Iman Yang Penuh Kuasa


Jawab Yahweh: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.” Lukas 17:6

Apakah iman? Bagaimana caranya memiliki iman yang penuh kuasa?

Sebelum kita membahas bagaimana caranya “iman yan penuh kuasa” didapat, ada baiknya mengetahui sedikit hal-hal yang sebenarnya bukan iman. Iman bukanlah:

  • Berpikir positif – meyakinkan diri sendiri bahwa sesuatu akan berhasil,
  • Percaya diri yang berdasar pengalaman hidup dan kemampuan sendiri,
  • Mengucapkan kalimat tertentu berkali-kali sehingga menjadi kalimat mantera,
  • Konsentrasi kekuatan jiwa atau roh (seperti beryoga) untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Untuk kita tidak terjatuh dalam keempat pemikiran di atas, maka sangatlah penting untuk mengetahui apa itu iman, dari mana ia berasal dan bagaimana kerjanya, ketiga unsur ini jika dimengerti dan dioperasikan dengan benar akan menghasilkan ”Iman yang penuh kuasa.”

Apa itu iman, definisi. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1). Pengharapan yang berasal dari iman memiliki “dasar,” ia tidak abstrak. Itu dapat dilihat dari terjemahan Alkitab lainnya untuk kata ”dasar” : faith is the substance of (KJV) atau faith is the assurance of (ASV). Dengan kata lain itu bisa dikatakan bahwa “Iman adalah fondasi dari … atau “iman adalah garansi dari segala sesuatu yang kita harapkan.” Dan juga dikatakan bahwa segala sesuatu yang tidak kita lihat tapi bisa dibuktikan, seperti keberadaan angin, kita tidak bisa lihat tapi kita bisa buktikan keberadaanya melalui ranting pohon yang bergerak.

Iman bukanlah pengharapan, tapi kendaraan untuk menuju pada penggenapan pengharapan tersebut! Seekor lalat bercerita kepada rekannya di Jakarta, bahwa ia lima jam lalu berada di Australia. Bagaimana mungkin? Mungkin saja. Ia menumpang pesawat terbang!

Sumber iman, darimana didapat. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Messias (Roma 10:17). Tiga kata kunci menerangkan dari mana iman itu datang/muncul; pendengaran, firman dan Messias atau Elohim untuk terjemahan KJV. a. Pendengaran; tahukah Anda bahwa banyak mujizat terjadi saat pemberitaan Penyegaran Rohani, bahkan orang yang belum menjadikan Yahshua sebagai Juru Selamat merekapun banyak disembuhkan, alasannya ialah karena mereka mendengar dengan telinga mereka berita Kabar Baik, bahwa Yahshua mengasihi mereka dan telah menanggung segala kelemahan mereka di kayu salib dan Ia berkata, oleh bilur-bilurnya penyakit kita telah disembuhkan. Disini pentingnya membaca Alkitab dengan suara yang terdengar, menghadiri ibadah dan terlebih saat teduh dihadapan-Nya. b. Firman yang hidup (rhema dan bukan logos), yang kita dengar itu adalah suatu janji/peneguhan kepada kita, bukan pengetahuan. Pengetahuan tidak membuahkan iman, tapi keyakinan. c. Messias, Paulus maksudkan ”Yahshua Messias.” Messias artinya ”yang diurapi.” Yahshua adalah Firman Yahweh yang menjadi manusia, yaitu Rhema itu sendiri. Kesimpulan dari ayat ini ialah bahwa suara yang kita dengar melalui Roh Kudus pastilah tidak pernah bertolak belakang dengan karakter Yahshua Messias tidak juga dengan logos-Nya, yaitu Alkitab. Jika kehidupan Yohanes 15:7 diterapkan, pertumbuhan iman akanlah sangat mudah. Baca Doa Syafaat Yang Efektif untuk mengerti Yoh 15:7.

Hukum iman yang penuh kuasa, cara mendapatkannya.

1.Percaya di hati. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Markus 11:24; Yahweh menyuruh Abraham (yang sudah berumum lebih dari 90 tahun) melihat kelangit dan berjanji kepadanya, bahwah keturunannya akan banyak seperti bintang di langit (Kej15:5) Lalu percayalah Abram kepada YAHWEH, maka YAHWEH memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran (6), karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan (Roma 10:10a);

2. Mengaku di mulut. Hidup dan mati ditentukan oleh lidah (Ams 18:21; Mark 8:38;Luk 12.8-9) sebab dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” (Roma10:10b). Dan juga kuasa iman dinyatakan melalui perkataan, ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Mark 11:23

3. Bertindak, taat melakukannya apapun yang diperintahkan-Nya. Seorang menggambarkanya seperti ini, ”Elohim memerintahkan kamu naik dan duduk di cabang pohon. Ketika kamu berada disana, tiba-tiba kamu dengan suara gergaji mesin. Engkau berpaling kepada suara tersebut, terlihat bahwa iblis memotong cabang pohon dimana kamu duduk. Iman berkata untuk kamu diam ditempat dan melihat iblis terus memotong sampai seluruh pohon tumbang beserta dengannya dan engkau tetap pada cabang pohonmu. Itulah iman, itu bukan beriman kepada pohon juga bukan kepada cabangnya. Itu adalah iman didalam Firman Elohim dan iman di dalam Dia yang berdiri dibelakang perkataan-Nya.Ini sama dengan ilustrasi telur diujung tanduk, telur tidak akan pernah bermasalah sekalipun berada diujung tanduk asalkan telur itu dipegang oleh Elohim!

Dari cerita ini jelas terlihat bahwa iman yang penuh kuasa berhubungan erat dengan ”kehidupan di dalam ketaatan yang penuh kepada otoritas yang ada di atas anda, yaitu Master Yahshua Messias, perhatikan cerita seorang perwira yang hambanya sakit dalam Matius 8:6-10!

4. Ujian iman, mempercayai Dia melakukan bagian-Nya, pada waktu-Nya dan cara-Nya. Jangan biarkan kebimbangan, kekuatiran serta ketakutan meruntuhkan iman Anda.

”Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Mark 11:24

Kepastian jawaban doa ini memiliki catatan: 1. Ia berkata kepada murid-murid-Nya, tidak kepada semua orang (20) artinya orang-orang yang telah sadar bahwa mereka tidak akan meminta sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Bapa Surgawi. 2. Percaya dengan tidak bimbang, bahwa doanya akan terkabul (23). 3. Tidak memiliki kebencian atau dendam (25).

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya. Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Tulis komentar Anda di sini - dengan etika dan integrity. Thanks!