Israel: Keluarga Yahudi, dibantai saat tidur oleh tentara Palestina


Kedua orang tua, dan tiga anak mereka yang berusia: 10 tahun, 4 tahun dan 3 bulan dibunuh secara sadis dirumah mereka sendiri di hari Saptu (12/03).

Pembantaian hari Saptu yang terjadi di West Bank Utara di desa Itamer ini, terjadi saat keluarga Fogel sedang tertidur. Para pembunuh ini (belun diketahui secara tepat berapa banyak pelakunya) masuk melalui jendela ruang tamu. Mereka tidak tahu ada anak laki (6 tahun) tidur di sofa, dan terus masuk ke kamar tidur, dimana mereka menggorok leher dari Udi (ayah, 37 th) dan Hadas (bayi perempuan, 3 bulan) yang sedang tidur tersebut. Ruth (ibu, 36 th) masuk ke kamar tidur tersbut dan ditusuk mati dipintu masuk. Bukti menunjukkan ibu ini telah berusaha melawan para terrorist tersebut. Para pembunuh ini menemukan Yoav (anak laki, 10 th) sedang membaca dan mereka menusuk dia hingga mati.

Para terrorist ini keluar dan mengunci pintu rumah tersebut. Ketika putri dari keluarga Fogel (12 th) pulang kerumah, dan meminta bantuan tetangga untuk membuka pintu yang terkunci tersebut.

Dua anak yang di dalam rumah tersebut selamat oleh karena para pembunuh tidak melihat mereka.

Sebuah badan militer pemimpin Palestina Mahmoud Abbas dari Partai Fatah menyatakan bertanggung jawab atas serangan sadis tersebut dan tidak lama kemudian menarik pernyataan mereka sendiri. Para pemimpin utama badan militer yang sama dari wilayah Nablus (West Bank utara), bagaimanapun, mengkonfirmasikan laporan WND (WorldNetDaily.com Israel) bahwa beberapa anggota dari Fatah telah merencanakan dan membantu untuk melakukan pembunuhan tersebut.

Sumber berita lainnya mengatakan bahwa anggot Hamas yang melakukan pembantaian dan orang Fatah sebagai otak perencananya dan penyedia fasilitas aksi kriminal tersebut.

Satu hari sebelum serangan terroristini, seorang yang bekerja sebagai seketaris dari Badan Revolusi Fatah, bernama Sabri Saidam, telah berbicara secara terbuka untuk mengangkat senjata melawan Israel.

Beberapa petugas keamanan Israel bercerita dua minggu lalu kepada reporter WND atas kekuatiran mereka akan sayap militer Al Aqsa yang nampak lebih agresif.

Tahun 2002, pada bulan Juni di desa yang sama, Itamar, seorang palestina bersenjata mesin menembak mati seorang ibu, Rachel Shabo, dan tujuh anaknya.

Pada bulan Desember 2010, Pemimpin Palestina Mohmoud Abbas memberikan hadiah  2000 (dua ribu) Dollar Amerika kepada setiap keluarga para terrorist yang tewas, sebagai kempanye untuk mendukung yang orang Islam Palestina sebut ”para shahid” atau ”para martyr” yang mati sementara menyerang orang-orang Israel.

Sehari setelah pembunuhan yang tidak berprikemanusia ini, Yuli Edelstein, Menteri Penerangan dan (Israel) Diaspora telah mengijikan untuk mempublikasikan foto-foto dari para korban pembantai ke media internasional setelah mendapat ijin dari keluarga Fogol yang tersisa. ”Hanya gambar-gambar horor ini dapat menunjukkan kepada dunia dengan apa dan siapa Pemerintah Israel harus berurusan, kata Edelstein.

Para ahli PR mempunyai pemikiran yang sama dengan Menteri Penerangan ini, seorang dari mereka menyatakan, ”Kita harus menggunakan foto-foto dan video (korban), untuk menunjukkan kepada Dunia dengan jenis binatang model apa Pemerintah sedang berurusan.”

Komentar: Para Islam fanatik telah berpikir, bahwa dengan cara terror dan intimidasi mereka bisa membuat dunia takut dan kemudian menyerah di bawah tangan berdarah mereka. Pemikiran yang demikian adalah blunder besar, semakin aksi terror mereka gelar, maka semakin mereka terjebak di dalam lumpur kekalahan. Hal ini bisa terlihat semakin banyak orang Islam murtad di Timur Tengah dan Afrika. Para murtad Islam ini bukan hanya dari masyarakat biasa saja, tetapi juga dari para imam dan cendikiawan Islam. Aksi terror tidak akan pernah menang melawan perbuatan Kasih!

Bacaan berkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

 

11 Tanggapan

  1. Demi Allah Anda Adalah Pemutar Balik Fakta
    semoga Allah Memberi hidayah dan petunjuk untuk mu, sehingga sadar mana yang benar dan salah sungguh jika anda semua lihat langsung kondisi palestina dan israel maka akan tau kebenaran sejati tidak melalui link website & buku yang sumber dan fakta-nya tidak diketahui kebenarannya.

    ~Relawan ACT~

    • Salam sejahtera Silva. Selamat datang
      Saya bisa mengerti ke fanatikan Anda atas agama Anda :) – semua yang berkaitan dengan Palestina dan Islam, maka Israel yang selalu salah, sekalipun fakta dan saksi mata menyatakan yang kebenaran.
      Anda pernah ke Israel? 99% saya yakin Anda belum pernah.
      Tanyakan kepada orang-orang Indonesia yang pernah ke Israel, lakukan pemeriksaan ulang atas keyakinan Anda tersebut.
      Saya pribadi pernah berkunjung ke Israel; saya berbicara dengan orang-orang Islam Arab dimana pun yang saya temui.
      Secara umum mereka mengakui hidup di Israel /di bawah pemerintahan bangsa Israel menyenangkan dan bahkan lebih bebas di banding di dalam negara Islam sekitarnya. di Yordania orang palestina adalah warga kelas nomor dua. Di Syria, beberapa bulan yang lalu, sewaktu militan Negara Islam (ISIS) memasuki “kampung pengungsian” Palestina, mereka dibantai sehingga terpaksa Mr. Abbas, Pemimpin Palestina, meminta bantuan militer.
      Bagun dari tidur Anda, saudaraku Silva. Para pemimpin Hamas telah lama diketahui oleh orang-orang Palestina sebagai pembantai bangsanya sendiri. Salam, Anggur Baru

  2. Kedudukan ahlu dzimmah diterangkan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya:
    “Barangsiapa membunuh seorang mu’ahid (kafir yang mendapatkan jaminan keamanan) tanpa alasan yang haq, maka ia tidak akan mencium wangi surga, bahkan dari jarak empat puluh tahun perjalanan sekali pun”. (HR. Ahmad)

    Nb: Dalam hukum Islam, warganegara Khilafah yang non-Muslim disebut sebagai dzimmi. Istilah dzimmi berasal dari kata dzimmah, yang berarti “kewajiban untuk memenuhi perjanjian”.

    • Jika Anda hidup di negara Kristen, seperti beberapa negara di Eropa, Anda akan mendapat “hak hidup, hak beragama, hak bersekolah” sederajat dengan hak penduduk Kristen.

      Dzimmi ini adalah Perjanjian sebelah pihak, diman non-Muslim dipaksa untuk setuju, jika tidak ingin dibunuh atau diusir dari tanah yang dijajah oleh penguasa Islam. Raymond Ibrahim karenanya menyamakan ajaran Islam sebagai praktek Mafia, baca:
      Ten Ways the Mafia and Islam are Similar

  3. maaf, saya pikir anda perlu meninjau ulang kalimat anda. memang benar Muhammad pernah menghukum dan mengusir orang2 Yahudi dari Madinah seusai perang Ahzab. tapi itu disebabkan perlakuan mereka sendiri. orang-orang Yahudi bebrapa kali berusaha mencelakai Rasulullah, mereka juga mengkhianati perjanjian Madinah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak(kaum Muslim dan Yahudi). selain itu, mereka juga memerangi dan mengepung Muslim di Madinah, bekerja sama dengan tokoh Munafik, Abdullah bin Ubay dan suku Quraisy.
    Nb: isi perjanjian Madinah http://atjehpost.co/articles/read/1810/Piagam-Madinah-Cara-Rasulullah-Hentikan-Kekerasan

    • Salam sejahtra Nurul.
      Jika Anda ingin melihat sejarah Islam, silahkan baca buku-buku Prof. Mark A. Gabriel, ia profesor sejarah Islam asal Kairo dan lulusan universitas Al-Aqsar. bukunya telah diterjemahkan ke Indonesia dan bisa di download gratis sampai saat ini (saya pikir)
      Orang Muslim memang lucu, memanggil orang Arab yang tidak setuju dengan Muhammad sebagai Munafik, dan orang non-Arab yang bukan Islam sebagai Kafir.
      Jika Anda membaca Alkitab Indonesia Terjemahan Lama (ITL) terbitan LAI, kata Kafir (Goyim, bahasa Ibrani) adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Elohimnya Israel dan Kristen. ITL ini sudah ada sebelum Kuran bhs Indonesia terbit.
      Salam, Anggur Baru

  4. hahah lucu. gak kebalik nich!

Tulis komentar Anda di sini - dengan etika dan integrity. Thanks!