”Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”
Peringatan ini diberikan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus. Suatu Jemaat Messias yang penuh dengan hikmat dan pengetahuan serta sukses (1 Kor 1) dan bahkan telah mengenal karunia-karunia Roh Kudus, namun belum tahu mengoperasikan semua itu dengan benar (1 Kor 12-14) dan banyak diantara mereka yang menikah dengan orang-orang yang tidak seiman (1 Kor 7) dan bergaul erat dengan orang-orang duniawi – penyembah berhala, pemabuk dan cabul (1 Kor 5). Pengaruh budaya dan kepercayaan Yunani serta Romawi terlalu kuat. Kususnya pada masa itu Kerajaan Romawi sedang jaya.
Rasul Paulus memperingatan Jemaat di Korintus agar mengambil pelajaran dari orang-orang Israel – yang telah dibebaskan dari perbudakan Mesir (lambang kehidupan duniawi) – namun banyak dari mereka tidak masuk ke Tanah Perjanjian Kanaan (gambaran fisik dari Surga Mulia). 1 Kor 10.
Orang Israel sudah masuk Kanaan. Raja berganti raja, karena penyembahan berhala dan rendahnya moral ahirnya kerajaan Israel terpecah menjadi dua kerajaan Utara dan Selatan. Kerajaan Utara dikenal sebagai Kerajaan Israel, terdiri dari 10 suku, Kerajaan Selatan dikenal sebagai Kerajaan Yehuda, terdiri dari dua suku.
Berikut ini adalah gambaran singkat apa yang terjadi di dalam Kerajaan Israel pada pemerintahan raja Ahab pada Kitab 1 Raja-raja pasal 16 sampai 18. Dimana daerah Samaria (Herodes menamainya, aslinya bernama Someron), merupakan pusat pemerintahannya.
Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab anak Omri memerintah dua puluh dua tahun lamanya atas Israel di Samaria. (16:29). Omri [raja, ayahnya Ahab] melakukan apa yang jahat di mata YAHWEH dan ia melakukan kejahatan lebih dari pada segala orang yang mendahuluinya. (16:25)
Kitab Raja-raja (Kerajaan Israel Utara dan Selatan) ini mencatat bahw raja Omri ayah dari raja Ahab ini merupakan raja yang jahat bahkan lebih jahat dari raja-raja Israel sebelumnya.
Namun mengenai Ahab sendiri Alkitab mencatat: Ahab anak Omri melakukan apa yang jahat di mata YAHWEH lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya (16:30). Dimata Yahweh raja Ahab lebih jahat dari pada ayahnya sendiri!
Banyak hal-hal yang sangat buruk terjadi pada masa pemerintahan raja Ahab ini, diantaranya ialah:
1. Menikahi Izebel, putri dari Etbaal, raja dan imam deiti Astarte (Asyera) di Sidon. Melalui istrinya ini penyembah kepada Baal dan dewi Astarte menjadi RESMI di pemerintahannya. Kuil dan mezbah dan patung dewi Astarte dibangun dimana-mana. (16:31-33) bandingkan dengan Hakim-hakim 3:7
2. Kota Yeriko yang dikutuki Yosua, dibangun kembali, dengan mengorbankan anak laki-laki dari sipembangun kota itu sendiri, yang sulung dan yang bungsu. (16:34), Yosua 6:26
3. Nabi-nabi dan hamba-hamba YAHWEH dibunuh secara resmi. (18:13), 2 Raja 9:7
4. Mezbah-mezbah (altar) YAHWEH hancur dan tidak diperhatikan lagi. (18:30)
5. Fungsi ke-imam-an suku Lewi sudah lama ditiadakan sejak jaman raja Yerobeam (1 Raja 12:31; 13:33)
6. Perintah YAHWEH dan nabi-Nya telah dianggap sebagai trouble makers (18:17-18)
7. 7. Sehingga YAHWEH menghentikan hujan selama tiga tahun di tanah Samaria, yang berakibat kelaparan besar (17).
Sungguh suatu peristiwa yang sangat menyedihkan dan menjengkelkan bila Kebenaran telah dituduh sebagai Sumber-Masalah dan Kejahatan telah dianggap sebagai Pahlawan.
Apa yang Anda bisa lakukan bila Anda dihadapkan dengan kondisi seperti di atas? Suatu terobosan besar dan penting harus dilakukan, ya benar, tapi bagaimana?
”Adakan Pertandingan Kuasa Supernatural Terbuka!” Itulah jawaban YAHWEH melalui nabi Elia atas kemelut besar dan berkepanjangan tersebut, pasal 18.
