Injil yang lain: Bunuh diri dan tetap bisa masuk sorga!, Benarkah ini?


Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: Takutlah akan Elohim dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”  (Wah 14:6-7)

Praktek bunuh diri telah dikenal lama dan telah dilakukan dengan tujuan yang sangat berfariasi, dari sekedar melarikan diri dari masalah sampai membela agama dan negara; diterapkan secara kehendak diri sendiri, dan kehendak orang lain (keluarga dekat atau rumak sakit). Dilakukan melalui senjata, obat-obatan dan peralatan kedokteran.

Praktek bunuh diri, dikenal sebagai Euthanasia (dari kata Yunani eu: baik atau lancar; dan thanatos: kematian) merefers pada praktek bertujuan mengakhiri sebuah kehidupan agar supaya bebas dari sakit dan penderitaan. – Wikipedia.org.

Di banyak negara maju, Praktek bunuh diri atau Euthanasia ini masih menjadi perdebatan sosial dan politik – 1. Bolehkan dokter menjabut nyawa pasiennya jika pasientnya meminta. 2. bolehkah orang lain (keluarga melalui dokter) mengakhiri nyawa orang lain karena alasan tidak mampu merawat si penderita.

Di sini saya tidak membicarakan masalah sosial maupun politik, tetapi Alkitab, Firman Elohim. Adakah jaminan dari Firman Elohim jika seorang beriman membunuh dirinya sendiri, orang itu akan tetap masuk sorga? Atau dengan kata lain, darimana datanganya ajaran yang mengatakan ”orang Kristen bunuh diri dan ia tetap masuk sorga?” Perkara ini penting untuk dimengerti oleh setiap orang Kristen, sebab keselamatan kekal bukan berasal dari ”doktrin agama” juga tidak dari ”hukum dan ketetapan negara;” itu tergantung sepenuhnya dari YAHWEH, yakni Elohim Pencipta manusia dan pemilik Sorga.

Pendeta Rick Warren pada hari Jumat kemarin (5 April 2013) baru saja kehilangan putra bungsunya, Matthew Warren yang berusia 27 tahun. Suatu kabar yang tidak menyenangkan tentunya bagi setiap orang tua, famili dan teman. Saya pun turut bersedih, sekalipun saya tidak mengenal Pendeta Rick secara pribadi, namun saya mengikuti berita tentang pengajaran beliau sejak bukunya “The Purpose Driven Life: What on earth am I here for?, yang telah menjadi bestselling, telah terjual 30 juta buku di seluruh dunia.

Matthew Warren ditemukan meninggal dunia bunuh diri melalui tembakan senjata api di rumahnya di California.
Gereja Saddleback, dimana Pendeta Rick Warren menjabab sebagai pendeta senior, membuat pernyataan dukungan doa dari jemaatnya dan menulis: “Pada usia 27 tahun, Matthew luar biasa ramah, lembut dan pemuda muda yang berbelas kasihan, jiwanya yang manis telah membangun dan menghibur banyak orang. Malangnya, dia juga menderita sakit jiwa yang menyebabkan tekanan (jiwa yang) dalam dan pikiran-pikiran bunuh diri.”
Warren (pendeta Rick, ayahnya Matthew) menulis dalam emailnya kepada keluarga gerejanya, “Saya tidak akan lupa bagaimana, tahun- tahun yang lalu, setelah pendekatan lainnya telah gagal melepaskan (sakit), Matthew berkata, ‘Pap, Saya tahu saya pergi ke sorga. Mengapa saya tidak boleh mati saja dan mengakhiri sakit ini?’ Warren menulis. “Tetapi dia telah tetap bertahan untuk decade berikutnya. ” 

Matthew berkata, ‘Pap, Saya tahu saya pergi ke sorga. Mengapa tidak boleh mati saja dan mengakhiri sakit ini?’ – Pendeta Rick Warren, ayah Matthew

Pernyataan Pendeta Rick Warren ini tidak dapat dilewatkan begitu saja sebagai “berita duka cita,” di dalamnya menyangkut doktrin Kristianiti. Khususnya pernyataan ini keluar dari seorang Pendeta ber kaliber internasional – dikenal sebagai “pendeta dari pendeta-pendeta.” Bukunya (yang dilengkapi dengan versi DVD), the Perpose Driven Life, dipakai sebagai bahan pemuridan atau sel-sel kelompok di berbagai gereja di dunia.

