Konflik Gaza: Kristen di Israel minta bantuan doa


Lembaga-lembaga Alkitab Israel / Bible Societies in the Holy Land meminta orang-orang Kristen berdoa dan mendukung mereka yang terjebak di dalam konflik antara Israel dan Organisasi Hamas sehubungan dengan krisis kebutuhan pokok di Jalur Gaza. korban-perang-israel-hamas

Direktur Lembaga Alkitab di Israel bersama-sama Lembaga-lembaga Alkitab Israel dan Lembaga-lembaga Alkitab daerah kekuasaan Palestina (West Bank dan Jalur Gaza) di dalam pesan mereka bersama mengatakan, “Hati-hati kami hancur menyaksikan bertambahnya penderitaan akibat perang di Jalur Gaza.”

Victor Kalisher, direktur dari Lembaga Alkitab di Israel, ini menambahkan, Orang Israel dan orang Palestina ada di dalam peperangan; kami tidak. Melalui indentitas tunggal kami di dalam Massiah dan kepemimpinan-Nya kami mengalami damai-Nya dan mempraktekan kasih-Nya … Kami bertekad untuk melayani lingkungan-lingkungan kami dengan Injil damai dan pengampunan. Kami akan berkeringat untuk siapa yang Massiah telah berdarah dan bekerja untuk siapa yang Massiah telah mati.”

Dalam konflik ini Lembaga-lembaga Alkitab di Israel dan di daerah-daerah kekuasaan Palestina berfungsi sebagai lembaga bantuan kemanusiaan. Lembaga ini mempunyai hubungan yang baik dan dipercaya oleh kedua belah pihak para penguasa yang bertikai.

LA di Gaza merupakan oase (sumber mata air) dipadang gurun bagi penduduk Gaza, ambil contoh: Oktober 2003, ketika menteri Kebudayaan Palestina mengorganisasikan pameran buku, salah satu standnya adalah Toko Buku Guru (sebagai mana Yahshua dipanggil) menjual lebih dari 100 paket. Setiap paket terdiri dari satu buku Lebih dari seorang Tukang kayu; Josh MC Dowell, Alkitab Perjanjian Baru dan film Yahshua dalam kemasan kaset video. Pada pameran itu juga diputar film Yahshua yang membuat orang-orang tertarik berbicara. Seorang pria muda yang terus datang setiap hari berkata kepada penjaga stand, “Saya tidak bisa membawa salah satu dari buku-buku ini kerumah, dia berkata dengan nada sedih, keluarga saya akan menghancurkan mereka.” Sebagai gantinya, setiap kali selesai pembicaraan, ia pulang dan buka internet untuk mempelayari tentang Yahshua, kembali pada hari berikutnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang baru. Lebih dari 10 hari, 6200 telah mengunjungi stand Kristen ini. Pada hari penutupan seorang pria yang teleh mengunjungi stand ini beberapa kali datang membantu mengepak buku-buku dan membersihkan rak-rak buku. “Saya pasti akan rindu melihat kamu setiap hari,” ia berkata. Itu nyata bahwa ia telah mengalami kasih Yahshua (Brother Andrew and Al Janssen; LIGHT FORCE, The only hope for the Middle East; hal. 315-316)Pendukung Hamas mengirim roket-reketLA Palestina di Gaza yang berdiri sejak tahun 1999 menyediakan bahan bacaan Kristen, fasiltas komputer untuk penduduk Gaza, selain itu membantu camp-camp pengungsi dan proyek-proyek development

  • Pebuary 2006, bom-bom pipa merusak kaca-kaca toko,
  • Pebuari 2007, dua bulan kemudian kerusakan yang sangat besar pada 15 April
  • Oktober 2007, seorang karyawannya, Rami Ayyad, diculik dan esok paginya mayatnya dengan luka-luka tusukan dan lubang-lubang peluruh ditemukan didepan toko buku Kristen dimana ia kerja
  • Dibuka kembali 2008

Brother Andrew pendiri Organisasi Open Door adalah salah satu orang yang memaikan peranan penting di dalam pendirian Lembaga Alkitab di daerah kekuasaan Palestina.Organisasi ini ialah suatu yayasan kemanusia Kristen yang interdenominasi dengan misi utamanya menolong orang-orang Kristen yang teraniaya dimana mereka ada sebagai minoritas. Fokus Open Door sekarang ialah Timur Tengah, setelah kesatuan Negara-negara Komunis hancur. Ketika 415 aktifis Palestina yang ‘diculik’ oleh para tentara Israel (Desember 1993) dan ditempatkan di perbatasan Israel-Libanon tanpa makanan yang memadai dan tanpa listrik, brother Andrew dan orang-orang Kristen Palestina membesuki mereka berkali-kali menjadi tukang pos untuk komunikasi para aktifis keluarga mereka di rumah. (Brother Andrew and Al Janssen, LIGHT FORCE; The only hope for the Middle East)

Menurut Brother Andrew dalam bukunya Light Force, korban-korban yang paling menderita dari konflik Israel-Palestina yang bertahun-tahun ini ialah orang-orang Kristen Palestina (dengan segala rasnya) yang berdiam di wilayah kekuasaan Palestina (Gaza dan West Bank). Sering kali para aktifis organisasi-organisasi Islam dengan sengaja melepaskan roket-roket mereka di wilayah orang Kristen dan Israel membalas serangan tersebut. Jadi kerugian material serta jiwa terbesar ada pada orang Kristen dan remaja-remaja mereka dihadapkan dalam posisi yang serba salah: jika mereka tidak ikut turun kejalan, meyambiti batu ke tentara Israel misalnya, mereka dituduh bersekongkol dengan musuh Palestina, di sisi lain mereka tahu bahwa musuh mereka yang sebenarnya bukanlah orang Israel. Brother Andrew juga menjelaskan bahwa telah terjalin hubungan yang harmonis antara orang Yahudi Kristen dengan Palestina (juga Arab) Kristen, salah satu organisasi ikatan persaudaraan ini adalah Organisasi Musalaha

Orang Kristen sejati adalah pahlawan di waktu perang, dan korban di waktu damai. Anggur Baru

Bacaan berkait:

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Satu Tanggapan

  1. Jangan berkata :kami tidak (perang) , itu sudah membohongi hati anda sendiri(munafiq)

Tulis komentar Anda di sini - dengan etika dan integrity. Thanks!