Adakah Neraka? Seperti apa itu nampaknya?


Kita sering mendengar orang mengutuk, ”Go to hell!”, “What’s a hell!” atau Masuk neraka lo (kamu)!” namun anehnya di gereja-gereja jarang pengkotbah membicarakan soal neraka. Apakah neraka hanyalah sekedar dongeng saja, sehingga hanya orang dunia yang sering memakai kata “neraka atau hell” ini?

Kata “surga”, lawan kata dari neraka, digambarkan sebagai tempat yang indah, damai, penuh suka cita, dimana air mata kesedihan tidak ada lagi, bahkan tidak ada lagi kematian fisik. Cerita tentang surga banyak dimuat di kitab-kitab suci agama, Hindu dan Budha dengan cabang-cabang kepercayaan dari keduanya menyebut surga itu nirwana, agama Islampun percaya adanya surga.

Seorang pendeta ditanya, “Bapak Pendeta, apakah neraka itu benar ada?” Pendeta ini menjawab dengan balik bertanya, “Apakah kamu percaya bahwa surge itu ada?” Si penanya dengan cepat menjawab dengan sedikit kesal, ”Tentu saja saya percaya bahwa surga ada! Bukankah Alkitab telah menulisnya!?” Pendeta ini kembali bertanya, “Bila Alkitab menulis surga itu ada, mengapa kamu tidak yakin bahwa neraka ada!?”

Suatu hal yang mengejutkan ialah bahwa cerita-cerita tentang neraka di Alkitab adalah keluar dari mulut Yahshua Ha Massiah sendiri. Alkitab adalah satu-satunya kitab suci yang menjelaskan bagaimana alam semesta dan manusia diciptakan, bagaimana awal kehidupan manusia dan Alkitab yang sama menutupnya dengan kitab yang menceritakan dengan teliti apa yang akan terjadi pada bumi dan manusia, tentang kehidupan kekal di neraka dan di surga.

Pernyataan Yahshua Ha Massiah tentang neraka:

Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Mat 10:28 juga Luk 12:25

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Mat 5:22

Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Mat 25:41

Pernyataan Rasul-rasul:

  • Yakubus: Lidah yang tidak dapat dikuasai disamakan seperti api yang dinyalakan oleh api neraka (Yak 3:3-6)
  • Petrus: ”… akan ada guru-guru palsu … yang menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka, untuk perbuatan mereka itu hukuman telah tama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. … orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman, terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Elohim. (2 pet 2:1,4,9-10)

Anda masih ragu akan adanya neraka? Perhatikan perkataan Yahshua ini, ”Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu (Yoh 14:2). Ia memberi kepastian kepada murid-murid-Nya yaitu apa yang Ia katakan adalah benar, jika tidak benar ia tidak akan mengatakannya! Ia sendiri yang mengajar, ” Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat (Mat 5:37) dan Yakobus mengulanginya (5:12).

Kondisi tubuh manusia yang masuk neraka:

Tubuh manusia yang hidup kekal di neraka ini memiliki kondisi yang sama dengan tubuh manusia yang hidup kekal di sorga; semuanya memiliki tubuh yang sempurna (mempunyai anggota tubuh yang lengkap) dan tidak bisa binasa. Kedua kelompok manusia ini adalah manusia-manusia yang dibangkitkan dari kematian fisik yang pertama. Yang masuk sorga disebut ”yang diberkati” sedang yang dibuang keneraka disebut ”yang binasa” (Yoh 17:12; 2 Tes 2:3; Wah 17:11 ).

Oleh karena kondisi kehidupan dibawah hukuman yang terus menerus ini mereka disamakan dengan ”kematian yang kedua” sebagaimana Yahshua menyebutnya: ”mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” (Wah 21:18) lihat juga (Wah 2:11; 20:6,14; 21:8)

Yahshua Ha Massiah memberi gambaran tentang neraka sebagai berikut:

  • Api yang tidak terpadamkan (Mark 9:43)
  • Di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan apinya tidak padam (Mark 9:44-48), terulang tiga kali.
  • Tempat siksaan yang kekal (Mat 25:46)
  • Lautan api dan belerang (Wah 20:10)

David Pawson dalam bukunya ”The Road to Hell” memberi lima dimensi dari kondisi berada di neraka kebinasaan.

  • 1. Itu adalah sebuah tempat yang tidak nyaman secara fisik; panas dan bau belerang serta baud daging yang terbakar (namun tidak bisa habis).
  • 2. Itu adalah sebuah tempat untuk tekanan mental; tangisan dan kertak gigi (ciri-ciri kesedihan dan kemarahan, keduanya bergabung didalam kekecewaan.
  • 3. Itu adalah sebuat tempat moral yang bejat. Kondisi seperti dalam Roma 1:24-32.
  • 4. Itu adalah sebuah tempat kehancuran sosial; neraka boleh ramai, namun karena tidak ada kasih, simpati dan kebaikan itu membuat kesepian
  • 5. Itu adalah sebuah tempat kematian rohani. Makanya disebut ”kematian yang kedua”; Neraka adalah terpisah dari Elohim, doa dan penyembahan tidak ada gunanya. (1)

Alkitab berkata, Yahshua mati (disalib) untuk menggantikan kita yang berdosa agar tidak perlu mengalami kematian (kematian kedua tentunya). Menit-menit terahir sebelum Ia menghembuskan nafas-Nya, Matius mencatat, ”Kira-kira jam tiga berserulah Yahshua dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: El-Ku, El-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Mat 27:46). Ia pada saat itu merasakan betapa tidak nyamannya ketika Bapa-Nya yang biasanya tidak pernah meninggalkan Dia (Yoh 10:30; 17:22), sekarang Bapa absent dari-Nya oleh karena dosa manusia yang Ia sedang tanggung. Elohim akan absent di neraka untuk selama lamanya, sungguh neraka tempat yang menyedihkan dan menakutkan (jeritan penderitaan yang tidak pernah berhenti dari setiap penghuninya), horor ini ditambah seram dengan hadirnya pula Iblis dan roh-roh jahat lainnya yang turut dihukum.

Inikah sebabnya mengapa hamba-hamba YAHWEH tidak pernah mengkotbahkannya di mimbar-mimbar? Apakah dengan tutup mulut ini membantu manusia semakin dekat kepada Tuan mereka? Kenyataannya adalah sebaliknya, manusia semakin lupa kepada peringatan-peringatan dan perintah-perintah-Nya.

Apakah kita bisa masah bodoh jika kita tahu orang yang kita kasihi sedang jalan menuju kepada rumah yang sedang terbakar api. YAHWEH berkata, Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Adonai YAHWEH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Adonai YAHWEH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! (Yeh 18:23; 33:11). DIA begitu serius akan pertobatan orang fasik, namun mengapa para hamba-Nya tidak perduli akan jeritan hati-Nya atas orang-orang yang terhilang ini?

1. David Pawson, THE ROAD to HELL; The Reality, p. 52-54

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Satu Tanggapan

  1. DALAM KITAB SUCI KAMI ORANG MUSLIM (AL’QUR’AN) TERTULIS TERANG BENDERANG, MANUSIA MURTAT/KELUAR DARI AGAMA ISLAM SAMA SEKALI TIDAK AKAN MASUK DALAM SURGA YANG DISEDIAKAN OLEH ALLAH SWT. TITIK TIDAK ADA KOMENTAR LAIN. KITA TUNGGU SAJA DIAKHIRAT NANTI.

Tulis komentar Anda di sini - dengan etika dan integrity. Thanks!