Benarkah orang Kristen yang bunuh diri tetap dapat masuk ke sorga? Apakah Injil dan Alkitab mendukung doktrin tersebut? Mari kita lihat isi Alkitab.

  • Meninggal dunia atau mati saat berdosa. Alkitab dalam hal ini jelas bahwa seorang yang meninggal dunia dalam kondisi berdosa atau dosanya belum diampuni Elohim pastilah orang berdosa itu akan masuk neraka. Dosa ini termasuk dosa tidak percaya kepada Adonai Yeshua Ha Mashiah (Tuhan Yesus Kristus), seperti tertulis:  Lalu Ia (Yeshua) berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”  (Yoh 8:23-24)
  • Kasus Yudas Iskariot bunuh diri.  Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yeshua telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.  (Mat 27:3-5)
  • Yeshua jauh-jauh hari telah memperingatkan Yudas secara tidak langsung menyebut dia sebagai iblis, oleh sebab ia suka mencuri uang (Yoh 6:70). Injil berkata sebab Yudas memberi dirinya dipengaruhi oleh Iblis: mencuri uang pelayanan (Yoh 12:4-6) dan rencana berhianat kepada guru-Nya demi uang (Yoh 13:2). Pengaruh Iblis atas Yudas berkembang dari tingkat ”dipengaruhi” , kemudian menjadi  ”dikendalikan” (Luk 22:3-5) dan kemudian ”kerasukan” (Yoh 13:27). Iblis yang telah berhasil menguasai seluruh pikiran dan perasaan Yudas, menjual gurunya demi uang, sekarang berkata kepada Yudas: ”penyesalanmu tidak ada gunanya, dosamu tidak bisa diampuni. Lebih baik kamu bunuh diri saja, toh hidup pun tidak berarti!”   
  • Kasus bunuh diri Perjanjian Lama. Raja Saul karena kesombongan (1 Sam 31:4-5); raja Zimri, karena putus asa (1 Raja2 16:15-20)

Mengapa penyesalan Yudas Iskariot berakhir dengan gantung diri, sedangkan Petrus, yang menyangkal Yeshua tiga kali hanya dalam beberapa jam saja berkahir pada perotabatan? Saya yakin Yudas dan Petrus keduanya menangis sedih atas dosa mereka, namun Petrus tidak bersedia mendengarkan bisikan dan kebohongan Iblis, Bapa dari segala Penipu ini. Hasil akhir dari mentaati suara Elohim berbeda jauh dari mentaati suara Iblis, seperti Alkitab menulis: Sebab dukacita menurut kehendak Elohim menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. (2 Kor 7:10, )

Firman YAHWEH tentang penderitaan umat-Nya:
Duri di dalam daging rasul Paulus. Baca 2 Kor 12:1-10. Pengalaman rohani Paulus yang begitu luar biasa (ay 1-4), termasuk hikmat dan pengetahuannya tentang menumbuhkan jemaat-jemaat di berbagai negara di Eropa dan Asia Minor sungguh luar biasa. Di dalam kesakitannya oleh karena duri di dalam tubuhnya, ia berseru kepada YAHWEH untuk dibebaskan. Jawaban YAHWEH diluar pemikiran manusia namun diterima oleh Paulus. Itu dibiarkan ada supaya:

  • Supaya dalam kelemah Paulus ini, kuasa YAHWEH menjadi sempurna melalui dia.
  • Memelihara Paulus tetap rendah hati.

Aniaya atas orang-orang Percaya. Aniaya ini terus menerus terjadi dan hampir mencapai dua ribu tahun lamanya, mengapa Yang Mahakuasa tidak mencabut itu keluar dari umat yang percaya kepada Dia? Alkitab menulis banyak alasannya.

