Akankah Anda turut serta mengasihi NAMA asli Elohim yang kudus?

Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada YAHWEH, untuk mengasihi nama YAHWEH.., semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. … sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. (Yesaya 56:6-7).

Inilah suatu janji Elohim yang indah kepada bangsa-bangsa asing (bukan-Israel / gentils), bahwa mereka juga akan digabungkan ke dalam milik pusaka-Nya dan lebih lagi mereka juga akan menikmati hadirat-Nya di dalam rumah doa-Nya. Janji nubuatan penggabungan orang asing ini telah tergenapi ketika korban darah Yeshua tercurah di kayu salib (2000 tahun lalu) telah menyediakan jalan bagi bangsa yang tidak mengenal Elohim Abraham, Ishak dan Yakub. Rasul Paulus menyebut bangsa bukan Israel sebagai “cabang saitun liar” (Roma 11:19-26) – kasarnya sebagai ‘kafir’ atau penyembah berhala) untuk bergabung sebagai bagian dari umat-Nya. Yeshua bahkan telah mengutus Paulus dan Barnabas (bukan penulis Injil Barnabas) untuk membawa berita suka cita ini kepada mereka. (Kis 13:47-48) yang lebih luar biasa dari itu ialah Dia sendiri datang memberi petunjuk kepada “cabang saitun liar” tersebut! (Yes 65:1; Rom 10:20; 1Tim 3:16).

Orang Kristen bukan-Israel telah menikmati berkat anugerah Elohim Israel setelah mereka menerima Yeshua Ha Mashiah sebagai Tuan dan Juru Selamat pribadi mereka; kebutuhan pokok mereka terjamin, doa mereka terjawab, sukacita diberikan. Sungguh indah!

Namun saya percaya bahwa semua berkat tersebut di atas belumlah sepadan dengan berkat yang Ia telah janjikan pada ayat di atas “kesukaan di rumah doa-Ku.”

Kesukaan berada di rumah doa-Nya memiliki tiga persyaratan:

  • mengasihi NAMA-Nya,
  • memelihara dan menguduskan hari SABAT-Nya
  • berpegang kepada PERJANJIAN-Nya

Sekilas tentang butir dua dan tiga. Memelihara dan menguduskan hari SABAT-Nya adalah Perintah Keempat dari 10 Perintah Elohim. Firman-Nya menyatakan bahwa hari Sabat adalah hari istirahat Elohim, yang Ia telah pilih /pisahkan atau kuduskan dan terlebih Ia telah berkati. Sebagian orang Kristen berpikir bahwa mereka bisa memutuskan hari apa saja sebagai hari Sabat mereka, “bukankah semua hari milik-Nya!?” mereka berargumen. Namun firman-Nya berkata bahwa “apa yang Ia tidak berkati, maka sesuatu itu tidak akan ada berkat-Nya.”

Berpegang pada PERJANJIAN-Nya meliputi percaya dan melakukan perintah tertulis (10 Perintah Elohim) dan tidak tertulis (Perintah Roh Kudus). Kita kita dapat menuntut dan mengklaim janji-Nya jika kita tidak berpegang pada perjanjian-Nya. Tidak ada jaminan jawaban doa, jika kita tidak memenuhi perjanjian yang telah Ia telah tetapkan. Hukum perjanjian ini nyata pada Yohanes 15:7.

Bagaimana dengan “mengasihi NAMA-Nya?” Pada umumnya orang mengaplikasikan kata “kasih” dengan pemikiran: “memberikan hadiah” kalau bisa yang termahal mungkin, yakni mengorbankan hidup kita untuk membela pribadi yang kita kasihi tersebut, benar tidak? Ini bisa dilihat pada cara kebanyakan orang tua “mengasihi” anak mereka, dan orang Islam “mengasihi” Allah mereka. Orang Islam pada umumnya siap berjihad dimana pun dan kapan pun demi Allah yang mereka kasihi. Demikian juga dengan orang Kristen Roma Katolik Eropa dengan seri Crusaidenya (‘Perang Salib’) demi “kasih” mereka kepada Yesus Kristus (Yeshua Ha Mashiah).[i]

Seorang guru theologia saya dengan sederhana membukakan kebenaran bahwa hadiah terbaik untuk orang yang kita kasihi bukanlah besarnya harga atau korban yang kita berikan, tetapi “memberikan atau melakukan apa yang sesungguhnya diminta oleh orang yang kita kasihi tersebut.” Contoh: jika seorang suami karena kasihnya kepada isterinya maka ia memberikan rumah, dan segala perabotan rumah tangga yang serba mahal dan teknologi terbaru, mobil pribadi, namun sesungguhnya isterinya hanya rindu untuk “suaminya berada bersama dengan dia dua jam sehari,” maka semua harta yang dibeli dengan kerja keras oleh pria ini menjadi tidak ada artinya di mata isteri yang ia “kasihi.” Elohimpun tidak perlu korban persembahan kita, tetapi dengar-dengaran kepada perintah-Nya!”

Tiga prinsip yang penting di dalam mengasihi NAMA-Nya:
1. Memakai dan memperkenalkan NAMA-Nya yang asli.

Elohim Pencipta alam semesta memiliki banyak nama panggilan seperti El Shaddai (Elohim Yang Menyediakan), El Olam (Elohim Yang Kekal), Immanu’el (Elohim Beserta Kita), El Gibor (Elohim Maha Kuasa), El Ha-Kadosh (Elohim Yang Kudus) dan lain-lain,[ii]. YHWH (Ibrani tentagram) dibaca (dan dapat ditulis) YAHWEH adalah nama asli dari Elohim Pencipta alam semesta yang sesungguhnya, sebagaimana tertulis di Alkitab Perjanjian Lama bahasa Ibrani:

YAHWEH, Elohim nenek moyangmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak dan Elohim Yakub, itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. (Kel 3:15)
Aku ini YAHWEH, itulah nama-Ku; (Yes 42:8a)

Beberapa ayat yang menunjukkan betapa penting bagi-Nya untuk nama asli-Nya dikenal dan dimasyurkan:

