Kasim Hafeez: Mahasiswa Inggris yang sangat anti-Israel sekarang pembela Israel


Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya YAHWEH, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Elohim yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. (Mazmur 25:4-5)

Saya seorang Zion (a Zionist), seorang Muslim Zion, dan saya mengasihi Israel, tetapi ini tidak selalu terjadi pada waktu yang lalu. Kenyataanya, dahulu bertahun-tahun saya adalah tepatnya ekstrim kebalikannya. Saya telah mengalami tingkat tinggi  anti-Semitism dan kegiatan anti-Israel di kampus-kampus universitas Inggris, sebab saya dahulu adalah anti-Semit, aktivis anti-Israel.

Bertumbuh di dalam komunitas orang Islam di Inggris (UK), saya diexpose pada bahan-bahan bacaan dan pendapat-pendapat terbaik mencela Israel, menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai penjajah dan pembunuh, dan paling buruk mengajak untuk kehancuran total dari ”Keberadaan Zionist” dan semua Yahudi. Pendeknya, tidak ada tempat untuk negara Yahudi di Timur Tengah.

Bertumbuh ditengah gempuran kebencian yang diarahkan pada Israel secara terus menerus memiliki sebuah pengaruh berat pada pendapat-pendapat pribadi sendiri. Lebih mengganggu, banyak dari orang-orang ini tidaklah radikal atau ekstrim, tetapi ketika itu adalah tentang Israel retorika yang paling ganas diluapkan, ditambakan dengan anti-Semitism sehari-hari itu nampaknya sangat dominan, ketika frase  ”berhenti menjadi Yahudi” dipakai sebagai sebuah hinaan.

Bapaku, bagaimanapun, telah lebih berani di dalam kebenciannya, membanggakan bagaimana Adolf Hitler adalah dahulu seorang pahlawan, kegagalan dia hanyalah dia tidak membunuh cukup orang Yahudi. [6 Juta korban Holokos tidak cukup banyak bagi orang tua Kasim].

Pandangan-pandangan ini dikuatkan ketika saya menghadiri ralli-ralli Nakba Day, dimana para pembicara meramalkan menghancurkan Israel  saat bendera-bendara Hezbollah (organisasi Islam radikal Libanon) di kibar-kibarkan dengan bangga di pusat London.

Kasus (Pembelaan) untuk Israel (The Case for Israel)
Sudahkan ada kasus pembelaan untuk Israel? Dalam pendapat saya, tentunya tidak, tidak ada bayangan keraguan. Bahkan para pemimpin agama Islam yang paling moderat yang saya pernah hubungi menolak untuk menuduh faham terror (terrorism) melawan Israel sebagai tidak adil; orang-orang Yahudi harus selayaknya menerima itu, saya dahulu meyakininya.

Jadi apa yang telah berubah? Bagaimana dapat saya pergi dari semua kebencian kepada kasih yang besar untuk dan rasa persaudaraan dengan Israel dan masyarakat Yahudi? Saya temukan diri saya sendiri di Israel dan bagian Palestina pada sebuah toko buku setempat dan mengambil sebuah buku The Case for Israel tulisan Alan Dershowitz.  Saya berpikir dengan sikap mencemooh “propaganda jahat Zionist.

Saya lakukan, bagaimanapun, memutuskan untuk membelinya, yakin bahwa saya pastilah dengan cepat ada menghancurkan bagian propaganda ini, menunjukkan bahwa Israel tidak ada pembelaan dan mengklaim penemuan saya sebagai sebuah kemenangan pribadi untuk masalah orang Palesitna.

Gambar: Hafeez di Israel dalam kunjungannya yang merubah kehidupannya.

Sewaktu saya membaca argument-argument Dershowitz dan penghancuran dari banyak kebohongan, saya melihat sebagai kebenaran-kebenaran yang tidak dapat dipungkiri, saya menyelidiki dengan seksama untuk argument-argument yang melawan, tetapi menemukan lebih banyak lubang rhetoric pada apa yang saya telah percayai selama bertahun-tahun.

Saya merasakan sebuah krisis nurani yang nyata, dan itu telah menjadi awal dari sebuah periode penelitian yang tidak bias. Sebelum pada titik tersebut saya belum pernah di expose kepada sesuatu sedikit positive tentang Israel.

