Alasan Pendeta tidak beribadah hari Sabat


Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan. (Yoh 15:25)

Ada tiga alasan mengapa orang-orang Kristen tidak memperingati hari Sabat kata seorang pendeta di Kalifornia Selatan yang tergolong dalam salah satu gereja yang memiliki jemaat terbesar di wilayah tersebut:

  • Itu karena satu-satunya perintah yang tidak diulangi di dalam Perjanjian Baru
  • Yahshua tidak pernah mengajari siapapun untuk memelihara hari Sabat
  • Rasul-rasul tidak pernah mengajari siapapun untuk memelihara hari Sabat (1)

Benarkah Yahshua Ha Mashiah dan para rasul-Nya tidak mengajari umat-Nya untuk memelihara hari Sabat? Benarkah perintah Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat (perintah keempat) telah ditanggalkan dan hanya hanya sembilan perintah yang masih berlaku di Perjanjian Baru?

Kita telah membahas bahwa perintah menguduskan hari Sabat (Saptu) menjadi hari Minggu adalah tidak berdasarkan otoritas YAHWEH dan putra-Nya Yahshua Ha Mashiah, tetapi perubahan itu terjadi atas otoritas Gereja Roma Katolik.

Sekarang kita pelajari Alkitab apakah ketiga alasan di atas benar atau salah.

Membantah alasan kedua – Yahshua tidak pernah mengajari siapapun untuk memelihara hari Sabat”.

No way! Firman YAHWEH jelas menulis bahwa Yahshua mengajari itu

  • Ia mengingatkan orang-orang Farisi bahwa mereka sedang berhadapan dengan pemegang otoritas hari Sabat. Anak Manusia adalah juga Yahweh atas hari Sabat.” (Mark 2:28). Kel 20:10; Yes 58:13, Wah 1:10
  • Ia mengajari orang-orang Farisi apa makna hari Sabat yang sebenarnya, yaitu untuk kebaikan manusia. Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, (Mark 2:27). Ia tidak berkata ”hari Sabat untuk orang Yahudi” tapi ”untuk manusia” semua suku, bahasa dan bangsa yang telah menjadikan Dia sebagai Yahweh!
  • Ia sering kali menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat secara sengaja di depan mata orang-orang Farisi untuk menigatkan mereka makna hari Sabat tersebut.
  • Ia mengajari orang banyak hal apa yang boleh dikerjakan pada hari Sabat. Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.” (Mat 12:12)
  • Setelah Ia panjang lebar mengajar arti hari Sabat dan menyembuhkan semua yang sakit – pada hari Sabat!, rasul Matius menulis penggenapan firman yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya tentang tujuan Yahshua datang kebumi, “Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. … sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap.” (Mat 12:18-21) *
  • Tentang ahir jaman, Ia memperingatkan umat Israel untuk berdoa secara serius agar aniaya terakhir atas mereka tidak jatuh pada musim dingin dan pada hari Sabat (Mat 24:20-22)
  • Doa-Nya di Getsemani pada ahir pelayanan-Nya jelas menyatakan bahwa firman Bapa-Nya yang Ia harus sampaikan (Ul 18:18) Ia telah ajarkan kepada umat kepunyaan-Nya. ”Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya.” (Yoh 17:8a). Putra-Nya telah menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadanya, dalam kontek ini: merestorasi Perintah Keempat: “Ingatlah dan hormatilah hari Sabat.”

*) Pada jaman Nabi Yesaya (abad ke 7 BC), kerajaan Yehuda bukan saja telah meninggalkan YAHWEH, tapi juga menista DIA (1:4), penduduknya disamakan lebih bodoh dari lembu dan keledai (3). Para pemimpinnya (diatur oleh istri mereka; 3:12) memeras dan merampoki orang yang tertindas (3:14-15; 5:8). Dan ini semakin parah di jaman raja Ahaz (bab 7-12), lebih suka mencari petunjuk dari orang mati daripada YAHWEH (8:19; 7:10-13). Sejauh mana mereka telah melanggar hukum dan perintah-Nya bisa dilihat pada 2 Raja-raja 23.

