oposisi bersenjata) untuk melindungi orang-orang sipil.”
Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Menteri Luar Negerinya sangat tidak sabar untuk mengerahkan kekuatan militer menumbangkan al-Assad. Namun aksinya masih ditahan oleh beberapa politisi Inggris.
US ‘ready to go.‘ Seketaris Pertahanan USA pada hari yang sama, Selasa, berkata kepada BBC bahwa kekuatan-kekuatan bersenjata Amerika di di wilayah konflik adalah ”siap untuk berangkat” jika President Baraq Obama memberi perintah untuk memukul target-target Syria. Kelompok yang didirikan Hagel jugalah, bernama: yang mendorong pemerintah Mesir di jaman Mubarak untuk mengijinkan organisasi Islam Muslim Brotherhood mendirikan organisasi politik, yang mana telah menjatuhkan Mubarak; hal sejenis juga terjadi di Algeria, mendorong membuka dialog dengan Houmat Daawa Salafia, sebuah kelompok terroris islam bersenjata, reporter WND untuk Timur Tengah menulis,
”Mereka tidak memiliki bukti entah serangan senjata-senjata kimia telah dipakai atau siapa yang bertanggung jawab,” kata President Russia Vladimir Putin kepada David Cameron dalam percakapan mereka melalui telpon. (27/8/2013; France24.com)
Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov berbicara di depan para wartawan Senin tanggal 26, menyatakan ”Menggunakan kekutan (militer) tanpa proposal dari Dewan Keamanan PBB adalah sebuah penyelewengan hukum internasional yang sangat mematikan.” Dan ia menambahkan bahwa Barat sedang menuju kearah ”sebuah jalan kecil (path) yang sangat berbahaya, sebuah jalan kecil yang sangat licin.”
Sementara media Barat banjir dengan dugaan pemerintah resmi Syria telah menggunakan senjata kimia, namun tidak sedikit ahli militer Barat yang tidak percaya tuduhan tersebut, ”tidak mungkin meluncurkan senjata kimia di kandangnya sendiri (di Damaskus),” argument ini semakin didukung dengan ditemukannya bahan-bahan kimia di suatu gedung yang ditinggalkan oleh tentara pemberontak Syria. Pihak ketiga ini sebaliknya meneguhkan tuduhan pemerintah Syria bahwa sesungguhnya kelompok pemberontaklah yang telah memakainya menyrang orang sipil di dekat Damaskus lalu menuduh pemerintah – dengan tujuan kekuatan militer Barat dapat beraksi secara legal, seperti peristiwa di Ivory Coast, Serbia dan Libya.
Bagaimana pun, Tony Blair, bekas PM Inggris, yang telah memimpin Britania secara kontroversi kedalam perang menjajah Irak 2003, pada Selasa kemarin meminta Barat untuk beraksi. Tony Blair adalah seorang penganut Roma Katolik yang taat.
Injil Matius 24:3-8 – Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia.
Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”
Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias (Juruselamat), dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
Referensi:
- France ready to ‘punish’ those behind Syria gas attack
- Newspaper review: Papers show MPs’ Syria concerns
- Hagel funded group pushing talks with al-Qaida
- No proof yet of Syria chemical attack: Putin
- Evidence: Syria gas attack work of U.S. allies
Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog
Filed under: Sosial dan Politik, United State of Europe (USE) | Tagged: kaitan USE dengan USA, Konflik Shia-Sunni, Konflik Timur Tengah, perang saudara di Syria | 2 Comments »