Sekarang, saya tidak tidak tahu apa yang untuk dipercaya, saya sudah secara buta mengikuti orang-orang untuk begitu lama, namun disini saya mempertanyakan entah saya telah salah.  Akhrinya saya mencapai suatu titik dimana saya telah merasakan saya tidak punya pilihan lain tetapi melihat Israel untuk diri saya sendiri,  hanya melalui cara itu saya telah sungguh melihat kebenaran. Pada resiko yang kedengarannya klise, itu adalah sebuah kunjungan merubah-kehidupan.

Bukan negara apartheid
Saya tidak menemukan negara racist apartheid, namun sebaliknya, sungguh berlawanan. Saya dihadapkan oleh synagog-synagog, mesijid-mesjid dan gedung-gedung gereja, oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Arab hidup bersama, oleh minoritas-minoritas memainkan peranan-peranan besar di dalam seluruh area kehidupan orang Israel, dari ketentaraan ke kehakiman. Itu mengejutkan dan membuka-mata. Itu bukanlah Israel Zionist jahat yang saya telah diceritakan tentang (Israel).

Setelah banyak pencarian jiwa, Saya tahu apa yang telah saya percayai ternyata salah. Saya telah dihadapkan dengan kebenaran dan saya telah harus menerima itu. Tetapi saya memiliki suatu pertanyaan yang lebih besar untuk dihadapi, bagaimana sekarang? Saya telah bertahun-tahun berkampanye melawan Israel, tetapi sekarang saya telah mengetahi kebenaran.

Pilihannya adalah jelas: Saya haruslah berdiri bersama Israel, dengan negara kecil ini, bebas, demokrasi, membuat usaha-usaha besar dalam obat-obatan, penelitian dan pengembangan, namun korban dari kebohongan-kebohongan yang sama dan kebencian yang hampir memusnakan saya.

Melakukan ini tidaklah mudah dan itu adalah sesuatu yang telah menjadi sangat jelas. Saya telah menghadapi perlakuan kasar dari komunitas saya sendiri dan bahkan beberapa itu dari komunitas dalam Yahudi di Inggris, tetapi itu adalah kenyataan dari membela Israel di Eropa sekarang ini. Itu tidak mudah, dan itu membuat hal tersebut sungguh perlu.

Ini bukanlah tentang agama dan politik, hal ini adalah tentang kebenaran.

Ketika itu soal Israel, kebenaran tidak ada didengar, kelompok-kelompok dari mereka yang diisi dengan kebencian yang tidak beralasan terus menerus bertamah, namun banyak yang berlum diexpose kepada kenyataan, keluar dari rhetorika kosong dan slogan-slogan tuduhan yang bersifat politik yang mereka adalah sungguh bodoh.

Kita dapat merubah situsi ini tetapi kita perlu kuat dan bersatu. Israel adalah bukanlah hanya masalah orang Yahudi – itu adalah tentang kebebasan, hak-hak manusia dan demokrasi, semua nilai-nilai yang negara-negara Barat puji. Itu adalah juga tentang menjadi terang diantara bangsa-bangsa.

Usaha bantuan kemanusian internaional Israel adalah kenyataanya, tetapi jika kita tidak menyampaikan pesan itu diluar sana, maka tidak seorangpun akan mendegarnya. Kita tidak perlu dituntun dengan kepala tertuduk minta maaf: ”Israel tidak sempurna…” – kita seharusnyalah tidak pernah takut untuk berkata: “Saya seorang Zionist dan saya bangga. Saya bangga berdiri bersama Israel.
Sekarang saya bertanya, akankah Anda melakukan itu?

Kasim Hafeez adalah seorang Muslim Inggris dan bekar ex-Islam yang sekarang adalah seorang Zionist yang bangga dan berdiri bersama Israel. Dia menjalankan suatu situs www.theisraelcampaign.org dan memiliki blog pada situs tersebut.  Dia juga ada di badan penasehat dari StandWithUs di Inggris dan baru saja menyelesaikan  pembicaraan perjalanan di berbagai universitas.

Bacaan berkait:

Referensi:

Kasim Hafeez: Muslim, Zionist and proud – sumber tulisan; bhs Ibrani.

Artikel ini boleh dipakai, namun sertakan alamat situsnya https://senjatarohani.wordpress.com/.  Hargailah karya tulis orang lain. Salam dan terima kasih, Senjata Rohani’s Weblog

Satu Tanggapan

Tulis komentar Anda di sini - dengan etika dan integrity. Thanks!