  • Elohim tidak membunuh Firaun dan rakyatnya, tapi membiarkan mereka hidup agar melalui 10 tulah yang Ia buat atas raja Mesir yang keras hati ini nama-Nya dimasyurkan di seluruh bumi (Kel 9:16)
  • Daud dalam mazmurnya (kidung pujian) berkata: Bersyukurlah kepada YAHWEH, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!  (Maz 105:1)

2. Memakai NAMA-Nya dengan sikap hati dan pikiran yang benar.
Oleh karena nama-Nya mulia dan kudus, maka Ia memerintahkan kepada yang memakai nama-Nya untuk menggunakan nama-Nya tersebut dengan sikap yang benar, seperti tertulis pada Perintah Ketiga: Jangan menyebut nama YAHWEH, Elohimmu, dengan sembarangan (worthlessly / thoughtlessly, Septuagin [iii] atau in vain, KJV. Artinya: perkataan atau pikiran yang sia-sia), sebab YAHWEH akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. (Kel 20:7). Juga Im 22:32-33

Yang digolongkan Alkitab sebagai menyebut nama-Nya dengan sembarangan atau sia-sia adalah:

  • Bersumpah palsu atas nama-Nya (Im 19:12a; Maz 24:4; Kis 5:4).
  • Bernubuat palsu (Yer 23:25-27).
  • Bersumpah atas nama-Nya tetapi tidak menepati janji tersebut (Bil 30:1-2; Mat 5:33; Pkb 5:5)
  • Menghina nama-Nya (Im 19:12b; Mal 1:6)

Jadi Perintah Ketiga sesungguhnya berarti: “Setiap kali kita memakai atau memanggil nama-Nya kita harus terlebih dahulu memiliki rasa hormat dan gentar melalui pengenalan segala kemulian dan kekuasaan pribadi-Nya.” Menyebut nama-Nya adalah sama dengan mengundang hadirat-Nya, dan Ia memberi upah kepada orang yang menghormati hadirat-Nya (Mat 18:20; Ibr 11:6).

Para nabi dan guru palsu memutar balik arti dari Perintah Ketiga di atas. Mereka mengajar dan menetapkan agar nama-Nya tersebut jangan dipakai atau disebut, sebab itulah mereka mengganti nama-Nya dengan panggilan jabatan atau titel “ADONAI,” darimana kata KURIOS atau LORD atau TUHAN berasal. BAAL (nama dewa Kanaan) namanya berarti MASTER atau LORD.
YAHWEH melalui nabi Yeremia menegur keras para nabi palsu tersebut (Yer 23:26-27).
Sedihnya para guru Talmud [iv] masih tetap melarang para murid mereka menyebut nama asli Elohim, terlebih lagi mengancam mereka tidak akan masuk kedalam Sorga jika mereka menyebut nama-Nya.

Jadi Perintah Ketiga sesungguhnya berarti: “Setiap kali kita memakai atau memanggil nama-Nya kita harus terlebih dahulu memiliki rasa hormat dan gentar melalui pengenalan segala kemulian dan kekuasaan pribadi-Nya.”

3. Mentransformasikan hidup kita semakin serupa dengan pribadi-Nya dari hari ke hari.

Mengasihi nama-Nya, firman-Nya mengajar dan memerintahkan, berarti juga kita harus hidup sebagaimana Dia hidup. Orang yang mengaku sebagai umat-Nya (Israel dan Kristen) hidup di bawah perintah firman-Nya, sama seperti seorang anak harus berkelakuan di masyarakat untuk menghormati dan mengasihi “nama” ayah dan ibunya.

Transformasi perbaikan gaya hidup ini menyangkut dua hubungan:
a. Hubungan vertikal (umat dengan Penciptanya)

  • Mengasihi menuntut keseriusan dan kualitas. Elohim melalui nabi Maleakhi (sekitar 420 BC) pernah menegur para imam Israel  telah menghina nama-Nya. Dengan cara apa? Dengan cara mempersembahkan binatang yang cacat kepada-Nya (Mal 1:6-8), aplikasinya di jaman ini Hamba-Nya: melayani ibadah tidak ada persiapan rohani alias sembarangan, melayani dengan persungutan. Jemaat: pergi ibadah mingguan sesuka hati sendiri dan tidak tepat waktu.
  • Bapa Sorgawi akan berkenan bila kita umat-Nya memakai setiap karunia pelayanan yang Dia telah berikan dengan setia (Roma 12:2, 6-8)
  • Melayani Dia dengan roh yang menyala-nyala, bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan tekun dalam doa (Roma 12:11-12)
  • Mengasihi juga menuntut hidup setia dan benar. Jika umat-Nya menolak melalukan perintah-Nya, sesungguhnya dia telah menyembahelohim (ilah) lainnya, yang indentik dengan melanggar kekudusan nama-Nya, sebab itu adalah perzinahan rohani di mata-Nya (Im 20:3-5). Orang yang tidak menyembah YAHWEH, langsung tidak langsung sesungguhnya ia menyembah Setan, Lucifer, the king of music rock and metal.
  • Saat kita mengucap syukur kepada Dia ketika teraniaya dan ditekan oleh karena kita hidup sesuai firman Elohim, maka kita sedang mengasihi nama-Nya (Mat 5:10-12). Mengucap syukur adalah bagian dari penyembahan kita kepada Dia.

b. Hubungan horizontal (umat dengan sesama manusia)
Orang Kristen sadar atau tidak sadar bahwa hidup mereka diawasi oleh banyak mata, sebab seorang yang mengaku Kristen atau umat Elohim ia memiliki LABEL (tidak kelihatan): “Terang dunia” dan “Garam dunia” (Mat 5:13, 14), “Anak-anak Terang” (Luk 16:8), “Surat pujian para Rasul yang terbuka dan “Surat Ha Mashiah” (2Kor 3:2,3), bahkan Yeshua menyebut pengikut-Nya sebagai “Saudara-saudari-Ku” dan “ibu-Ku” (Mark 3:33-35), dan lebih lagi Ia memanggil mereka sebagai “Anak-anak Elohim (Allah)” atau “Anak-anak Bapa Sorgawi” (Mat 5:9,45) [v]