  • Elohim ijinkan (Wah 13:7) seperti telah di firmankan-Nya kepada nabi Daniel (Dan 7:21).
  • Sebagai salah satu tanda  dari para Pengikut Yeshua Ha Mashiah (Mat 10:22a, 24-25; )
  • Tanda bukti Roh-Nya ada pada kita. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Ha Mashiah, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Elohim ada padamu. (1 Pet 4:14)

Injil Kerajaan Sorga vs Injil yang lain.

  • Injil Kerajaan Sorga berkata: Diberkatilah atau berbahagialah kamu yang dianiaya oleh sebab kebenaran; dicela, dianiaya dan difitnahkan segala yang jahat oleh karena Yeshua, sebab demikianlah juga telah dianiaya nabi-nabi sebelum kamu (Mat 5:10-12). “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Mark 8:34). Percaya Yeshua lebih dari sekedar mengaku, lebih dari itu: menyalipkan hak pribadi, menanggung penderitaan dan melakukan kehendak dan perintah-Nya.
  • Injil yang lain berkata: kamu berhak menentukan jalan hidupmu sendiri; kamu berhak membela diri dan dibenarkan membunuh orang yang ingin mengancam nyawamu. Kamu berhak mengakhiri nyawamu sendiri. – Inilah sebabnya mengapa saya menolak secara umum ajaran pendeta Rick Warren yang liberal tersebut; contoh: menerima Yeshua tanpa perlu pertobatan dan mangaku dosa, keberhasilan kita dikendalikan oleh tujuan hidup kita sendiri dan bukan oleh Roh Kudus. Tidaklah mengherankan jika seorang yang percaya ajaran lnjil liberal tersebut mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ketika ia menghadapi kesusahan dan penderitaan, namun tetap percaya bahwa ia akan masuk sorga.

Injil Kerajaan Sorga berkata: Bertahan sampai akhir!

  • Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. (Mat 10:22)
  • Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Elohim kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yak 1:12)
  • Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan HaMashiah, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.  (1 Pet 4:12-13)
  • Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! … Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. (Wah 2:10, )
  • Dan mereka mengalahkan dia (naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. (Wah 12:11, )

Rasul Paulus memperingatkan agar kita tidak diperdaya oleh Iblis melalui Injil palsunya di 2 Korintus  11:2-4:

Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Ha Mashiah. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Ha Mashiah, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yeshua yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.  Rasul Paulus

Iblis tidak akan pernah dapat mengambil nyawa orang percaya, jika orang percaya tidak mengijinkannya sebab Bapa di Sorga telah membungkus orang percaya melalui darah Putra-Nya dan memateraikannya dengan Roh Kudus-Nya. Dosa dan atau kehendak Elohim saja yang dapat membuat orang percaya di-jamah oleh Iblis.

 Bacaan berkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog
 

3 Tanggapan

  1. Banyak pendeta pendeta sekarang yg liberal, mereka tidak lagi berpatokan penuh pada Alkitab tetapi pada pandangan dan pendapat mereka sendiri. Rick Warren adalah salah satu pendeta yang mengatakan homosexual bisa masuk kesurga termasuk Joel Osteen pun berpendapat sama, ditambah bunuh diri pun kata Rick Warren bisa masuk surga. hendak nya kita sebagai pengikut Kristus lebih berhati hati terhadap pengajaran pengajaran palsu yang diberikan bahkan oleh hamba Tuhan yang terkenal, tetaplah hendak nya kita mencek apa yg mereka khotbah kan dengan kebenaran firman Tuhan, sehingga kita tdk bisa disesatkan begitu saja.

    • @EvieNM:Banyak pendeta pendeta sekarang yg liberal, mereka tidak lagi berpatokan penuh pada Alkitab tetapi pada pandangan dan pendapat mereka sendiri.
      Komentar: Saudari Evie benar sekali. Sudah saatnya orang Kristen kembali kasih mula-mula: bersekutu dengan Roh Kudus dan menyelidiki Firman-Nya, dan setiap kali pergi Ibadah perlu membawa Alkitab sehingga mereka tahu apakah kotbah pembicara benar dari Alkitab atau keluar kontek.

  2. sekarang memasng susah om mencari pendeta yang benar benar tulus melayani tuhan,memang benar kata tuhan yesus di akhir zaman ini banyak mesias mesias palsu

Tulis komentar Anda di sini - dengan etika dan integrity. Thanks!