1. Membuat undangan pertandingan. 450 nabi Baal melawan nabi Elia. (19)
2. Disaksikan oleh seluruh orang Israel dan 400 nabi dewi Astarte (Asyera) dan raja Ahab (19)
3. Para hadirin harus mengambil keputusan pada ahir dari pertandingan, “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau YAHWEH itu Elohim, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” (21)
4. Aturan pertandingan: kedua pihak menaruh masing-masing seekor lembuh yang tersembelih di atas kayu bakar, namun tidak boleh menaruh api. Api harus datang dan membakar daging korban tersebut secara supernatural melalui pemanggilan nama deiti masing-masing. (23-24). Deiti yang menurunkan api dialah Elohim yang benar.
Di jaman sekarang dimana semua kepercayaan – atas nama toleransi – haruslah dianggap benar dan sederajat, dengan kata lain bahwa setiap deiti adalah sama saja dan hanya beda namanya, pemikirannya ini sesungguhnya adalah upaya Iblis untuk menyamakan status YAHWEH sebagai Pencipta Langit dan Bumi dengan berhala-berhala ciptaan tangan manusia dan benda-benda langit ciptaan-Nya. Hal yang demikian tentu tidak bisa diterima oleh YAHWEH. Waktunya akan datang segera, dimana IA akan menunjukan kuasa dan kemulian-Nya yang besar dan dasyat kepada para pemimpin dunia ini.
Karena hal yang sama pada masa sekarang inilah IA pada jaman Ahab (abad 8 BC) telah menantang deiti Baal dan deiti Astarte untuk membuktikan siapa sebenarnya Pencipta Langit dan Bumi. Pepatah berkata, “Biarlah ELOHIM ada sebagai ELOHIM!” atau “Let’s GOD be GOD!” memang itu perlu diproklamirkan oleh setiap lidah umat YAHWEH.
Singkat cerita, para nabi Baal bikin show terlebih dahulu, disaksian oleh semua hadirin. Mereka mengadakan tarian penyembahan berhala mereka dengan berloncat-loncat mengitari korban persembahan sambil berseru-seru, “Ya Baal, jawablah kami!” , dari pagi sampai siang. Namun tidak ada suara, tidak ada jawaban (26). Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: “Panggillah lebih keras, bukankah dia elohim? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga.” ( 27)
Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. ( 28 )
Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. (29)
Garis bawah pada ritual penyembahan Baal adalah ciri-ciri umum dari bentuk penyembahan berhala dan pengikut Iblis (Wicca dan sejenisnya), semua ini masih bisa terlihat diabad modern.
Sorenya giliran nabi Elia untuk show. Perhatikan apa yang ia kerjakan:
1. 1. Ia memanggil seluruh rakyat Israel datang lebih dekat kepada-nya. (30)
2. Memperbaiki mezbah YAHWEH yang sudah runtuh, membangunnya kembali demi nama YAHWEH dan menyusun dua belas batu (sesuai jumlah suku keturunan Yakub) yang ia kumpulkan menjadi mezbah YAHWEH. (31-32)
3. Menyusun kayu api dan memotong lembu (bukan babi) dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api pada mezbah YAHWEH (33) Langkat dua dan ketiga merupakan aturan Yahweh sendiri kepada orang Israel bagaimana sebuah mezbah dan korban harus diberikan.
4. Ia membuat ekstra show untuk para penonton, dibuatnya parit disekeliling mezbah YAHWEH itu. Lalu ia meminta mereka untuk menyirami air pada daging korban, sekali, dua kali dan tiga kali, sampai daging, kayu api basah dan parit penuh dengan air! (34-35), Bagaimana bisa memanggang daging dengan kayu bakar yang basah? Elia ingin membuka pikiran dan mata rohani rakyat yang telah dibodohi ini .
5. Dan mulailah ia berdoa:
Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya YAHWEH, Elohim Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Elohim di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. (36) Jawablah aku, ya YAHWEH, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Elohim, ya YAHWEH, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” (37)
Pada ayat 38 dari Kitab Raja-raja pasal 18 Firman YAHWEH tertulis, “Lalu turunlah api YAHWEH menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.”
Ayat 39 Firman YAHWEH tertulis, Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “YAHWEH, Dialah Elohim! YAHWEH, Dialah Elohim!”
Dan pada sore itu juga hujan deras turun membasahi tanah Samaria!!
Mari kita serukan dengan suara keras.
”YAHWEH, Dialah Elohim!
YAHWEH, Dialah Elohim!
YAHWEH, Dialah Elohim!” Haleluyah! Amin!!
Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog.
Filed under: Pedang Roh | Tagged: Ahab, Alkitab Perjanjian Lama, Isebel, Kristen, nabi Elia, nabi palsu, PENYEMBAHAN BERHALA, peperangan rohani, roh Isebel, sejarah Israel, YAHWEH adalah Elohim | Komentar Dinonaktifkan pada Breakthrough, terbebas dari tipuan Izebel