Maka jika seorang pendeta melakukan fidofile atau sex abuse kepada anak kecil, tidaklah heran beritanya akan menjadi berita internasional, ia secara tidak langsung telah sangat menghina nama-Nya yang kudus. Demikian juga dengan pencurian (Ams 30:9)

Hubungan horizontal memiliki dua kelompok masyarakat:

  • Hubungan dengan sesama saudara-saudari seiman. Rasul Paulus menjabarkan transformasi orang beriman diantaranya ialah hendaklah kasih kita kita tulus, saling dahulu memberi hormat, membantu orang-orang kudus yang kekurangan (Roma 12:9-10,13).
  • Hubungan dengan orang-orang di luar kepercayaan Kristen (tidak atau belum percaya kepada Ha Mashiah). Sekalipun mereka bukan saudara-saudari kita, rasul Paulus menasehatkan bahwa kita juga harus melakukan yang baik kepada mereka, jangan dendam, tetapi memberkati jika mereka menganiaya kita dengan memberi makan ketika mereka lapar dan memberi minum ketika mereka haus (Roma 12:14-21, juga Gal 6:10)

Jadi kita juga tergolong mengasihi nama-Nya jika kita memakai seluruh keberadaan kita (roh, jiwa dan tubuh serta karunia dan talenta) untuk melayani saudara-saudari seiman dan masyarakat.

Bila jiwa-jiwa dapat memuliakan Elohim oleh karena buah Roh Kudus di dalam perbuatan baik kita, sesungguhnya kita telah mengasihi dan mememuliakan nama-Nya. (Yoh 15:8; Yak 5:22-23). Dalam perkara ini nyata perbedaan antara ajaran Kristianiti dengan ajaran Islam, Kuran mengajar Muslim untuk tidak mengasihi orang yang tidak seiman dengan mereka, bahkan jika mungkin menekan mereka dengan kekeranan fisik dan pajak.

Jadi kita juga tergolong mengasihi nama-Nya jika kita memakai seluruh keberadaan kita (roh, jiwa dan tubuh serta karunia dan talenta) untuk melayani saudara-saudari seiman dan masyarakat.

Sekarang telah jelas bahwa Elohim menyatakan betapa penting untuk mengasihi (menguduskan dan memuliakan) nama-Nya. Namun  mengapa banyak dari para pemimpin umat-Nya malah mengabaikan bahkan menyembunyikan nama asli Elohim yang sebenarnya?

Kata “Allah.” Di Indonesia contohnya ada dosen sekolah Alkitab yang lebih suka memakai kata “Allah” dari pada memperkenalkan nama asli Elohim “YAHWEH.”  Bahkan ia mengklaim bahwa kata “Allah” sudah ada di kitab Kejadian pasal 1. Mungkin dosen ini mengutip pemikiran tersebut dari Mr. Ahmad Deedat (guru Islam yangterkenal dari Afrika Selatan) yang mendasarkan klaimnya pada karya tulis C. I. Scotflied: The First Scotflied Study Bible in Holy Bible KJV yang menafsirkan kata Elohim (Kej 1:1) sebagai Alah (satu “l”). Brother Andrew (Pendiri Open Door) telah membuktikan bahwa “Allah” di Alkitab tidaklah pernah ditemukan! C. I. Scotflied juga salah di dalam menafsirkan kata “My brethren” pada Matius 25:40. Mr. Scotfiled juga terbukti  menjadikan Westcott dan Hort [vi] sebagai pembimbing rohaninya di dalam pembuatan buku Study Bible-nya tersebut pada edisi Alkitab KJVnya (namun ide pemikiran dari Study Bible tersebut bersumber dari Alkitab Latin Roma Katolik).
Dr. C. Luxenberg dalam bukunya: The Syro-Aramaic Reading Of The Koran menyatakan: Kuran dianggap ada sebagai buku pertama yang pernah ditulis di dalam naskah bahasa Arab. Bentuk huruf-huruf Arab awal dan jenis penggabungan huruf yang dipakai menunjukkan bahwa naskah kursif Siro-Aram telah dipakai sebagai sebuah model untuk naskah-naskah bahasa Arab.” Dr. Luxemberg merefer pernyataannya tersebut dari thesis John F. Healy, The Early History of the Syriac Script. Garis bawah ditambahkan. Kata “Arab,” sebagai fakta, pertama kali tertulis di Alkitab setelah Yosua masuk ke tanah Kanaan (Yos 15:52). Ingat bahwa Ismail (Abram+Hagar; Kej 16:15) adalah orang Mesir. Arab bukan Mesir, dan bahasa Arab menjadi bahasa nasional Mesir setelah Islam menguasai tanah Mesir. Sejarah menunjuk bahwa nabi Muhammad mendapat pewahyuan pertamanya setelah beliau menikah dengan Kadijah (595 AD). Dari fakta-fakta Alkitab, penemuan Dr. Luxenberg dan Brother Andrew di atas, kita bisa menyatakan bahwa klaim kata “Allah” sudah dipakai di kitab Kejadian pasal 1 adalah sungguh memalukan. (Ya, Banyak Muslim sendiri malu! Muslim Digest dalam terbitannya: “Ahmad Deedat telah memalukan para pengikut Islam yang setia.” , baca link Mr. Ahmad Deedat: Deedat in the Balance.

Sejarah menunjukkan (dan akan terus berulang) bahwa pelaku firman Elohim telah ditekan, dituduh sesat dan dianiaya oleh para ‘hamba Elohim’ (yang lebih cinta perkara duniawi lebih dari sorgawi; lebih takut akan manusia dari pada kepada Pencipta dan Tuan mereka). Itu terjadi sejak jaman para nabi, dan dijaman Yeshua hidup, orang sekte Farisi sangat keras menekan pengikut Yeshua, dan hal ini berlanjut sampai saat ini – bahkan sampai saat Yeshua datang kembali!

