Pembakaran Kuran di Florida berakibat korban jiwa di Afganistan


Aksi Protest Pembakaran Kuran (APPK) yang disertai tindakan anarki telah membunuh sedikitnya 21 jiwa dan 81 luka-luka di beberapa kota di  Afganistan.

Pastor Terry Jones berkata, ketika diwawancarai di kantornya sehubungan tuduhan bahwa ia bertanggung jawab atas korban jiwa di atas, ”Secara emosi, tidaklah segampang itu. Itu tidak adil dan sedikit banyak merusak.
Sudahkah tindakan kami memprovokasi (membangkitkan kemarahan) mereka? Tentu. Apakah provokasi itu dibenarkan? Apakah provokasi itu harus memimpin kepada kematian?
Ketika para ahli hukum memprovokasi saya, ketika bank-bank memprovokasi saya, saya tidak dapat membunuh mereka.
That would not fly (Itu seharusnya tidak bisa dijadikan alasan).”

Penyebab Aksi Pembakaran Kuran 20 Maret 2011.
Aksi Pembakaran Kuran (APK) ini terjadi setelah  forum diskusi agama Islam digelar – dengan aturan main berdasarkan peraturan hukum dalam negeri USA. Pembicara utama ialah Mohamed El Hassan (Imam Islam dari Texas) dan lawan diskusinya adalah Ahmad Abaza (ex-Islam) dan lima saksi-mata. Pastor Terry Jones hadir sebagai hakim.

Kunci diskusi berpusat pada “benarkah ada kekerasan, pemaksaan dan juga ajaran damai di dalam Kuran.” Dihadiri oleh 50 pendengar dan diberitakan online oleh The Truth TV, dikatakan ditonton (live show) oleh lebih dari 20 (dua puluh) juta pemirsa, mereka berdiskusi selama lima jam, menggunakan bahasa Arab dan Inggris.

Konsekuensi dari diskusi ini, diputuskan sebelumnya, jika Imam ini tidak mampu mempertahankan pernyataan Sdr Ahmad (ex-Islam), bahwa “Kuran mengajari kekerasan dsb.,” maka sebuah buku Kuran akan dibakar sebagai simbul “pembakaran Kuran di hati dan pikiran orang Islam,” sama seperti pelarangan buku Mein Kamp tulisan Adolf Hitler di Holland dan di German sebagai contohnya, tulis laporan tersebut.

Dari situs Pastor Terry Jones, www.doveworld.org, ia dan rekan-rekanya menyatakan bahwa mereka tidak melawan orang-orang Islam. Umat Islam welcome untuk berada di Amerika dan menyembah dengan bebas, namun memberi 10 alasan dari aksi pembakaran Kuran bulan Maret kemarin, salah satunya adalah bahwa ajaran Kuran tidak cocok dengan Western Civilization.

Pastor ini menyatakan sedih dan tersentuh dengan kematian di atas.
Seorang Pemimpin Senior PBB untuk Afganistan berkata para korban jiwa (10 dari 21 adalah pekerja asing dari berbagai negara di PBB di Mazae-e Sharif) telah sengaja dibunuh dari pada meninggal oleh para demontranst yang marah. Ia menuding Taliban di balik aksi pembunuhan ini. Menurut France24.com, Polisi setempat menemukan 4 (3 dari mereka pemuda Nepal) petugas keamanan PBB mati tertembak.

Komentar: Aksi protest berdarah ini susah tentunya untuk dimegerti oleh orang Kristen dan non-Islam lainnya, mengapa demo tidak terjadi di Amerika, tetapi di Afganistan. Penyerangan kantor PBB di Afganistan ini, nampaknya suatu strategi politik Islam Amerika, untuk membangkitkan protest masyarakat Barat kepada para pemimpin pemerintah mereka atas ‘War on Terror’ di Afgan.
Para umat beragama harus berhati-hati untuk tidak terjebak di dalam adu domba yang dilakukan oleh para pemimpin (politik dan agama) yang hanya haus akan popularitas dan reputasi golongan dan pribadi.

Bacaan berkait:

Referensi:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog