Film Pakistan: Burka Avenger (Burqa Avenger) akan diputar di 60 negara!


Haroon Rashid, seorang bisnisman dan pop star terinpirasi dengan peristiwa-peristiwa saat ini yang terjadi di Pakistan: anak-anak perempuan dilarang bersekolah. “Saya memikirkan sebuah idea, seperti, seorang tokoh melindungi sekolah anak-anak perempuan,” Haroon bercerita kepada NPR. Hasilnya adalah film seri karton Pembalas Dendam ber-Burka (Burka Avenger).

Logo Film Pakistan Burka Avenger Burka Avenger (Pembalas dendam ber-Burka) – klik di sini untuk  lihat online Burka Avenger  – adalah sebuah film karton seri anak-anak yang menggambarkan seorang guru sekolah wanita di siang hari, dan pahlawan wanita di malam hari. Sejak diputar pada akhir Juli di Televisi Pakistan  telah mendapat sambutan hangat dari para penontonya – bahkan media berbahasa Inggris internasional  ramai membicarakan keberhasilan film made in Pakistan ini

Sebuah perusahaan TV pendistribusian di Eropa telah menjalin hubungan untuk menterjemahkan pertunjukan ini kedalam 18 bahasa , termasuk bahasa Inggris, Perancis, dan melayarkan itu di 60 negara, Rasid, direktur film Burka Avenger berkata.

Jiya, nama tokoh dari film Pembalas Dendam ber-Burka (Burka Avenger), tidak memiliki kekuatan seperti tokoh-tokoh film kartoon lainnya seperti Superman, Batman, Wonder woman dsb. Namun Jiya memiliki keahlian Karate Takht Kabaddi dan senjatanya adalah buku-buku dan pena-pena tulis.

Pembalas Dendam ber-Burka pesan ceritanya adalah melawan tekanan dari dua pihak musuh: Kelompok Islam Taliban dan Tuan Tanah yang gila uang. Pemimpin Taliban digambarkan sebagai pria bersorban dan berjanggut dan berbewok lebat dengan nama Baba Bandook yang memiliki ilmu sihir, sedangkan Tuan Tanah yang gila uang digambarkan dengan pria botak berkalung rantai emas dengan gantungan berbentuk dollar, tokohnya bernama Pajero. Keduanya tokoh jahat ini memiliki tujuan yang sama ingin menutup sekolah pendidikan, musuh pertama karena alasan agama (Taliban menentang pendidikan bagi kaum wanita) dan yang musuh kedua karena ingin mendapatkan uang semata.

Alasan film Pembalas Dendam ber-Burka (Burka Avenger) menjadi berita dunia.

  1. Film penjunjung hak asasi manusia dan pembela hak wanita khususnya. Ini adalah film yang dibutuhkan di negara-negara Islam seperti Pakistan dan Afganistan dimana pendidikan anak-anak perempuan dan hak asasi wanita sangat ditekan oleh pihak agama. Setiap tahunnya ada saja pekerja organisasi kemanusia, NGO, (luar negeri dan local) yang terbunuh oleh kelompok Islam Taliban. Korupsi juga adalah kendala besar bagi kemajuan Pakistan dan Afganistan
  2. Pahlawannya berbaju Burka (burga atau burqa). Banyak organisasi pembela hak wanita dan kemanusia menentang pemaksaan yang bersifat agama bahwa wanita harus mengenakan burka. Nampaknya alasan kedua ini yang menjadi pemibicaraan di media Barat, itu nampak dari isi dan komentar film tersebut.

Komentar Aaron Haroon Rashid, film direktur di NPR tentang tokoh berpakaian Burka pada filmnya, sehubungan dengan kritik pada pakaian Pembalas Dendam ber-Burka: Jiya, tokoh Burka Avenger Pembalas Dendam ber-Burka

Kami memilih burga sebab tentunya kami ingin menyembunyikan indentitasnya (Jiya) cara para pahlawan melakukannya. Ia (Jiya) tidak berpakaian burga (burqa) pada siang hari-ia bahkan tidak memakai penutup kepala (headscarf), atau hijab (pakaian wanita muslim seluruh badan) atau apapun yang seperti itu, ia pergi mengurus pekerjaannya sebagai mana normalnya seorang guru (wanita). Jadi ia memilih berpakaian burka, dia tidak ditekan … dan ujung spertrum lainnya, banyak pahlawan wanita di Barat tidak cocok, sedikit seksi di dalam pakaian mereka, seperti Catwoman dan Wonder Woman, dan itu tentulah tidaklah tepat di sini (Pakistan).

Penekanan Haroon yang serupa juga pada wawancaranya di NDTV bahwa pemilihan burga tidaklah dimaksudkan lebih daripada memberikan pertunjukan ”rasa dan berkenaan dengan lokal.” Pertunjukan akan menggambarkan masalah-masalah yang melampau pendidikan dan agama yang bersifat fundamental, termasuk kekerasan sekte, tenaga kerja anak-anak dan perduli akan lingkungan.

Komentar: Penamaan film dan kostum pakaian dari tokoh filmnya menurut saya adalah suatu pilihan yang bijaksana dan brilliance. Pada satu sisi itu tepat dengan kondisi lingkungan setempat dan pada sisi lain tidak menimbulkan perlawanan yang terlalu frontal kepada Islam Taliban yang anti film, musik dan pendidikan sekolah bagi kaum wanita.

Bacaan yang berkaitan:

Referensi:

 

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Tulis komentar Anda di sini - dengan etika dan integrity. Thanks!