Aniaya ini juga terjadi kepada nabi Yeremia.[vii] Di dalam serangan jiwa dan fisik yang nabi Yeremia alami dari para nabi dan imam yang mencari muka pemimpin bangsa saat itu, ia berkata kepada dirinya sendiri: Tetapi apabila aku berpikir: “Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya“, – nabi ini ingin berhenti berbicara tentang Dia dan nama-Dia, namun ia tidak dapat  – maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup. (Yer 20:9)

Iblis atau Setan sering kali mengancam untuk “umat Elohim tutup mulut agar hidup aman,” namun kebenaran firman Elohim yang nabi ini telah terima (15:16) tidak bisa dibungkam oleh ancaman. Nama-Nya dan firman-Nya harus diberitakan!

Terpujilah YAHWEH untuk orang-orang – yang takut akan YAHWEH lebih dari pada takut akan manusia – seperti nabi Yeremia ini!

Terpujilah YAHWEH untuk Putra-Nya yang telah memperkenalkan kembali NAMA Bapa Sorgawi kepada murid-murid-Nya, sekalipun itu berakibat Ia dimusuhi oleh para ahli agama Yahudi. (Yoh 17:6)

Alkitab menulis beberapa keuntungan mengenal dan memakai nama-Nya:

  • Ada berkat; Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka.” (Bil 6:27)
  • Terlepas dari musuh; YAHWEH menjawab engkau pada waktu kesesakan; nama Elohim Yakub membela engkau (Maz 20:1, KJV, ayat 2 pada ITB).[viii]
  • Ada perlindungan-Nya; “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. (Maz 91:14)

Firman Elohim melalui nabi Maleakhi bahwa ada dua kelompok manusia pada hari YAHWEH,[ix]

  • Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman YAHWEH semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. (4:1)
  • Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. (4:2)

Nubuatan nabi Maleakhi ini diulangi lagi oleh perkataan Yeshua sendiri pada kitab Wahyu 22:10-15:

  • Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan (2), dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka (4). Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya.[x] Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. (14)
  • Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. (15)[xi]

Kedua kitab ini adalah masing-masing kitab terakhir untuk Perjanjian Lama dan Baru, dan peringatan tersebut adalah pasal-pasal terakhir dari kedua kitab yang bersangkutan.

Yang menjadi permasalah di sini ialah “Akankah Anda ikut mengasihi NAMA asli Elohim yang kudus?” Itu tentunya terserah Anda sendiri, sebab Yeshua adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati (Mat 11:28). Namun segala sesuatu ada waktunya. Masa anugerah pun ada waktu akhirnya!!

Might Yeshua Bless you and keep you save. Anggur Baru

Bacaan berkait:

Referensi:

[i] The Last Crusade, by The TRUMPET.com

[ii] Daftar dari nama panggilan untuk Elohim dan  Yeshua dari The Names of God,  juga  Hebrew Names of God by Hebrew4Christians.com

[iv] Talmud tercipta sekitar tahun 200AD. Suatu pengembangan dari Mishnah (tafsiran para rabbi) atas ke Lima kitab Musa (Taurat). Para guru Talmud mengajar berdasarkan penafsiran guru (rabbi) yang lebih senior. My Jewish Learning, About Talmud

[v] Hukum Kerajaan Sorga: Pengakuan menuntut Pembuktian. Lihat Gal 5:24; 1Yoh1:6; 1Yoh 2:9-11. Injil Lukas menyimpulkannya hukum ini dengan indah dan tepat, Luk 6:44-49.

[vi] B.F. Wastcott (1825-1903) dan F.J. Hort (1828-1892)  terkenal sebagai pembuat “edisi yang diperbarui” Alkitab Perjanjian Baru bahasa Yunani disebut “Nestles/USB Greek” yang bersumber dari manuskrip kuno Yunani yang tidak asli. NIV turunan dari karya klasik Wastcott dan Hort. Kedua orang ini pengikut ajaran mistik “Ghostly Guild” yang berakar dari Philo’s School di Alexandria, Mesir. Untuk penelitian yang lebih dalam tentang pekerjaan dua “ahli Alkitab” ini baca atau lihat video New Age Bible Versions by Gail A. Riplinger

[vii] Nabi Yeremia hidup pada suatu masa di mana Israel sedang di dalam perubahan sosial dan politik  yang luar biasa. Dan takut akan Elohim sudah jauh dari Israel. Nabi-nabi dan imam tidak lagi melayani Elohim, mereka hanya takut kepada raja – sehingga mereka bernubuat dan menasehati raja dengan kata-kata yang raja mereka ingin dengar (20:6; 23:11-17,21). Bahkan bernubuat demi Baal (23:13).
Yeremia menubuatkan kehancuran kerajaan Yehuda dan pembuangan melalui tangan raja Babilonia (pasal 19-22), Elohim mengatakan ini melalui bibirnya oleh sebab Israel telah melupakan Penyelamat mereka dan menjadi penyembah dewa Baal, mempersembahkan  putera-putera mereka sebagai korban bakaran untuk dewa tersebut (pasal 19).
Semua pemimpin agama Yahudi (para nabi dan imam) dan raja memusuhi nabi ini, bahkan para nabi yang lain dihadapan raja memukul dan menuduh Yeremia sebagai nabi palsu – sebab ia menyampaikan apa yang Elohim pesankan kepada dirinya.
Hasil dari perkataanya di pasal 19 itu ialah pukulan fisik dan pemenjaraan dirinya dari imam pemimpin kepala bait Elohim, Pasyhur (artinya: Penghibur) (20:1-2). Ayat 14-18nya menunjukkan betapa berat beban yang ia derita tersebut. Di kemudian hari ia dipukul oleh para pengeran dan di buang ke sumur berlumpur yang dijadikan penjara (37:15-16).

[viii] Kata “membela engkau” di sini dalam Ibraninya: menaruh engkau pada sebuah tempat yang tinggi. Artinya sama seperti membela dia, karena ide dari ditaruh di  tempat tinggi, menara, gunung, gunung karang dimana musuh-musuhnya tidak dapat menjangkau atau menyerang dia (Albert Barnes, Notes of the Bible).

Negara Israel di jaman raja Daud tercatat sebagai paling stabil dan terkuat dibandingkan pada jaman raja-raja Israel sesudah dia.