Membantah alasan ketiga – Rasul-rasul tidak pernah mengajari siapapun untuk memelihara hari Sabat.”

Tidak benar! Alkitab dan sejarah Gereja bisa membuktikan bahwa ajaran ”Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” diteruskan oleh para rasul kepada jemaat-Nya.

  • Rasul-rasul menerima pengajaran Guru mereka dan melakukan semua pengajaran-Nya dalam kehidupan mereka. Hampir semua dari mereka mati martir oleh karena mengikuti Jalan Kebenaran – Yahshua. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. … dan mereka telah menuruti firman-Mu. (Yoh 17:6)
  • Ajaran para rasul (13 orang), murid-murid-Nya yang lain semakin menarik banyak pengikut bahkan sejumlah besar imam Farisi pun turut pengajaran mereka (Kis 6:7). Ingat kita sedang bicara praktek hari Sabat yang diajarakan Yahshua (Mat 12; Mark 2)
  • Para wanita menyiapkan wangi-wangian untuk mayat Yahshua sebelum hari Sabat dan mereka istirahat di hari Sabatnya, lalu esok harinya membeli bahan-bahan yang masih kurang (Luk 23:55-56; Mark 16:1)
  • Kelompok Jemaat Yahudi Libertini (atau Freedman artinya Orang yang telah dibebaskan dari perbudakan) dari Libia, Mesir, Itali dan Turki mempertanyakan pengajaran Stefanus. Mereka dibantu dengan tua-tua Yahudi dan ahli-ahli Taurat menghukum mati dia melalui tuduhan yang sama yang mereka lakukan kepada Yahshua (Kis 6:13-15). Inti pembelaan Stefanus ialah peliharalah dan turutilah hukum Taurat-Nya (yaitu Sepuluh Perintah YAHWEH)!” (Kis 7:38,53). Saulus, ”imam muda” fanatik Farisi, hadir dipembunuhan tersebut (7:58). Ini adalah awal penganiayaan atas pengikut Yahshua dari Yerusalem (8:1-3) sampai ke Damsyik, Syria. [M]engancam dan membunuh murid-murid YAHWEH. … jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan YAHWEH, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. (9.1-2).
  • Rasul Yakobus di sidang para rasul berkata, Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat. (Kis 15:21). 1. Antiokhia, Yunani (Kis 13:14, 42, 44 ). 2. Filipi, Makedonia (16:13). 3. Tesalonika, Turkey (17:1-2). 4. dan di Korintus, Yunani, Paulus mengajar selama 1 tahun 6 bulan. (18:1,4,11)
  • Dari mulut rasul Paulus sendiri kita bisa melihat bagaimana ia dan pemimpin lainnya hidup, Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. (Fil 3:17 ) sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. (1 Kor 11:1; Yoh 10:4-5). Sehingga rasul Lukas mencatat, Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.” (Kis 17:2). Di Filipi, jelas nampak banyak orang yang hidup sesuai ajaran Yahshua: kamu ikuti dan perhatikan mereka yang hidup seperti kami, jadi tidak hanya Paulus sendiri, tapi juga tua-tua lainya dan banyak contoh dari orang lain lagi yang bisa diteladani.
  • Karenanya Paulus dipengadilan berani berkata, ”Aku sedikitpun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Elohim… (Kis 25:8)

Pada abad pertama (masa dimana Alkitab Perjanjian Baru ditulis) para rasul dan jemaat mula-mula selalu beribadat setiap hari Sabat, itu bukanlah hal yang luar biasa, sebaliknya itu adalah hal yang seharusnya, Mereka tidak perlu diajar atau diingatkan lagi tentang pergi ibadah pada hari Sabat (Kis 13:14-44), tepat seperti pepatah berkata, ”Tidak perlu mengajar anak itik berenang!


Membantah alasan pertama – Itu karena satu-satunya perintah yang tidak diulangi di dalam Perjanjian Baru.”