[ix] Hari YAHWEH (”The day of YAHWEH/ of the LORD”) adalah sebuah ekpresi umum di nubuatan firman Elohim. Merefer tentang waktu yang sama: hari itu (that day; Zak 12:6,8,11), hari terakhir (the last day; Yoh 6:39,40,44,54), pada akhir zaman (the time of the end; Dan 12:4,9), waktu yang ditetapkan (the end of the days; Dan 1:18, 12:13), hari Mashiah (the day of Christ; Fil 1:10, 2:16 & 2Teh 2:2). Hari YAHWEH merefer lebih kepada waktu yang khusus  dari pada ekpresi lainnya. Hari YAHWEH berhubungan sangat erat dengan 70 minggunya Daniel, tujuh tahun terakhir sebelum kembalinya Ha Mashiah. Itu disebut hari YAHWEH karena itu adalah hari yang Elohim bangkitkan untuk menghakimi bumi. Arthur E. Bloomfield, Before The Last Battle ARMAGEDDON pada  bab The Time Factor: “The Day of the LORD” Ayat-ayat ditambahkan dari KJV.

[x] ”Mereka yang membasuh jubahnya” sama dengan manuscrip Alexandrian (Mesir), dan juga Ethiopia, dan juga Latin Vulgate, yang menambahkan “di dalam darah Domba, sesuai Wahyu 7:13. KJV dan Webster menulis “they that do his commandments” atau “those who do His commandments” (LBT, from the Aramaic of the Peshitta).

[xi] Banyak orang Kristen terkejut dengan kata kasar Yeshua ini, sebab lebih dari 100 tahun para pendeta dan penginjil mengkotbahkan Injil yang tidak lengkap “Injil Kasih” kata David Pawson. Doktrin Roma Katolik menampilkan Yeshua sebagai bayi kecil tidak berdaya yang selalu memerlukan Maria, dan senantiasa tidak berdaya tergantung di kayu salib yang di buat oleh penguasa Roma, dan menjadi korban penebusan dosa pada setiap  Missa Minggunya. Fakta ialah Yeshua akan datang kembali sebagai Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan.

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

21 Tanggapan

  1. haleluya, banyak tulisan di blog ini yang menjadi berkat dan menambah wawasan saya.

    untuk perihal nama Tuhan yang kita sembah ini saya sendiri tidak menolak atau menyangkal, saya sudah lama tahu soal ini tapi saya tetap menggunakan nama Yesus karena nama itu yang sudah melekat erat di hatiku dan di lidahku, akan sangat sulit kalau saya memaksakan diri menggunakan nama baru dari bahasa yang tidak saya kenal. daripada lidah saya salah dan kelu mengucapkannya dan daripada hal tersebut malah membuat saya kesulitan untuk berkomunikasi dengan Tuhanku yang artinya itu menjadi batu sandungan buat diri saya sendiri lebih baik saya tetap memanggilnya dengan nama yang sudah akrab di antara kami (saya dan Dia). istilahnya nama “Yesus” adalah nama panggilan sayang saya sama Tuhan dan hanya saya dan Tuhan itu sendiri yang tahu. karena saya percaya Tuhan bahkan mengerti bahasa air mata.

    sama seperti saya pribadi memiliki banyak nama panggilan, tergantung mereka yang memanggil saya siapa, masing-masing mereka memiliki nama panggilan saya yang mereka pakai. dan kalau ada orang yang memanggil nama panggilan saya yang “A” tanpa melihat siapa yang memanggil saya tahu siapa orang itu atau siapa-siapa saja mereka yang mempergunakan “A” sebagai nama panggilan saya, begitu juga dengan nama panggilan saya yang “B” atau “C”.

    jadi di sini saya hanya memberikan satu pendapat saya saja, bagi saudara-saudari yang memang sudah terbiasa memanggil nama Tuhan yang kita sembah dengan nama tertentu tidak perlu merasa kalau hal tersebut SALAH. kalau seandainya kalian bisa membiasakan diri memakai nama baru (nama asli) tentu itu lebih baik, tapi juga bukannya tidak baik memakai nama sapaan/nama panggilan sayang yang selama ini sudah kita pakai. Tuhan sendiri tidak pernah marah, Dia tidak pernah melarang dan Dia tidak memaksakan saya untuk memanggilnya dengan nama Dia yang lain. dan untuk anda-anda yang mempergunakan nama baru/nama asli juga sebaiknya tidak MEMPERSALAHKAN orang-orang yang tidak memakainya karena bila demikian berarti anda menempatkan batu sandungan bagi saudara yang lain.

    apa buktinya?

    selama ini saya berkomunikasi/berdoa dan berseru padaNya dengan menggunakan nama yang biasa saya pakai pun Dia mendengar saya, artinya Dia tahu itu adalah nama panggilan Dia yang saya pakai untuk menyapaNya. bahkan jika saya akan memanggilNya dengan nama yang baru sekalipun Dia tidak akan keberatan.

    saya bisa panggil Dia dengan nama “GUNUNG BATU KESELAMATAN” dan saya yakin Dia tetap akan mendengar seruan saya.

    Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

    • Shalom Itoydoank.
      Saya mengerti alasan Anda, Nama “Yesus” adalah bahasa Indonesianya dari “Yeshua,” baik untuk digunakan. Yang terpenting adalah kita mengerti arti dari nama-Nya yang sesungguhnya dan terlebih lagi mengasihi dan mentaati firman-Nya, bukankah begitu?
      Bapa Sorgawi merberkati Anda.

  2. wow aku jadi sangt tertarik mengenal Tuhan … tapi entah dari mana muainya karna semua serba membingungkan

    • Hallo Angel Wang,
      Langkah awal termudah mengenal pribadi TUHAN dengan membaca Injil Yohanes. Setelah Angel selesai membaca seluruh Injil Yohanes, baca Injil Markus – perbuatan dan perkataan Yeshua (Yesus) selama Ia di bumi – akan meneguhkan apa yang Yohanes tulis.
      Setelah itu lanjutkan dengan Injil Matius; Matius akan membawa kamu ke jiwa Israel, dan mengkaitkan dengan sejarah 4000 tahun kebelakang sebelum Yeshua lahir. Dan kemudian Dokter Lukas akan merangkum ketiga Injil tersebut di dalam kitab Injil Lukasnya.
      Selamat Paskah!

  3. menarik sekali..sepertinya anda expert banget,,jadi anda memelihara Sabat(hari ketujuh) ya?.Saya ingin tahu bagaimana tanggapannya tentang Yesus yang menghalalkan semua makanan (Markus 7:19) apabila dikaitkan dengan Imamat 11 (Taurat)..

  4. Shalom untuk semua yang lapar dan haus akan kebenaran.

    Saya mau beri informasi mengenai EHYEH ESYER EHEYEH, ternyata ketika saya seaching di youtube, saya menemukan sebuah lagu Ibrani dengan judul itu yaiut penannyinya Ofra Haza semaih muda. Dan saya sangat terkesan dengan pengucapan kata itu sebenarnya adalah dengan logat telinga kita Indonesia adalah HA YAH SAR HA YAH (kaget nggak?)

    HA YAH artinya YANG HIDUP, YANG ADA, YANG EXIST

    HA SAR yang besar/Muia,

    Misal : Raja Damai dalam Yesaya >> SAR-Shalom

    Ve dalam bahasa Ibrani artinya “DAN”

    Ha artinya “YANG” atau kadang “SANG”

    Misal : Baruch Ha Ba artinya Diberkatilah YANG datang….

    Olam Ha Ba: Alam YANG akan datang, dst…

    jadi:

    YANG ADA, YANG SUDAH ADA dan YANG AKAN DATANG (baca Wahyu) dalam Ibrani adalah HA SAR HA YAH VE HA VEH VE YAVOH

    YHVH ada YAHOVEYAH : YANG ADA YANG SUDAH ADA DAN YANG AKAN DATANG

    Jadi Dalam kitab Wahyulah arti nama YHWH

    Yeshua dalam Bahasa Ibrani adalah KESELAMATAN

    berasal dari YAH SHUA YAH menyelamatkan

    Jadi dalam konteks IBrani Keselamatan adalah artinya YAH menyelamatkan

    Yesus keselamatanku Ibraninya menjadi YESHUA Yeshuati.

    He..he,.

    Shalom

    • Shalom Henry Marpaung.
      Suatu komentar yang sangat menarik! Kasih linknya dong agar kita semua juga bisa mendengar lagunya. Terima kasih sebelumnya.

  5. Saya dan gereja yang saya layani juga sangat mempercayai Teory diatas, nama Yahweh adalah yang benar dan kata ‘A” itu tidak seharusnya digunakan untuk menggantikan arti kata Tuhan . Yesus Kristus juga benar tapi nama Tuhan alias God is Yahweh.
    Saya sangat kagum atas Blog ini

    • Shalom Leonard. Terima kasih untuk komentar Anda. Boleh kami tahu di Jemaat apa Anda melayani?
      Saya tidak berteori loh bro Leonard (tersenyum), saya menulis berdasarkan fakta dan saya telah mempraktekan apa yang saya tulis. Saya alami sendiri, kehidupan rohani dan jasmani saya sungguh bahagia dan ringan (bukan berarti saya tidak memiliki masalah dan tantangan!) ketika “apa yang saya bahwa sesuatu adalah benar dan saya melakukannya.” Saya terus belajar, untuk seperti rasul Petrus, lebih takut kepada YAHWEH lebih dari pada takut (apa nanti kata orang atau orang akan perbuat pada saya) manusia. Elohim memberkati Anda dan pelayanan Anda.

      Bro Leonard, Anda bisa hubungi saya melalui senjata.rohani@ymail.com

      • Saya setuju dengan anda untuk kita tetap menghormati nama-NYA, kami sekeluarga juga tidak menyebutkan nama “A” lagi walaupun kami sebagai pelayan musik di gereja dengan nama “A” (Gereja Sidang Jemaat A), kami sekeluarga memanggil-NYA dengan BAPA atau Elohim saja didalam nama YAHSHUA HA MASHIAH, kami menyebut nama YHWH (YAHWEH atau YAHOWAH) mencoba hanya pada pembacaan Alkitab saja karna untuk tidak menyebutkan secara sembarangan atau sesukanya. Namun saya mohon agar dalam penyampaian saudara kepada saudara – saudara yang lain agar dengan penuh kasih YAHSHUA, tanpa perlu ada embel-embel tertawa dan sebagainya, karena dengan kasih….. YAHSHUA menyelematkan umat manusia, Shalom

      • Shalom Sdr Bernard. Bagus sekali sikap hati Anda.
        Permohonan Anda saya akan ingat, itu memang penting, tanpa kasih Yeshua atau Yahshua dalam hidup kita semua perjuangan sia-sia.
        Jika Sdr. dapatkah saya tertawa di blog ini, itu adalah refleksi hati saya yang tenang dan tidak marah di dalam mengatasi komentar-komentar yang “tidak enak.” Selamat berjuang dan Maranatha!

  6. Nama Raja Semesta Alam itu YESUS KRISTUS

  7. anda menulis:
    “YHWH/ YHVH nama-Ku dan sebutan-Ku” Kel 3:15. “Sebutan” di sini adalah terjemahan LAI yang sangat buruk. Ibraninya: zaker artinya: memorial, remembrance / untuk diingat. This is My Name forever, and this is My remembrance to all generations. (The Scriptures) atau my memorial unto (KJV).

    saya menanggapi:
    Justru disini yang menjadi bahan pemikiran saya, yaitu bahwa sebuah nama/sebutan itu mempunyai arti. Atau Tuhan memang sengaja memakai nama sembarangan yang tidak berarti untuk sekedar menyebut diri-Nya kepada Musa?
    Jadi saya berpikir, YHWH ini artinya apa? Sebab semua sebutan yang banyak raja2 dan nabi2 sebutkan di dalam Alkitab itu mempunyai arti, yaitu dari sifat Allah atau dari kejadian yang menggambarkan salah satu sifat Allah.
    Jika YHWH ini adalah nama memorial, maka memorial untuk hal apa? Tentunya untuk hal yang sangat penting, yaitu pembebasan Israel dari mesir untuk memasuki sejarah baru dan dunia yang baru.
    Jadi YHWH itu artinya apa? Saya menyebutnya sebagai TUAN atau TUHAN. Yang artinya hanya satu tuan saja yang mewakili memorial sejarah ini. Tidak ada TUAN lain di yang sama dalam sejarah kejadian ke-TUAN an ini.

    Jika nama Tuhan adalah YHWH, dan YHWH itu tidak berarti sesuatu, maka akan terjadi keanehan. Karena nama YHWH baru digunakan setelah/dimulai sejak kejadian PENGELUARAN DARI MESIR. Abraham sendiri tidak menyebut nama YHWH dia menyebut EL-Shaddai.

    Ketika ditanya pertama kali kepada MUSA, TUhan menjawab: AKU ADALAH AKU. EHEYEH ESYER EHEYEH. Jadi bisa saja jika saya tafsirkan namanya adalah EHEYEH ESYER EHEYEH. Yang artinya adalah: AKU YA AKU, AKU YANG TELAH ADA YANG ADA DAN YANG AKAN ADA. Ya cuman satu AKU.

    Jadi menurut anda YHWH itu artinya apa? Atau hanya sebutan saja macam ucrit, mimin yang mungkin gak ada artinya? Lalu bagaimana dengan pertanyaan pertama saya yang nama YHVH itu sudah hilang ratusan tahun? Bagaimana melafalkan YHVH secara benar secara Alkitabiah?

    Anda menulis:
    @: “Tuhan tidak punya NAMA dari-Nya dan sebutan dari-Nya, yang ada adalah nama dari manusia dan sebutan dari manusia.” Manusia yang memberi nama untuk Penciptanya??? Woouu!! Anda perlu bertobat kembali, saudaraku.

    Saya menanggapi:
    Ya, manusia yang memberi nama2 untuk penciptanya. Karena setiap nabi dan raja2 yang menamai Allah sesuai dengan sifat dan kejadian2 tertentu yang menyiratkan sifat Allah itu sendiri. Kata2 apapun yang ada artinya di muka bumi ini adalah hasil dari pola pikir otak manusia, tidak ada yang diluar otak manusia, maka saya mengatakan apapun yang ada artinya itu ya dari manusia. Allah sendiri membuat manusia mempunyai otak dan Allah menyesuaikan diri dengan berbahasa terbatas sesuai dengan otak manusia. Jika tidak, maka mustahil manusia mengetahui Allah. Maka apa yang keluar dari interpretasi manusia akan arti Allah itu ya dari manusia sesungguhnya.

    Jika anda menyuruh saya bertobat, maka sebaliknya dengan segala kerendahan hati saya tidak akan menyuruh anda “bertobat,” karena saya tidak merasa paling benar. Saya disini hanya mengemukakan pemikiran saya dan ingin semakin mendekati kebenaran. Begitu juga pemikiran saya yaitu: saya mungkin salah, tapi anda juga mungkin salah, maka saya tidak menyuruh anda bertobat. Tetapi jika anda sudah merasa 100% benar, itu akan susah untuk berdiskusi karena apapun yang terjadi ya anda pasti benar. Jika ada kesalahan sedikit saja di diri anda dan saya mengoreksinya, maka kebenaran anda akan menjadi 101 atau 102 atau 103%, dan itu mustahil ^_^ . Tapi ya sah sah saja jika anda merasa sudah paling benar, itu hak anda, saya tidak merasa paling benar, maka dari itu saya belajar.

    anda menulis:
    Saya pikir Anda terjebak di dalam terjemahan LAI pada Keluaran 3:15 di atas. Sungguh sangat penting meneliti Alkitab pada konteknya dan secara keseluruhan, dan referensi dari buku-buku lain juga baik. Doa saya semoga Anda kelah menjadi guru Alkitab untuk kemulianan nama-Nya. Yeshua memberkati Anda.

    saya menanggapi:
    Terimakasih atas sarannya, saya memang melihat dari berbagai buku. Sebenarnya saya tidak menutup diri untuk menerima YHWH adalah nama pribadi Allah, hanya belum ada suatu alasan yang bisa menggugah saya untuk percaya, dan beberapa buku sudah saya baca dan saya sharing dengan beberapa orang juga. Banyak yang alasannya lebih masuk akal daripada yang anda kemukakan kepada saya, tapi beliau2 belum bisa menggugah saya agar saya percaya, tadinya saya pikir siapa tahu saya menemukan “alasan yang baik” dari kebenaran tentang “nama” ini dari anda. Tapi sepertinya saya agak kecewa, tapi mungkin memang belum semuanya dari anda yang saya ketahui, karena memang belum kenal dan belum banyak diskusi ^_^

    • Shalom Sdr. Daniel, maaf baru bisa menanggapi komentar Anda hari ini.
      @Daniel: Jadi YHWH itu artinya apa? Saya menyebutnya sebagai TUAN atau TUHAN. …
      Jadi menurut anda YHWH itu artinya apa? Atau hanya sebutan saja macam ucrit, mimin yang mungkin gak ada artinya? Lalu bagaimana dengan pertanyaan pertama saya yang nama YHVH itu sudah hilang ratusan tahun? Bagaimana melafalkan YHVH secara benar secara Alkitabiah?
      Jawab: YAHWEH adalah Elohim Sabaoth (Semesta alam). Terpujilah nama-Nya selamanya!
      TUAN atau TUHAN (LORD/ KURIOS/ ADONAI) bukanlah nama Elohim. Dewa BAAL dan Pemusik homo Elton John dan puluhan tokoh Inggris lainnyajuga bergelas LORD.
      Nama asli Elohim HILANG? ha ha ha. Ini lelucon yang tidak lucu. Bapa Sorgawi adalah Elohim, Roh Kudus yang tidak pernah bisa letih, lalai. Terlebih lagi di dalam menjaga nama-Nya yang kudus. Ia mengingat dan tahu nama setiap orang, jumlah rambut di kepala orang, dan ketika sebuah burung jatuh dari udara. YAHWEH adalah Elohim kekal, nama-Nya kekal (Wah 14:1), nama-Nya baru diperkenalkan ketika keturunan Abraham, yakni Israel menjadi sebuah bangsa (Kel 6:2; 3:15). Hal ini sama seperti dengan hukum Sabat-Nya, telah ada sebelum Israel terbentuk (Kej 2:2-3) dan tetap berlaku di jaman yang baru (Yes 66:23). Nabi dan guru palsu terus mencoba untuk membuat nama asli Elohim dilupakan atau disamarkan dan melenyapkan Firman-Nya yang tertulis, Alkitab – baca “Sejarah singkat Alkitab dan isinya” Iblis dan co-workers-nya mencoba menjaring angin, suatu usaha yang sia-sia.
      YAHWEH adalah Elohim Yang Mahakuasa, He is unbeatable GOD!

      @Daniel: Tapi ya sah sah saja jika anda merasa sudah paling benar, itu hak anda.
      Jawab: Saya bilang Anda perlu bertobat kembali, bukan karena saya merasa sudah paling besar (seperti yang Anda tulis!), tetapi karena apa yang Anda TELAH tulis, HARAP lihat tulisan Anda kembali.

      @Daniel: Terimakasih atas sarannya,… Tapi sepertinya saya agak kecewa,…
      Jawab: Pengalaman panjang saya di dalam kekristenan menyatakan bahwa Yeshua Ha Mashiah saja yang tidak pernah mengecewakan saya. Teruslah “meminta, mencari, dan mengetok” kepada-Nya maka Anda akan mendapatkannya (Mat 7:7). Yeshua memberkatimu saudaraku. Anggur Baru

  8. Oke, kelihatannya kita harus berbicara satu-persatu karena saya kira anda tidak tahu maksut saya. Oke jika begitu kita akan bahas satu2 dulu.

    YAHWEH, Elohim nenek moyangmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak dan Elohim Yakub, itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. (Kel 3:15)

    YHVH itu adalah NAMA dan juga SEBUTAN. Jadi interpretasi saya, YHVH ya YHVH atau TUHAN ya TUHAN. Tuhan tidak punya NAMA dari-Nya dan sebutan dari-Nya, yang ada adalah nama dari manusia dan sebutan dari manusia.

    Jika anda mengartikan bahwa YHVH itu tidak boleh diubah dan YHVH adalah nama dan nama2 yang lain adalah sebutan, maka kitab2 lain melanggar aturan ini, sebab konsekuensinya yaitu: tidak boleh ada NAMA lain selaen YHVH dan tidak boleh ada SEBUTAN lain selaen YHVH.

    • “YHWH/ YHVH nama-Ku dan sebutan-Ku” Kel 3:15. “Sebutan” di sini adalah terjemahan LAI yang sangat buruk. Ibraninya: zaker artinya: memorial, remembrance / untuk diingat. This is My Name forever, and this is My remembrance to all generations. (The Scriptures) atau my memorial unto (KJV).
      Saya sering berkata kepada para pendeta: “Alkitab Anda adalah Doktrin Anda”, penting untuk memakai versi Alkitab yang authentic. NIV dapat membawa kamu ke Katolik, The Message bisa membawa kepada Unity Church (Spritism).
      @: “Tuhan tidak punya NAMA dari-Nya dan sebutan dari-Nya, yang ada adalah nama dari manusia dan sebutan dari manusia.” Manusia yang memberi nama untuk Penciptanya??? Woouu!! Anda perlu bertobat kembali, saudaraku.

      Saya pikir Anda terjebak di dalam terjemahan LAI pada Keluaran 3:15 di atas. Sungguh sangat penting meneliti Alkitab pada konteknya dan secara keseluruhan, dan referensi dari buku-buku lain juga baik. Doa saya semoga Anda kelah menjadi guru Alkitab untuk kemulianan nama-Nya. Yeshua memberkati Anda.

  9. Trimakasih pak, menurut yang saya baca di Alkitab si nama-Nya banyak sekali, bahkan ketika PERTAMA KALI manusia menyebut nama Allah, tidak disebutkan siapa nama-Nya, jd tergantung bagaimana manusia menyebutnya. Setahu saya YHVH itu salah satunya, dan YHVH sendiri itu justru salah satu nama yang sekarang tidak jelas, karena nama itu jaman dahulu waktu pembuangan ke babel itu hilang, karena nama itu diucapkan setahun sekali oleh Imam pada waktu YOM KIPUR atau upcara pendamaian, nama itu ada di atas tutup tabut pendamaian di atas tabut perjanjian. Tabut itu hilang hingga ribuan tahun. Dan setahu saya, masyarakat Israel kuno tidak berani menyebut nama itu dan diganti dengan adonai atau dalam bhs yunani adalah kurios yang dalam bhs indonesia adalah TUHAN/Tuan. Dan setahu saya hurup vocal dari YAHOVAH adalah diambil dari adonai, di dalam qatar bhs ibrani nya dibaca YEHOVAH, dan penggunaan vocal adonai itu adalah tafsiran hingga saat ini karena nama aslinya hilang semenjak pembuangan Israel dulu.

    • Kita harus bedakan antara “nama panggilan” dengan “nama asli.” Seperti saya tulis di artikel ini bahwa nama panggilan Elohim itu banyak. Argument “setahu saya” tidak dapat dipakai di dalam pendalaman Alkitab. Anda harus mendasari argument Anda dengan bukti-bukti Firman Elohim dan referensi lainnya sehingga orang bisa “Back to the Bible.”
      Tolong baca sekali lagi artikel yang telah saya tulis dan periksa ulang setiap referensinya, baca juga “Hormatilah Perintah Ketiga.”
      Saya menunggu feedback Anda. Terima kasih.

  10. Pak, yang sekarang kita tahu adalah Y H V H, atau yod he vau he. Itu kan hurup konsonan yang hurup vocal nya tidak diketahui, bahkan huruf vocal yang sekarang kita pakai adalah hasil tafsir. Jadi patut kah itu di mutlakkan?

    • Shalom saudara Daniel,
      Pertanyaan yang bagus sekali. Sebelum saya jawab pertanyaan Anda, saya ingin bertanya: Menurut pengetahuan Anda siapakah nama Elohimnya bangsa Israel dan umat Kristen? Tolong sertakan juga link referensinya jika Anda punya. Terima kasih. AB

Komentar ditutup.