Bantahan atas alasan ini ialah 1. Yahshua sendiri tidak membatalkan hukum Musa apalagi Sepuluh Perintah YAHWEH. 2. Perintah keempat tidak akan bisa dikeluarkan dari Sepuluh Perintah YAHWEH

IA adalah Elohim yang sempurna, hukum-hukum yang keluar dari mulut-Nya tidak bisa dibatalkan. IA bukanlah elohim ciptaan manusia dan bukan juga ciptaan malaikat yang perkataan mereka selalu berubah. Firman yang pernah menjadi manusia berkata, Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Bahwasanya Aku, YAHWEH, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. (Mal 3:1a, 6)

Bani Israel lebih dari 4 ribu tahun mengalami perang, tapi tetap eksis sampai sekarang. Sekalipun musuh Israel jauh lebih banyak dan lebih kuat, Israel akan tetap berdiri, YAHWEH says so!!

Ia memperingatkan dengan keras orang-orang Kristen yang berani merendahkan hukum Taurat-Nya

  • [S]iapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga (Mat 5:19a)
  • Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Mat 5:20 ).Di dalam soal menjaga kekudusan dan ketaatan kepada hukum Taurat, orang Kristen non-Yahudi tidak ada artinya dibanding kedua kelompok orang di atas. Kegagalan mereka hanyalah mereka sangat sombong (too much self righteousness).

Ingat: perintah keempat adalah perintah terpanjang dan tergolong di dalam perintah utama yang terutama – empat perintah pertama dari 10 perintah (hukum hubungan vertikal antara manusia dengan Penciptanya)

Dwight L. Moody, (pendiri the Moody Bible Institute) salah satu orang Methodist terbesar di abad 19, dalam bukunya , Weighed and Wanting, menulis, “Hari Sabat diikat di Eden, dan itu sudah diterapkan sejak itu. Perintah keempat dimulai dengan kata “ingatlah”, menunjukan hari Sabat telah ada ketika Elohim menulis hukum itu pada loh-loh batu di Sinai. Bagaimana mungkin orang-orang dapat mengklaim bahwa satu perintah sudah disingkirkan sementara mereka mengakui bahwa kesembilan lainnya tetap diikat?” Ia juga berkata, Keempat ini bukanlah perintah untuk satu tempat atau satu waktu, tetapi untuk semua tempat dan semua waktu.” (San Francisco, Jan. 1st, 1881)

Pelangaran yang sungguh ironis dari umat YAHWEH:

Paulus berkata: Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yahshua. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. (Kis 13:27)

Dan di jaman ahir ini: Milyaran orang Kristen dan pemimpin-pemimpin Gereja di seluruh dunia mengakui Yahshua. Dengan tidak mau mengingat hukum Sabat-Nya yang justru tertulis ”Ingatlah.” mereka menggenapi firman-Nya yang dibacakan setiap hari Minggu bahwa mereka harus mengasihi YAHWEH Elohim mereka dan berjaga-jaga atas segala tipuan si Iblis (Mark 11:29-30; Mat 24:4-5)

Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. … Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. (Mat 22:3-6)

Kata Yahshua kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemulian-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (Mat 19:28)

Referensi:

1 Anti-Yudasim at root of ‘Sunday Sabbath’?

Bacaan berkait:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

3 Tanggapan

  1. Trus bagaimana merayakan sabat,,jika ibadah yang tersedia di gereja hanya hari minggu

    • Salam sejahtera Carlos.
      Jawaban saya untuk pertanyaan Anda ialah dalam bentuk pertanyaan; bagaimana orang Kristen Indonesia puluhan tahun yang lalu di Indonesia ketika Kristen hanya 1 (satu) persen, dan 99% beribadah pada hari Jumat?
      Dan tentunya Anda tahu bahwa Kristen di Indonesia sudah diatas 20% saat ini bukan?

    • saudaraku, masih ada umat Tuhan yang memelihara dan beribadah di hari yang dikuduskan Tuhan ini (sabat), cari gereja masehi hari ketujuh maka anda akan dapat beribadah dihadapan Allah di hari kudus itu.

Tulis komentar Anda di sini - dengan etika dan integrity. Thanks!